Lokomotif Bima Kunting: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
|powertype=[[Diesel mekanik]]
|builder=[[Balai Yasa Yogyakarta]]
|builddate=Bima Kunthing I: {{Start date and age|1960}}<br/>Bima Kunthing II: {{Start date and age|1965}}<br/>Bima Kunthing III: {{Start date and age|1965}}
|totalproduction=3 unit
|length=
|whytetype=0-4-0▼
|aarwheels=B
|uicclass=1A (Bima Kunthing I),<br/> B (Bima Kunthing II-III)
▲|whytetype=0-4-0
|enginetype=[[Jeep Willys]] (Bima Kunthing I),<br/> Daimler-Benz M204B (Bima Kunthing II-III)
|poweroutput=
|gauge={{
|railroad=[[Perusahaan Jawatan Kereta Api]]
|firstrundate={{Start date and age|1960}}
|locale=[[Pulau Jawa]]
|lastrundate = Bima Kunthing I {{Start date and age|1972
'''Lokomotif''' '''Bima Kunthing'''{{efn|Penyebutan dalam bahasa Jawa}} atau '''Bima Kunting''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|꧋ꦧꦶꦩꦏꦸꦤ꧀ꦛꦶꦁ꧉}} ''Bima Kunthing'') merupakan nama yang diberikan kepada tiga buah lokomotif milik [[Perusahaan Jawatan Kereta Api]], '''B100''', '''B200''', dan '''B201'''. yang merupakan produk buatan [[Indonesia]] di [[Balai Yasa Yogyakarta]] (dulu Balai Karya). Lokomotif ini dibuat pada rentang dekade [[1960-an]]. Nama lokomotif ini diberikan oleh [[Hamengkubuwana IX]] saat menjabat sebagai [[Hamengkubuwana|Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat]].
Baris 26:
== Sejarah ==
Lokomotif ini pertama kali diperkenalkan pada tahun [[1960]] oleh Kepala Balai Karya Yogyakarta pada saat itu, [[Djoko Baroto|Ir. Djoko Baroto]]. Pada saat ia menjabat di PNKA, lok yang diregistrasi B100 ini langsung dioperasikan dan diresmikan juga oleh Sultan Hamengkubuwana IX.<ref name="heritage1">[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7063 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Bima Kunting]</ref> Lokomotif ini bergandar 1A dengan mesin [[Willys Jeep]],<ref>[http://keretapi.tripod.com/dieselroster.html Diesel Locomotive Roster]</ref> serta memiliki panjang 3.800 mm. Lokomotif ini hanya beroperasi di jalur dengan lebar sepur
Selanjutnya ada pula Bima Kunthing II dan III dengan nomor registrasi B200 dan B201 yang mulai operasi tahun [[1965]]. Produksi lokomotif dipimpin oleh Kepala Balai Yasa [[Mardjono|Ir. Mardjono]].<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=6967 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur: Pemindahan Lokomotif Bima Kunting]</ref> B200 dan B201 dirancang untuk lebar sepur
== Pengafkiran ==
Bima Kunthing I berhenti beroperasi pada rentang [[1972]]-[[1973]] akibat penutupan jalur rel dengan lebar sepur
Lok Bima Kunthing II dan III akhirnya berhenti beroperasi mulai tahun [[1985]]. Sebelumnya, Bima Kunthing III dipamerkan dalam ajang [[Pameran Produksi Indonesia]] [[Jakarta]] [[1985]] sebagai salah satu produk kebanggan Indonesia. Selanjutnya, akibat kesulitan suku cadang, Bima Kunthing akhirnya diafkirkan dan disimpan begitu saja di Balai Yasa Yogyakarta, hingga tahun [[2014]]. Perannya digantikan oleh [[D301
Sejak saat itu, Bima Kunthing menjadi terlupakan. Banyak penggemar kereta api bertandang ke Balai Yasa melihat sisa-sisa kegagahan lokomotif ini yang saat itu telah menjadi onggokan di Balai Yasa. Tutup depan kipas [[radiator]]nya pun hilang entah ke mana, roda-rodanya pun satu persatu copot dari rangka bajanya.
Baris 42:
Diawali dari rehab total selama 41 hari,<ref>[http://jogjaupdate.com/halaman-benteng-vredeburg-rumah-baru-lokomotif-bima-kunthing/ Jogja Update: Halaman Benteng Vredeburg, Rumah Baru Lokomotif Bima Kunthing]</ref> Bima Kunthing III sudah berhasil direhab dengan sempurna. Diawali dengan mencari komponennya yang tercecer, merakitnya kembali, hingga pengecatan dengan ''livery'' kuning-hijau ala [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], dari sebelumnya dicat biru.
Pada tanggal [[29 Januari]] [[2015]], Bima Kunthing III kemudian diangkut ke tempat barunya, [[Museum Benteng Vredeburg]] dengan truk trailer. Prosesi dilakukan sejak sore hari. Pukul 22.30 barulah dilakukan pemberangkatan dengan dibuka selamatan. Pemberangkatan tersebut dikawal oleh Patroli Satlantas Polresta Yogyakarta dan belasan penggemar kereta api.<ref>Majalah KA Edisi [[Maret 2015]]</ref> Truk tersebut melewati rute Jalan Munggur-Jalan [[Oerip Soemohardjo]]-Jalan Jenderal [[Soedirman]]-Jalan Margo Utomo-[[Jalan Malioboro]]-Jalan Margo Mulyo, dan berakhir di Museum Benteng Vredeburg. Kini, lokomotif tersebut sudah siap dipajang untuk menarik wisatawan yang melewati Jalan Malioboro.
== Catatan kaki ==
|