Slow Food: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Edit Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
Edit |
||
Baris 1:
{{Infobox organization|name=Slow Food|image=Slow Food logo, 2008 (cropped).jpg|size=150px|alt=The Slow Food logo|motto=|formation=1989|headquarters=Bra, Italia|membership=>1 juta<ref>{{Cite web|title=Transparency Register - Search the register|url=https://ec.europa.eu/transparencyregister/public/consultation/displaylobbyist.do?id=01936914624-97|access-date=14 Februari 2022|website=ec.europa.eu}}</ref>|leader_title=President|leader_name=Carlo Petrini|website={{url|http://slowfood.com/}}}}'''''Slow Food''''' [[Bahasa Indonesia|(Indonesia]]: Makanan Lambat) adalah gerakan [[global]] yang didirikan pada tahun 1989 oleh Carlo Petrini dengan tujuan untuk menyelamatkan rasa dan produk tradisional di seluruh dunia, melawan kebangkitan [[gaya hidup]] cepat, dan memberikan advokasi tentang bagaimana pilihan makanan kita dapat mempengaruhi dunia di sekitarnya.<ref name=":17" /> Gerakan ini muncul sebagai respons atas pembukaan gerai makanan cepat saji, [[McDonald's|McDonald’s]], di monumen Spanish Steps, [[Roma]], [[Italia]] yang dianggap akan mengancam eksistensi hidangan tradisional Italia.<ref name=":0" /> Apa yang dikhawatirkan Petrini dan warga Italia ini ternyata mendapat dukungan dari negara-negara lain, sehingga disepakatilah Manifesto ''Slow Food'' yang menandai kelahiran organisasi ''Slow Food'' internasional.<ref name=":2" />
''Slow Food'' menyebarkan filosofi gerakan yang didasarkan pada prinsip-prinsip makanan yang baik ''(good),'' bersih ''(clean),'' dan adil ''(fair).''<ref name=":18" /> Dalam praktiknya, hal itu diwujudkan melalui proyek-proyek seperti: ''Ark of Taste,'' Presidia, Aliansi Juru Masak, Pasar Bumi, Dana Ketahanan, dan ''Terra Madre Salone del Gusto.''<ref name=":4" /> Seiring berjalannya waktu, gerakan ini bahkan mempelopori kampanye lain terkait produk pangan tertentu ''(Slow Cheese, Slow Meat, Slow Fish,'' dan ''Slow Wine)'', wisata berkelanjutan ''(Slow Food Travel)'' maupun komunitas pemuda (''Slow Food Youth Network).''<ref name=":7" /><ref name=":19">{{Cite web|last=Kloosterman|first=Karin|date=2020|title=The Slow Food Movement defines Slow Meat - Green Prophet|url=https://www.greenprophet.com/2020/01/the-slow-food-movement-defines-slow-meat/|website=Green Prophet|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref><ref name=":20" /><ref name=":21" /><ref name=":9" /><ref name=":22" /> Jaringan anggota gerakan ''Slow Food'' terdiri dari [[produsen]], [[Koki|juru masak]], akademisi, dan aktivis makanan yang tersebar luas di benua [[Benua Amerika|Amerika]], [[Eropa]], [[Asia]], [[Oseania]], dan [[Afrika]]. Dalam menjalankan misinya, mereka senantiasa mengacu pada prinsip dan proyek utama ''Slow Food,'' tetapi tetap memiliki proyek khas sesuai asal negaranya.<ref name=":23" /> Walau telah diadopsi di banyak negara, gerakan ini nyatanya masih menimbulkan pro dan kontra terkait metode dan potensi biasnya.<ref name=":
== Sejarah ==
Baris 11:
Desainer Italia bernama Valentino yang bergabung dalam unjuk rasa mengeluhkan [[McDonald's]] telah mencemari studio adibusananya dengan kebisingan dan bau gorengan. Ia pun turut pula mengambil tindakan hukum dengan meminta Hakim Domenico Bonacorso agar segera menutup gerai makanan cepat saji tersebut. Para pengunjuk rasa lainnya menyuarakan bahaya makanan cepat saji. Mereka meneriakkan <nowiki>''</nowiki>degradasi Roma<nowiki>''</nowiki> dan <nowiki>''</nowiki>[[Amerikanisasi]] budaya Italia" jika McDonald's diizinkan untuk terus melakukan bisnis di negeri pasta. Tak hanya itu, pengunjuk rasa juga membuang bungkus hamburger di pelataran gerai-gerai lain yang ada di [[Roma]]. Atas ajuan Partai Komunis, Dewan Kota Roma lantas mengancam akan menangguhkan [[lisensi]] pemilik [[McDonald's]] tersebut yakni Jacques Bahbout terkait dugaan degradasi pusat bersejarah, sampah, masalah kesehatan, dan kemacetan lalu lintas.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|last=Phillips|first=John|date=1986|title=McDonald's brings Americanization fears to Rome|url=https://www.upi.com/Archives/1986/05/10/McDonalds-brings-Americanization-fears-to-Rome/6908516081600/|website=UPI|language=en|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
[[Berkas:Carlo Petrini (4320023479).jpg|jmpl|Carlo Petrini berpidato di ''Identità Golose'' (kongres masakan Italia) tahun 2010.]]
