Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
"Reang Dermayon". Banyak juga yang berpikir jika Cirebon merupakan Suku Jawa-Sunda/Jawa Sunda, hal ini terdengar konyol karena tidak ada suku tsb. Tak ada 2 suku yang berbeda menjadi satu dan disebut namanya secara bersamaan/digabung seperti Jawa-Sunda, Bugis-Makassar, dll. Jika memang campuran dari 2 suku atau lebih maka sebut saja salah satu (kemana lebih condong) atau lebih mirip kemana? Atau bisa juga membuat identitas baru (etnisitas baru yang mandiri) seperti suku Betawi yang juga merupakan campuran dari banyak suku. Lalu ada pula yang menganggap Cirebon itu berbeda alias bukan Jawa bukan Sunda, Cirebon suku Sendiri tetapi akulturasi dari kedua suku tersebut. Ada pula yg menganggap Cirebon ada 2 suku yaitu Jawa dan Sunda, ini baru benar. Karena di Cirebon memang ada 2 suku asli tetapi suku Jawa lah yang menjadi mayoritas disana, itulah mengapa Cirebon itu sangat unik. Orang Cirebon jika saling bertemu jika ditanyakan tentang suku maka akan ditanya bagian mananya? Jawa atau Sundanya? Begitulah kira-kira, sekarang pun orang sudah banyak yang tahu akan hal ini, dan orang juga mulai membuka mata serta pikiran. Mereka sudah banyak yang tau akan hal ini, jelasnya juga jika bertemu orang Cirebon maka akan ditanya bagian Sunda atau Jawanya. Orang Cirebon memang memiliki bahasa yang agak berbeda dengan bahasa Jawa pada umumnya itulah yang membuatnya unik. Jika persentase perbedaan bahasa Jawa rata2 hanya sekitar 1-10% saja, maka Cirebon bisa mempunyai perbedaan hingga 15-30% karena didalamnya juga terdapat beberapa kosakata dari bahasa Sunda, Arab, Tionghoa, dan Belanda. Begitu pula dari segi adat, budaya, kesenian yang juga ada sedikit kemiripan dengan masyarakat Sunda dan agak berbeda pada masyarakat Jawa pada umumnya. Hal ini dikarenakan wilayah geografis yang berdekatan (berbatasan) langsung dengan itu mendatangkan akulturasi/asimilasi yang sudah ada sejak lama maka mempengaruhi kebudayaan, kesenian, serta bahasa Cirebon. Tidak hanya dengan budaya Sunda, kebudayaan, adat serta kesenian dari Arab & Tionghoa juga mempengaruhi Masyarakat Jawa Cirebon, kesenian-kesenian mereka juga sedikit dipengaruhi Belanda-Portugis. Ini perlu dipertegas, agar masyarakat Cirebon tidak melupakan/lupa dengan identitas Sukunya, nenek moyang/leluhurnya, para orang terdahulu, serta bagian suku/asal usul sukunya. Karena hal ini adalah masalah serius, dikarenakan menyangkut jati diri masyarakat Jawa di Cirebon.
 
== Jumlah Penduduk Suku Jawa Cirebon Berdasarkan Provinsi ==
Berikut merupakan jumlah penduduk Suku Jawa Cirebon di tiap provinsi di Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010.<ref name=":0" />
{| class="wikitable"
|+
!No.
!Provinsi
!Jumlah Suku Jawa Cirebon
|-
|1.