Addatuang Sidenreng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di abad → pada abad (WP:BAHASA)
Jumaidi2nd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 80:
Namun perbedaan itu tidak memisahkan hubungan keduanya. Malah, pada Tahun 1889, Kerajaan Sidenreng dan Kerajaan Rappang justru diperintah oleh seorang raja bernama La Panguriseng Sultan Muh Ali. Beliau menjadi Addituang X sekaligus Arung Rappang XIX. Hal yang sama juga diteruskan oleh putranya yakni La Sadapotto, Addituang Sidenreng XII yang naik tahta menggantikan saudaranya, Sumangerukka, yang tidak di karuniawi keturunan.
 
Dalam perjalanannya, Kerajaan Sidenreng dan Rappang mengalami pasang surut pemerintahan, hingga pada Tahun 1906 kedua kerajaan yang ketika itu diperintah La Sadapotto, Addatuang Sidenreng XII sekaligus Arung Rappang XX, akhirnya dipaksa kalah kepada kolonial Belanda setelah melalui perlawanan yang sengit. Wilayah kedua kerajaan ini kemudian berstatus distrik dalam wilayah onderafdeling Parepare. Selanjutnya pada Tahun 1917 kedua wilayah tersebut digabung menjadi satu, sebagai bagian dari wilayah pemerintahan Afdeling ParepareAjatappareng yang meliputi:
 
1. Onderafdeling Sidenreng Rappang