Kereta api Argo Bromo Anggrek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 85:
Pada 27 Oktober 2003 pukul 12.05, kereta api Argo Bromo Anggrek tujuan [[Stasiun Gambir]] anjlok di km 38+420 petak [[Stasiun Karangjati]] dan [[Stasiun Gubug]], [[Kabupaten Grobogan]], [[Jawa Tengah]]. Sebelumnya, keberangkatan kereta api ini dari [[Stasiun Surabaya Pasarturi]] terlambat karena adanya perbaikan pada kereta bagian belakang. Kejadian ini mengakibatkan 1 kereta dalam posisi miring, 4 kereta terguling, serta bogie pada salah satu kereta terlepas.<ref>Departemen Perhubungan Republik Indonesia (2003) [http://knkt.dephub.go.id/knkt/ntsc_railway/Report/baru/2003_01.pdf "Anjlok KA 1 Argo Bromo Anggrek Di Km 38+420 Petak Jalan antara Stasiun Karangjati – Stasiun Gubug, Jawa Tengah"]</ref>
Pada 19 Juni 2009, sebuah kereta pembangkit pada kereta api Argo Bromo Anggrek terbakar di Stasiun Cikampek. Kereta pembangkit pun dilepas dan dipadamkan di Stasiun Cikampek, sementara kereta api Argo Bromo Anggrek terpaksa dilanjutkan perjalanannya tanpa kereta pembangkit hingga Stasiun Cirebon.<ref>{{Cite news|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2009/06/19/19001521/gerbong.pembangkit.ka.argo.bromo.terbakar.di.cikampek...|title=Gerbong Pembangkit KA Argo Bromo Terbakar di Cikampek - Kompas.com|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2009-06-19|newspaper=KOMPAS.com
Pada 2 Oktober 2010 sekitar pukul 03.00, kereta api Argo Bromo Anggrek [[Tabrakan kereta api Petarukan 2010|menabrak]] kereta api [[Kereta api Senja Utama Semarang|Senja Utama Semarang]] di [[Stasiun Petarukan]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]] yang mengakibatkan dua kereta mengalami kerusakan parah. Selain itu, kejadian ini mengakibatkan 36 penumpang tewas dan 26 mengalami luka parah.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2010/10/02/04441535/Argo.Bromo.Tabrak.Senja.Utama..9.Tewas Argo Bromo Tabrak Senja Utama, 9 Tewas]</ref> Dari hasil investigasi INSTRAN, kesalahan pada kecelakaan tersebut terletak pada masinis kereta api Argo Bromo Anggrek (tertidur sebelum kecelakaan) dan petugas pengatur perjalanan kereta api—tidak memerintahkan masinis kereta api Senja Utama Semarang untuk berhenti di jalur 1.<ref>[http://instran.org/index.php/in/ruang-berita/depan/25-front-page/789-hasil-investigasi-kecelakaan-ka-senja-utama-semarang Hasil Investigasi Kecelakaan KA Senja Utama Semarang]</ref>
|