Seusai aksi unjuk rasa yang begitu besar itu, Petrini selaku pemimpin protes menyadari bahwa aksi tersebut tak dapat mengusir [[McDonald's]] dari Italia. Segera setelah itu, ia dan beberapa orang yang peduli terhadap pelestarian masakan tradisional memulai sebuah organisasi bernama Arcigola, yang menjadi cikal bakal ''Slow Food''. Arcigola mengemban misi untuk melindungi kepentingan produsen makanan skala kecil, mempromosikan kenikmatan, dan rasa makanan yang baik. Tiga tahun setelah unjuk rasa, tepatnya pada 1989, Petrini dan perwakilan dari 15 negara bertemu di Paris untuk menandatangani ''Slow Food Manifesto,'' yang menentang apa yang mereka gambarkan sebagai “''fast life”.'' Momen ini meresmikan lahirnya
Meskipun gagasan tentang gerakan ini berasal dari budaya makanan Italia, ''Slow Food'' tidak hanya terbatas di Italia. Saat ini, ''Slow Food'' telah menyebar ke 160 negara di seluruh dunia dan telah merangkul lebih dari satu juta anggota, sukarelawan, dan aktivis.<ref name=":2" />
Baris 34:
Seperti halnya ras hewan asli, populasi hewan juga dapat didaftarkan dalam ''Ark of Taste''. Populasi hewan merujuk pada sekelompok individu dari spesies yang sama, tetapi dengan karakteristik tertentu yang tidak termasuk ras hewan asli. Populasi ini dapat dikenali peternak melalui karakteristik yang terlihat (bulu, ukuran, bentuk tanduk atau ekor) dan perilaku (produktivitas dan kesuburan).<ref name=":3" /> Contoh dari populasi hewan ialah ayam Mushunu Molo di [[Kenya]]<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Molo Mushunu Chicken - Presìdi Slow Food|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/slow-food-presidia/molo-mushunu-chicken/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> dan kambing Roccaverano di [[Italia]].<ref>{{Cite web|last=Slow Food Foundation for Biodiversity|date=2022|title=Roccaverano Goat - Arca del Gusto|url=https://www.fondazioneslowfood.com/en/ark-of-taste-slow-food/roccaverano-goat/|website=Fondazione Slow Food|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Untuk produk liar, baik dari hewan maupun tumbuhan dapat ditinjau melalui metode pemanenan secara tradisional
Sementara itu, produk olahan dalam ''Ark of Taste'' mengacu pada keju, daging yang diawetkan, [[roti]], hidangan penutup, minuman, pengawet dan produk yang telah berevolusi untuk melestarikan bahan asalnya (susu, daging, ikan, [[Sereal sarapan|sereal]], dan buah). Berbagai produk ini merupakan hasil pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan yang diwariskan secara turun temurun di setiap penjuru dunia. Dalam konteks ini, variasi terkecil dapat menghasilkan makanan yang sangat berbeda. Misalnya saja, ribuan jenis [[keju]] yang dihasilkan dari tiga bahan yang sama (susu, [[rennet]], dan garam), atau daging yang diawetkan, di mana terkadang satu-satunya perbedaan hanya terletak pada potongan dagingnya, [[rempah-rempah]] atau jenis kayu yang digunakan saat pengasapan.<ref name=":3" /> Praktik pengolahan artisanal memungkinkan penciptaan produk tertentu yang unik, relevan dengan budaya lokal, dan bersifat melindungi produsen dari fluktuasi musim dan minat pasar. Langkah ini juga diyakini dapat melindungi varietas tanaman dan ras hewan asli lokal dengan cara mempromosikan produk olahan yang terkait dengannya. Sebagai contoh, keju atau daging yang diawetkan dapat menyelamatkan ras hewan asli, sementara roti dapat menyelamatkan jenis gandum yang terancam punah.<ref name=":3" />
Baris 40:
'''''Produk harus memiliki kualitas sensori tertentu, seperti yang ditentukan oleh tradisi dan kegunaan lokal.'''''
