Filsafat olahraga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 36:
Filsafat olahraga dapat dilihat dari sudut pandang penonton acara olahraga maupun oleh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan olahraga, baik itu atlet sendiri, pelatih, wasit, dan sebagainya. <ref>{{Cite journal|last=Breivik|first=Gunnar|date=2019|title=From ‘philosophy of sport’ to ‘philosophies of sports’?|url=https://nih.brage.unit.no/nih-xmlui/bitstream/handle/11250/2726944/Breivik%2BJPhilosSport%2B2019.pdf?sequence=1&isAllowed=y|journal=|pages=16}}</ref>
Ada empat sumber dasar dalam filsafat olahraga yang bisa dijadikan sebagai bahan refleksi. Pertama, fakta dan fenomena olahraga tergantung dari tujuan olahraga (olahraga untuk prestasi, olahraga untuk rekreasi, olahraga untuk kesehatan). Kedua, filsafat secara umum dan secara spesifik. Ketiga, metodologi umum dan metodologi khusus yang diterapkan pada berbagai aliran filsafat. Keempat, ilmu spesialis yang lain. <ref>{{Cite journal|last=
the Institutional, Content Related
and Methodological Viewpoint|url=https://sciendo.com/pdf/10.2478/v10141-009-0001-5|journal=|volume=|pages=8|doi=}}</ref>
=== Olimpisme ===
Baris 55:
=== Pragmatisme ===
Para filsuf beraliran pragmatis seperti [[William James]] dan [[John Dewey]] berusaha untuk mendalami mengapa olahraga dapat membuat hidup menjadi penting serta berharga. <ref>{{Cite book|last=Welters|first=Ron|date=2018|url=https://repository.ubn.ru.nl/bitstream/handle/2066/196531/196531.pdf?sequence=1&isAllowed=y|title=Cycling for Life: Towards a Sustainable Philosophy of Endurance Sport|publisher=Radboud University|isbn=9789402811926|pages=
== Referensi ==
|