Bumi Manusia (film): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 147:
Menilai pemeranan, umumnya pujian dilontarkan kepada Sha Ine yang dinilai berhasil memerankan Ontosoroh dan juga Ayu Laksmi yang memerankan ibu Minke, sementara Iqbaal dibandingkan dengan citranya sebagai Dilan dari ''[[Dilan 1990]]''. [[Leila Salikha Chudori]] dari ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' bahkan menjuluki Iqbaal sebagai "Minke van Dilan", menilai Iqbaal yang menuturkan bahasa Belanda dengan baik dan terlihat cerdas layaknya pemuda-pemudi milenial, tetapi gerak-gerik Iqbaal tetap tidak berhasil meyakinkan sebagai Minke. Walaupun Ayu hanya hadir sekejap, tetapi Leila menyebut Ayu tidak diragukan lagi adalah pilihan yang tepat dan cocok. Bersama Sha Ine, penampilan Ayu dianggap Leila paling meyakinkan dibanding pemeran lainnya.<ref>{{cite news|last=Chudori|first=Leila Salikha|url=https://kolom.tempo.co/read/1245640/bumi-manusia-kisah-dua-ibu|title=Bumi Manusia: Kisah Dua Ibu|website=Tempo|date=9 September 2019|accessdate=11 September 2019}}</ref> Berbeda dengan Leila, Shandy Gasella menyebut Iqbaal berhasil membuat citra sebagai Dilan luntur, walau penguasaan bahasa Jawanya terkadang tidak konsisten. Shandy juga menyebut Mawar tak pernah tampil sebaik ini di film sebelumnya. Penampilan Sha Ine membuat Shandy semakin jatuh hati seolah Ontosoroh memang ditakdirkan untuk diperankannya, sementara penampilan Ayu dinilai Shandy semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu aktris terbaik saat ini. Whani juga dinilai tampil dengan karismatik dan mencuri perhatian setiap kali muncul. Shandy menekankan hampir seluruh pemeran sudah melakukan penampilan dengan maksimal.<ref name="Kumparan1"/> Senada dengan Shandy, Tri Susanto Setiawan dari ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' menilai Iqbaal bisa melepas dirinya dari bayang-bayang Dilan di film ini.<ref>{{cite news|last=Setiawan|first=Tri Susanto|editor=Kistyarini|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/15/135612910/review-bumi-manusia-pembuktian-iqbaal-ramadhan-dan-hanung-bramantyo?page=all|title=Review: Bumi Manusia, Pembuktian Iqbaal Ramadhan dan Hanung Bramantyo|website=Kompas|date=15 Agustus 2019|accessdate=24 Agustus 2019}}</ref>
 
Menilai busana, tokoh busana Rumi Siddharta lewat akunnya di Instagram mengkritik kostum Annelies, gaya rambut dan jas Minke, dandanan Nyai Ontosoroh, dan busana karakter orang Belanda tidak tepat. [[Retno Ratih Damayanti]] selaku perancang busana film ini menekankan dirinya selalu melakukan penyelidikan sebelum membuat busana-busana itu.<ref>{{cite news|editor-last=Aziza|editor-first=Kurnia Sari|url=https://entertainment.kompas.com/read/2019/08/23/061500010/kostum-bumi-manusia-dikritik-tajam-begini-penjelasan-fashion-designer?page=all|title=Kostum Bumi Manusia Dikritik Tajam, Begini Penjelasan Fashion Designer|website=Kompas|date=23 Agustus 2019|accessdate=25 Agustus 2019}}</ref> Hanung sendiri ingin menampilkan Nyai Ontosoroh mengenakan kebaya putih dan [[jarik]] sogan yang didominasi warna cokelat dan hitam karena sesuai dengan hasil penyelidikan yang dilakukan Hanung dan tim produksi film sejak menyutradarai ''[[Sang Pencerah]]'' (2010).<ref>{{cite news|last=Djaya|first=Andi Baso|url=https://beritagar.id/artikel/seni-hiburan/perdebatan-alot-soal-kostum-dalam-film-bumi-manusia|title=Perdebatan alot soal kostum dalam film Bumi Manusia|website=Beritagar|date=11 Agustus 2019|accessdate=23 Agustus 2109}}</ref>
 
=== Penghargaan ===