Dalam kurasi produk ''Slow Food,'' katalog ''Ark of Taste'' memperhatikan aspek-aspek seperti: asal produk, [[iklim]] daerah penghasil, tujuan penggunaan (
'''''Produk harus terhubung dengan suatu wilayah, memori, identitas, dan pengetahuan lokal tradisional suatu komunitas.'''''
Baris 76:
''Slow Food'' meluncurkan proyek aliansi koki makanan lambat yang disebut dengan ''Slow Food Cooks' Alliance'' untuk meningkatkan kesadaran dalam industri restoran terkait tantangan yang dihadapi petani skala kecil dan pengrajin makanan (artisanal) yang senantiasa melindungi keanekaragaman hayati sumber pangan dan merawat alam yang rapuh.<ref name=":4" /> Proyek ini dilatarbelakangi oleh banyaknya [[Koki|juru masak]] yang terbiasa menggunakan model pasokan bahan makanan dari [[grosir]] dan distribusi skala besar karena alasan kepraktisan. Hal-hal seperti itulah yang lantas mengakibatkan hilangnya keterkaitan antara masakan tradisional dengan produksi pangan lokal.<ref name=":4" />
Beragam gerakan telah dilakukan melalui aliansi juru masak. Aliansi juru masak ''Slow Food'' di [[Kolombia]] misalnya, meluncurkan publikasi harian resep yang menampilkan produk lokal dan menyerukan kepada para keluarga untuk membeli makanan dari produsen lokal. Ada juga, Altin Prenga, seorang juru masak di Mrizi i Zanave, [[Albania]] yang mengajak para juru masak dan pelayan di restorannya untuk bersama-sama merawat kebun makanan yang berisiko ditinggalkan oleh penduduk setempat.<ref name=":4" /> Sementara itu, bekerja sama dengan aliansi juru masak Afrika Selatan ''(South African Chefs Association)'' dan sebuah asosiasi penyelamat limbah makanan bernama ''NOSH Food Rescue, Slow Food'' berhasil mengorganisir sebuah proyek penyelamatan bahan makanan segar yang berisiko dibuang dan mengolahnya sebagai hidangan baru. Sebanyak 1.382.362 hidangan baru dikirimkan kepada orang-orang yang membutuhkan.<ref>{{Cite news|last=Sand & Tourism|date=2020|title=Alliance based on compassion gives rise to surplus-driven movement|url=http://sandtontourism.com/media/4498/press-release_chefs-with-compassion-takes-root-final.pdf|work=Sand & Tourism|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
=== Pasar Bumi ===
Baris 83:
Dengan hampir 70 Pasar Bumi yang beroperasi di seluruh dunia, masing-masing berfungsi sebagai bagian integral dari komunitas lokal dalam membangun sistem pangan alternatif. Tidak seperti rantai distribusi besar yang menciptakan jarak antara konsumen dan produk yang mereka beli, Pasar Bumi berfokus pada produksi skala kecil dan artisanal, sehingga memberikan konsumen kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan makanan yang mereka konsumsi.<ref name=":25" /> Di Pasar Bumi, selera yang baik dan tanggung jawab sosial-lingkungan disampaikan melalui pendidikan rasa. Beberapa pasar bekerja sama dengan sekolah untuk menyediakan kegiatan ekstra kurikuler rasa, sementara yang lain mengatur acara kuliner dengan mendatangkan para pakar kuliner dan pecinta makanan untuk bertukar pengalaman bermakna.<ref name=":25">{{Cite web|last=Slow Food|date=2019|title=Slow Food Earth Markets – A Farmers' Market Like No Other|url=https://www.slowfood.com/slow-food-earth-markets-a-farmers-market-like-no-other/|website=Slow Food International|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Pasar Bumi mengusung konsep unik di berbagai lokasi jaringan ''Slow Food.'' Pasar Bumi Finca Vista Hermosa di [[Havana]], [[Kuba]] didirikan untuk mempromosikan konsep “''farm-to-table”'' berdasarkan prinsip agroekologi Kuba, praktik pertanian yang baik, dan tradisi pertanian lokal. Sebagai sebuah pertanian keluarga dengan luas lebih dari 60 hektar, La Finca Vista Hermosa selama lima generasi telah didedikasikan untuk memproduksi sayuran, susu, keju, dan daging sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan sosial dan lingkungan. Pasar Bumi ini diadakan pada Hari Minggu setiap 3 bulannya, dari pukul
