J.K. Rowling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Keenandiant (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Keenandiant (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 168:
 
===Pengelompokan sosial dan gender===
Penggambaran Rowling atas perempuan dalam ''Harry Potter'' sangat kompleks dan beragam, tetapi tetap sesuai dengan penggambaran stereotip dan [[Patriarki|patriarkat]] gender.<ref>{{Harvnb|Heilman|Donaldson|2008|pp=139–41}}; {{Harvnb|Pugh|Wallace|2006}}; {{Harvnb|Eberhardt|2017}}.</ref> Pembagian gender bisa dikatakan tidak ada dalam buku-buku ''Harry Potter'': Hogwarts adalah sekolah umum untuk putra-putri dan perempuan memegang kekuasaan dalam masyarakat sihir. Tetapi, pengaturanhal ini mengaburkan tipikal karakter perempuan dan penggambaran umum peran gender konvensional.<ref>{{Harvnb|Pugh|Wallace|2006}}; {{Harvnb|Eccleshare|2002|pp=84–87}}; {{Harvnb|Gallardo|Smith|2003|p=191}}</ref> Menurut kritikus Elizabeth Heilman dan Trevor Donaldson, subordinasi karakter perempuan berperan lebih jauh di awal seri. Tiga buku terakhir "menampilkan peran perempuan yang lebih kaya dan lebih kuat": misalnya, "karakter paling matriarkal[[Matriarki|matriarkat]]" daridalam seri ini, [[Molly Weasley]], berperan sangat penting dalam pertempuran terakhir di ''Relikui Kematian'', sedangkan perempuan lain tampil sebagai pemimpin.{{sfn|Heilman|Donaldson|2008|pp=139–41}} Hermione Granger menjadi karakter penting yang aktif dan independen dalam pertempuran protagonis melawan kejahatan.{{sfn|Berents|2012|pp= 144–49}} Meskipun demikian, sangat disayangkan karakter perempuan yang sangat cakap seperti Hermione dan [[Minerva McGonagall]] hanya diberikan peran pendukung,{{sfn|Heilman|Donaldson|2008|pp= 142–47}} dan status Hermione sebagai panutan feminis diperdebatkan oleh sejumlah kritikus.{{sfn|Bell|Alexander|2012|pp=1–8}} Karakter perempuan sering kali digambarkan bersifat emosional, dicirikan oleh penampilan mereka, dan jarang diberi hak pilih dalam keluarga.{{sfn|Pugh|Wallace|2006}}{{sfn|Heilman|Donaldson|2008|pp=149–55}}
 
Hierarki sosial penyihir di dunia ciptaan Rowling diperdebatkan oleh kalangan kritikus. "Darah murni" jika memiliki dua orang tua penyihir; "darah campuran" jika salah satu orang tuanya penyihir; dan penyihir "kelahiran Muggle" memiliki kemampuan sihir meskipun tidak satu pun dari orang tuanya penyihir.{{Sfn|Barratt|2012|p=64}} Lord Voldemort dan para pengikutnya percaya bahwa kemurnian darah adalah yang terpenting dan Muggle merupakan makhluk yang tidak manusiawi.{{Sfn|Barratt|2012|pp=63, 67}} Menurut pakar sastra Andrew Blake, ''Harry Potter'' menolak kemurnian darah sebagai landasan pembagian sosial;{{Sfn|Blake|2002|p=103}} Suman Gupta sepakat bahwa filosofi Voldemort mencerminkan "kejahatan mutlak";{{sfn|Gupta|2009|p=104}} dan Nel dan Eccleshare berpendapat bahwa hierarki yang berlandaskan ras atau kemurnian darah adalah suatu kejahatan.{{Sfn|Nel|2001|p=44}}{{Sfn|Eccleshare|2002|p=78}} Gupta, sepakat dengan Blake,{{Sfn|Gupta|2009|p=105}} berpendapat bahwa keunggulan esensial penyihir atas Muggle – penyihir bisa menggunakan sihir dan Muggle tidak bisa – bermakna bahwa buku-buku ''Harry Potter'' secara koheren tidak membantah prasangka anti-Muggle dengan menyerukan kesetaraan antara penyihir dan Muggle. Sebaliknya, menurut Gupta, ''Harry Potter'' mencontohkan bentuk toleransi "belas kasihan dan [[altruisme]] dari orang-orang yang tergolong ras superior" terhadap ras yang lebih rendah.{{sfn|Gupta|2009|pp=108–10}}
 
