Kerajaan Negara Dipa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan gambar #WPWP
Envapid (bicara | kontrib)
Raja Negara Dipa: menambah tradisi Nansarunai Usak Jawa, memperbaiki lokasi keling dengan data terbaru.
Baris 89:
== Raja Negara Dipa ==
# Periode Raja-raja Kuripan yang tidak diketahui nama penguasa dan masa pemerintahannya. Kerajaan Kuripan ini disebutkan dalam Hikayat Banjar Resensi II.
# '''[[Ampu Jatmaka]]''' bergelar ''Maharaja di Candi'', saudagar kaya raya dari negeri Keling, Kediri.<ref name="Munoz 2009 ">{{cite book | last=Munoz | first=P.M. | author2=Tim Media Abadi | title=Kerajaan-kerajaan awal kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia: perkembangan sejarah dan budaya Asia Tenggara (Jaman pra sejarah - abad xvi) | publisher=Mitra abadi | year=2009 | url=https://books.google.com/books?id=UWxynQAACAAJ | language=id | access-date=2022-02-20 | page=}}</ref> Ia dikirim Hayam Wuruk tahun [[Keling1355]] pendiridalam ekspedisi ketiga oleh Majapahit untuk menyerang kerajaan Dayak Ma'anyan Nan Sarunai yang bercorak kaharingan, pertempuran pertama terjadi tahun April [[1358]], pertempuran kedua terjadi Desember [[1362]],<ref name="Effrata 2021 pp. 26–33">{{cite journal | last=Effrata | first=Effrata | title=JEJAK NANSARUNAI DAN TANTANGAN GLOBALISASI | journal=JURNAL SOCIOPOLITICO | volume=3 | issue=1 | date=2021-02-27 | issn=2656-1026 | doi=10.54683/sociopolitico.v3i1.38 | pages=26–33 | url=https://jurnal.fisipolupgriplk.ac.id/index.php/JSP/article/view/38 | access-date=2022-02-20}}</ref> serangan ini yang diingat dengan nama ''Nansarunai Usak Jawa'' oleh suku Dayak Ma'anyan mengakibatkan runtuhnya kerajaan Nan Sarunai.<ref name="jejakrekam.com 2018">{{cite web | title=Nansarunai Ditaklukkan dengan Tiga Misi Militer Majapahit | website=jejakrekam.com | date=2018-02-24 | url=https://jejakrekam.com/2018/02/24/nansarunai-ditaklukkan-dengan-tiga-misi-militer-majapahit/ | language=id | access-date=2022-02-20}}</ref> Ia kemudian mendirikan kerajaan Negara Dipa bercorak Hindu tahun [[1387]] dengan mendirikan negeri Candi Laras yang terletak pada sebuah anak sungai Bahan (di sebelah hilir). Ia menjadi bawahan raja kerajaan Kuripan, kerajaan pribumi yang lebih dulu eksis. Kemudian Empu Jatmika memerintahkan [[bentara kanan]] Tumenggung Tatahjiwa memperluas wilayah dengan menaklukan daerah batang [[Tabalong]], batang [[Balangan]], batang Pitap dan daerah perbukitannya sekitarnya (yang dihuni [[suku Dayak Meratus]]). Ia jua memerintahkan [[bentara kiri]] Arya Megatsari menaklukan daerah batang [[Distrik Batang Alai|Alai]], batang [[Distrik Labuan Amas|Labuan Amas]], batang [[Distrik Amandit|Amandit]] dan daerah perbukitan sekitar daerah-daerah tersebut. Setelah itu ia memindahkan ibu kota dari negeri Candi Laras ke negeri Candi Agung (candi kuno di hulu sungai Bahan) yang terletak di sebalik negeri Kuripan. Ampu Jatmaka sebagai penerus ayah angkatnya raja tua Kerajaan Kuripan yang tidak memiliki keturunan, namun Ampu Jatmaka mengganggap dirinya hanya sebagai Penjabat Raja. Negeri Kuripan, Negeri Candi Laras dan Negeri Candi Agung dan ditambah negeri Batung Batulis dan Baparada (= Balangan) yang disebutkan di dalam Hikayat Banjar Resensi II teks Cense, maka daerah-daerah inilah yang awal mula menjadi wilayah kekuasaan kerajaan Negara Dipa.
# '''[[Lambung Mangkurat]]''' [= logat Banjar untuk Lembu Mangkurat] sebagai pemangku/penjabat raja. Ia bergelar ''Ratu Kuripan'' (karena wilayah tempat tinggalnya adalah bekas negeri Kuripan). Ia puteri kedua Ampu Djatmaka. Ia bertindak sebagai Penjabat Raja menggantikan ayahnya. Ia berhasil memperluas wilayah kerajaan dari [[Tanjung Silat]] (Tanjung Selatan) hingga ke Tanjung Puting yaitu wilayah dari sungai Barito sampai sungai Seruyan.
# '''Raden Galuh Ciptasari''' alias '''Puteri Ratna [[Janggala]] [[Kadiri|Kediri]]''' gelar anumerta '''Puteri Junjung Buih/Puteri Tunjung Buih''' (sebagai perwujudan ''puteri buih''/''puteri bunga air'' menurut mitos Melayu) yaitu gadis pribumi yang menjadi saudari (kakak) angkat Lambung Mangkurat. Ketika Raja Puteri Junjung Buih menjadi kepala negara maka Lambung Mangkurat menjabat sebagai Patih (kepala pemerintahan). Pendapat lain menduga Puteri Junjung Buih sama dengan Bhre Tanjungpura dari Majapahit. Menurut Pararaton, Bhre Tanjungpura yaitu '''Manggalawardhani Dyah Suragharini''' yang berkuasa [[1429]]-[[1464]] adalah puteri [[Bhre Tumapel]] II [[1389]]-[[1427]] [= abangnya [[Suhita]]] dengan istrinya [[Bhre Lasem V]]. [[Bhre Tanjungpura]] [= Bhre Kalimantan] dan [[Bhre Pajang]] III Sureswari [[1429]]-[[1450]] [= adik bungsu Manggalawardhani] keduanya menjadi istri [[Bhre Paguhan]] III [[1400]]-[[1440]] [= ayahnya [[Sripura]]] tetapi perkawinan ini tidak memiliki keturunan (menurut Pararaton). Diduga Bhre Tanjungpura menikah lagi dengan Bhre Pamotan I Rajasawardhana Dyah Wijayakumara. Menurut [[Prasasti Trailokyapuri]] Manggalawardhani kemudian menjadi Bhre Daha VI [[1464]]-[[1474]] yakni ibu [[Ranawijaya]] (janda [[Sang Sinagara]]).