=== Dana Ketahanan ===
Setelah
Melalui proyek dana ketahanan, FPT Industrial memutuskan untuk mendanai nelayan yang berada dalam Presidium Prud'homies Mediterania.<ref name=":29" /> Dalam praktiknya, proyek yang didanai ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi rantai produksi pendek dan rantai dingin dengan cara meningkatkan praktik bongkar muat nelayan, praktik penanganan, pemrosesan, dan pemilahan yang sesuai, aman dan efisien. Dana ini juga digunakan untuk menyediakan fasilitas ruang dan peralatan berpendingin guna memproses hasil tangkapan per harinya.<ref name=":29">{{Cite web|last=Slow Food|date=2020|title=The Resilience Fund project, aimed at supporting the fishermen of the Mediterranean Prud’homies Slow Food Presidium, was presented today|url=https://www.slowfood.com/press-release/the-resilience-fund-project-aimed-at-supporting-the-fishermen-of-the-mediterranean-prudhomies-slow-food-presidium-was-presented-today/|website=Slow Food International|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> Sementara di [[Brasil]], inisiatif dana ketahanan diorganisir untuk membeli 1.450 kg produk agroekologi jaringan ''Slow Food.'' Produk-produk ini kemudian didistribusikan ke keluarga-keluarga di cagar alam laut ''Costeira do Pirajubaé''. Ada lagi, anggota ''Slow Food'' Honduras, Tegucigalpa Gastronómica yang mengumpulkan sumbangan untuk mendukung petani lokal (produsen skala kecil di daerah Tatumbla dan Uyuca di Francisco Morazán) yang tidak lagi memiliki akses ke pasar karena [[Penyakit koronavirus 2019|COVID-19]].<ref name=":4" />
Baris 146:
==== ''Slow Food'' Chicago ====
''Slow Food'' [[Chicago]] telah aktif sejak tahun 1998 dengan adanya 10 orang yang secara sukarela berkumpul di [[Chicago]] dan menyebut diri mereka sebagai bagian dari gerakan ''Slow Food.'' Pada tahun tersebut, ''Slow Food'' masih berakar kuat di [[Italia]] dan belum menjadi gerakan nasional di masing-masing negara. Walau begitu, ''Slow Food'' Chicago tetap berkampanye dengan menyelenggarakan acara pertamanya bertajuk ''“Feast of the Senses”'' yang dihadiri oleh Carlo Petrini selaku pendiri ''Slow Food.'' Menjelang akhir tahun 1999, anggota ''Slow Food Chicago'' mencapai 100 orang. Barulah,
Pada tahun 2004, Lynn Hyndman, seorang guru sains di sekolah dasar Dawes di kota Evanston menjalin kerjasama dengan ''Slow Food'' Chicago untuk membuat kebun sains di halaman sekolah yang memuat berbagai tanaman yang dapat dimakan. Kemitraan ini kemudian menghasilkan kebun sains tersukses di Evanston sebagai sarana pembelajaran sains, dengan jumlah sebanyak 12 kebun per 2021.''<ref>{{Cite web|last=Aie|first=Sarah|date=2021|title=Dawes Elementary hosts school garden meet and greet|url=https://dailynorthwestern.com/2021/10/06/city/parents-attend-dawes-elementary-school-garden-meet-and-greet/|website=The Daily Northwestern|access-date=14 Februari 2022}}</ref>'' Di lain hal, ''Slow Food'' Chicago kini memiliki lebih dari 500 anggota aktif dan 6000 pendukung yang tengah menjalankan inisiatifnya berupa: ''Snail of Approval'' (kampanye untuk menghargai bisnis makanan berkelanjutan), meninjau kebijakan pangan Chicago'', Ark of Taste, Annual Tomato Seedling Sale'' (penggalangan dana tahunan dari penjualan bibit tomat), ''PreSERVE garden'' (kegiatan berkebun bersama), dan ''Love Fridge'' (gotong-royong menyuplai makanan untuk warga kota).<ref>{{Cite web|last=Slow Food USA|date=2021|title=Slow Food Chicago x Urban Growers Collective|url=https://slowfoodusa.org/slow-food-chicago-x-urban-growers-collective/|website=Slow Food USA|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Baris 157:
