Poliester: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aris004 (bicara | kontrib)
Aris004 (bicara | kontrib)
Baris 40:
=== Polimer alifatik vs. aromatik ===
Polimer yang stabil secara termal, yang memiliki proporsi struktur aromatik yang tinggi, juga disebut plastik berkinerja tinggi; klasifikasi berorientasi aplikasi ini membandingkan polimer tersebut dengan plastik rekayasa dan plastik komoditas. Temperatur layanan berkelanjutan dari plastik berkinerja tinggi umumnya dinyatakan lebih tinggi dari 150 °C,<ref>{{Citation|last1=Parker|last3=van de Grampel|last9=Jünger|first8=Frank|last8=Schubert|first7=Klaus|last7=Reinking|first6=Edgar|last6=Ostlinning|first5=Ernst-Ulrich|last5=Dorf|first4=Gary W.|last4=Wheatley|first3=Hendrik T.|first2=Jan|first1=David|last2=Bussink|access-date=2020-12-13|isbn=978-3-527-30673-2|doi=10.1002/14356007.a21_449.pub4|language=en|publisher=Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA|place=Weinheim, Germany|editor-last=Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA|pages=a21_449.pub3|encyclopedia=Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry|url=http://doi.wiley.com/10.1002/14356007.a21_449.pub3|date=2012-04-15|title=Polymers, High-Temperature|first9=Oliver}}</ref> sedangkan plastik rekayasa (seperti poliamida atau polikarbonat) sering didefinisikan sebagai termoplastik yang mempertahankan sifat-sifatnya di atas 100 °C.<ref>H.-G. Elias and R. Mülhaupt, in Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Wiley-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim, Germany, 2015, pp. 1–70.</ref> Plastik komoditas (seperti polietilen atau polipropilen) dalam hal ini memiliki keterbatasan yang lebih besar, tetapi diproduksi dalam jumlah besar dengan biaya rendah.
 
Poli(ester imida) mengandung gugus aromatik imida dalam unit berulang, polimer berbasis imida memiliki proporsi struktur aromatik yang tinggi dalam rantai utama dan termasuk dalam kelas polimer yang stabil secara termal. Polimer tersebut mengandung struktur yang memberikan suhu leleh tinggi, ketahanan terhadap degradasi oksidatif dan stabilitas terhadap radiasi dan reagen kimia. Di antara polimer yang stabil secara termal dengan relevansi komersial adalah polimida, polisulfon, polieterketon, dan polibenzimidazol. Dari jumlah tersebut, polimida yang paling banyak diterapkan.<ref name=":0">P. E. Cassidy, T. M. Aminabhavi and V. S. Reddy, in Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, NJ, USA, 2000.</ref> Struktur polimer juga menghasilkan karakteristik pemrosesan yang buruk, khususnya titik leleh yang tinggi dan kelarutan yang rendah. Sifat-sifat yang disebutkan secara khusus didasarkan pada persentase karbon aromatik yang tinggi dalam tulang punggung polimer yang menghasilkan kekakuan tertentu. <ref>T. Whelan, Polymer Technology Dictionary, Springer Netherlands, Dordrecht, 1994.</ref>⁠ Pendekatan untuk peningkatan kemampuan proses mencakup penggabungan spacer fleksibel ke dalam tulang punggung, pelekatan kelompok pendent stabil atau penggabungan struktur non-simetris. <ref name=":0" /> Spacer fleksibel mencakup, misalnya, gugus eter atau heksafluoroisopropilidena, karbonil atau alifatik seperti isopropilidena; kelompok-kelompok ini memungkinkan rotasi ikatan antara cincin aromatik. Struktur yang kurang simetris, misalnya berdasarkan monomer meta-atau orto-linked memperkenalkan gangguan struktural dan dengan demikian menurunkan kristalinitas.<ref>{{Cite book|date=2003|title=Synthetic Methods in Step-Growth Polymers|location=Hoboken, NJ, USA|publisher=John Wiley & Sons, Inc.|url-status=live}}</ref>
 
== Sifat-sifat serat poliester ==