Pengaruh Islam di Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Pengaruh Islam di Nusantara mulai terlihat sejak abad ke VII Masehi di mana pedagang-pedagang Arab selain bermaksud untuk berdagang selebihnya adalah menyebarkan agama Islam. Salah satu bukti yang menguatkannya adalah adanya pemukiman Islam di Barus, Sumatera pada tahun 674 Masehi. Sumber lain yang juga menguatkan pengaruh ini menurut para ahli dari barat menegaskan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui India di mana orang-orang Arab bermazhab Syafi’i berlayar...' |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
Pengaruh lainnya yang diakibatkan oleh masuknya Islam di Nusantara terlihat pada bidang politik dan ekonomi. Misalnya pada bidang politik sebelum masuknya Islam masih menganut konsep dinasti dengan kuasa seorang raja memiliki sebuah keagungan bahkan dikaitkan dengan titisan para dewa atau dikenal dengan konsep Devaraja. Berbeda dengan konsep politik pada masa Islam di Nusantara di mana mengubah tatanan sistem Devaraja. Islam tidak mengajarkan bahwa Tuhan itu menyerupai atau titisan para dewa melainkan Tuhan Menciptakan manusia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi yang telah Ia ciptakan pula. Pemimpin tersebut bertanggung jawab terhadap keselarasan dan keteraturan dunia. <ref>{{Cite web|first=Fatimatuzzahro|date=9 November 2021|title=Sejarah Pengaruh Islam di Nusantara : Bidang Politik dan Ekonomi|url=https://tirto.id/sejarah-pengaruh-islam-di-nusantara-bidang-politik-dan-ekonomi-gkqw|website=www.tirto.id|access-date=8/2/2022}}</ref>
== Referensi ==
|