''Slow Food'' [[Meksiko]] didirikan pada tahun 1996 oleh dua juru masak terkemuka yakni Alicia Gironella dan Giorgio D'Angeli. Di Meksiko, terdapat setidaknya 30 konvivia dengan lebih dari 500 asosiasi.<ref name=":11">{{Cite book|last=Petrini dkk|date=2003|url=https://id1lib.org/book/2330736/fc054c|title=Slow Food : The Case for Taste|location=New York|publisher=Columbia University Press|isbn=9780231128445|pages=1-176|url-status=live}}</ref> Uniknya, pengalaman serupa terkait sejarah berdirinya gerakan ''Slow Food'' pernah terjadi di sini''.'' Pada musim panas 2002, seniman bernama Francisco Toledo berhasil memimpin gerakan untuk memprotes pembukaan gerai [[McDonald's]] di ''[[zócalo]]'' bersejarah di [[Oaxaca (negara bagian)|Oaxaca]]. Dalam protes tersebut, Toledo dan para sukarelawan membagikan hidangan [[tamale]] gratis kepada orang-orang yang hadir.<ref>{{Cite web|last=Bourdeaux|first=Richard|date=2002|title=A heated Mc-culture clash|url=https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2002-oct-28-et-boudreaux28-story.html|website=L.A. Times|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
Sementara itu, tepatnya di Puebla, Meksiko menjadi negara pertama di luar Eropa yang menyelenggarakan
=== Eropa ===
Baris 209:
==== ''Slow Food'' Kenya ====
[[Berkas:Africa Food Security 16 (10665114074).jpg|jmpl|Kebun makanan di [[Cape Town]], [[Afrika Selatan]].]]
Berdiri pada tahun 2014, saat ini ''Slow Food'' [[Kenya]] memiliki 60 konvivia dan komunitas yang tersebar di lima belas kota di seluruh Kenya.<ref name=":13">{{Cite web|last=Slow Food|date=2015|title=Slow Food Launches a National Branch in Kenya|url=https://www.slowfood.com/slow-food-launches-a-national-branch-in-kenya/|website=Slow Food International|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref> ''Slow Food'' Kenya membangun 219 kebun makanan dengan keragaman tanaman khasnya. Kebun makanan ini adalah bagian dari proyek internasional “10.000 Kebun di Afrika”. Kebun makanan ini tersebar di seluruh negeri dan mencakup kebun komunitas, sekolah, dan keluarga. Di antaranya adalah kebun sekolah Chazon di Lembah Rift, kebun komunitas Iveche di Kenya
==== ''Slow Food'' Uganda ====
Baris 223:
=== Kontra ===
Sebaliknya, ada orang yang mendukung tujuan gerakan ''Slow Food,'' tetapi mengkritik metode dan biasnya. Dalam sebuah opini, Karen Hernandez di ''Feminist Wire'' mempertimbangkan implikasi feminis dari pergerakan ini, khususnya terkait dengan persiapan makanan rumahan yang cukup memakan waktu. Ia juga mengutarakan adanya masalah kelas sehubungan dengan biaya memasak makanan lokal segar.<ref name=":16" /> Sementara itu, Alison Caracciolo dari ''Columnist'' mengatakan bahwa untuk memaksimalkan keuntungan, para petani telah melakukan pemuliaan ([[rekayasa genetika]]) secara maksimal guna menciptakan produk yang unggul dan seragam. Sehingga, terdapat kemungkinan bahwa daging yang disantap saat ini oleh seseorang, berasal dari proses pemuliaan di masa lampau. Alison menambahkan, banyak orang menganggap bahwa daging yang diproduksi secara massal ini sebagai daging “[[industri]]” telah kehilangan elemen makanan yang paling penting, yakni rasa. Padahal, itu belum tentu benar.<ref name=":24">{{Cite web|last=Caracciolo|first=Alison|date=2017|title=Slow food movement not as glamorous as it seems|url=http://www.duqsm.com/slow-food-movement-not-glamorous-seems/|website=The Duquesne Duke|language=en-US|access-date=14 Februari 2022}}</ref>
== Referensi ==
|