Penggambaran Rowling mengenai ras, khususnya perbudakan [[peri rumah]], mendapat tanggapan yang beragam. Pakar sastra [[Brycchan Carey]] memuji sentimen [[Abolisionisme|abolisi]] pada buku, memandang [[Peri Rumah#Peri Rumah#S.P.E.W.|Perkumpulan untuk Peningkatan Kesejahteraan Peri Rumah]] yang dibentuk oleh Hermione sebagaibisa menjadi panutan bagi pembaca muda dalam keterlibatan politik.{{sfn|Carey|2003|pp=105–7, 114}}{{sfn|Horne|2010|p=76}} Kritikus lain, termasuk [[Farah Mendlesohn]], menganggap penggambaran peri rumah adalah hal yang "paling sulit diterima": peri rumah tidak diberi hak untuk memerdekakan diri dan mengandalkan kebaikan orang lain seperti Hermione.{{sfn|Mendlesohn|2002|pp=178–81}}{{sfn|Horne|2010|p=81}} Pharr menyebut peri rumah sebagai unsur yang tidak harmonis dalam seri tersebut, berpendapat bahwa Rowling membiarkan nasib mereka menggantung;{{sfn|Pharr|2016|pp=12–13}} pada akhir ''Relikui Kematian'', para peri rumah tetap senang diperbudak.{{sfn|Barratt|2012|p=52}}
 
===Religious reactions===
Baris 178:
Ada sejumlah [[Penyensoran buku|upaya pencekalan]] ''Harry Potter'' di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat,{{sfn|Gupta|2009|pp=18–20}}{{sfn|Cockrell|2006}} dan khususnya di wilayah [[Sabuk Alkitab]].{{sfn|Hallett|Huey|2012|pp=100–3}} Menurut [[Asosiasi Perpustakaan Amerika Serikat]], buku-buku ''Harry Potter'' menjadi buku yang paling ditentang dalam tiga tahun pertama penerbitannya.{{sfn|Gupta|2009|p=18}} Pada tahun-tahun berikutnya, para orang tua di beberapa kota di AS melancarkan protes menentang penggunaan buku tersebut di sekolah.{{sfn|Foerstel|2002|pp=[[iarchive:bannedinusarefer00foer/page/180/mode/1up|180–88]]}} Sejumlah kritikus Kristen, terutama [[Evangelikalisme|Kristen Evangelis]], menuduh bahwa novel-novel tersebut mempromosikan [[ilmu sihir]] dan berbahaya bagi anak-anak;{{Sfn|Whited|2002|pp=3–4}}{{sfn|Guanio-Uluru|2015|pp=85–86}} penentangan serupa juga dilayangkan pada adaptasi film-filmnya.{{sfn|Gibson|2007|pp=187–90}} Kritik ini terbagi menjadi dua bentuk, yakni tuduhan bahwa ''Harry Potter'' adalah kitab suci bangsa [[Paganisme|pagan]]; dan tuduhan buku-buku tersebut mendorong anak-anak menentang pihak berwenang, khususnya bersumber dari penolakan Harry terhadap keluarga Dursley, orang tua angkatnya.{{sfn|Gibson|2007|pp=188–90}} Penulis Amanda Cockrell menyatakan bahwa popularitas ''Harry Potter'', yang disertai dengan kehebohan fantasi dan [[okultisme]] di kalangan fundamentalis Kristen, menjelaskan mengapa seri ini mendapat penentangan.{{sfn|Cockrell|2006}}
 
Seri ''Harry Potter'' juga memiliki sekelompok pendukung religius yang meyakini bahwa buku-buku tersebut mendukungmemuat nilai-nilai Kristiani, atau Alkitab tidak melarang bentuk-bentuk sihir yang dijelaskandiceritakan dalam seri tersebut.{{sfn|Gibson|2007|pp=192–93}} Analisis Kristiani terhadap seri tersebut berpendapat bahwa ''Harry Potter'' mengandung nilai persahabatan, kesetiaan, keberanian, cinta, dan godaan kekuasaan.{{sfn|Taub|Servaty-Seib|2008|pp=15–17}}{{sfn|Ciaccio|2008|pp=33–37}} Setelah volume terakhir diterbitkan, Rowling mengatakan ia sengaja memasukkan tema-tema Kristen, khususnya gagasan bahwa cinta dapat mengalahkan kematian.{{sfn|Taub|Servaty-Seib|2008|pp=15–17}} Menurut Farmer, salah jika berpikir bahwa ''Harry Potter'' mempromosikan ilmu sihir.{{sfn|Farmer|2001|p=53}} Pakar Em McAvan menganggap bahwa keberatan kaum evangelis terhadap ''Harry Potter'' adalah pemikiran yang dangkal, hanya berpatokan pada keberadaan sihir di dalam buku tanpa berusaha untuk memahami pesan moral dalam seri tersebut.{{sfn|Hallett|Huey|2012|pp=100–3}}
 
==Warisan==