Bidah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
“Bid’ah ada dua, bid’ah terpuji dan bid’ah tercela, bid’ah yang sesuai dengan sunnah itulah yang terpuji dan bid’ah yang bertentangan dengan sunnah itulah yang tercela”.
 
Sayyidina Umar Ibnul Khattab, setelah mengadakan shalat Tarawih berjama’ah dengan dua puluh raka’at yang diimami oleh sahabat Ubai bin Ka’ab beliau berkata : نِعْمَتِ اْلبِدْعَةُ هذِهِ “Sebagus bid’ah itu ialah adalah ini”.
 
Bid,ah yang buruk dan sesat adalah menambah nambah atau mengurangi bagian ushul agama (ushul adalah perintah dan larangan yang sudah disepakati ulama karena dalil alqur'an dan hadist jelas dan tidak ada ikhtilaf dalam memahami) ushul yaitu rukun islam yang 5 dan rukun iman yang 6
 
apabila ada yg mengurangi atau menambah ushul tersebut,maka inilah bid,ah yang buruk dan sesat.semisal mengurangi shalat isya menjadi 2 rakaat.sebab semua ulama sepakat berdasar dalil bahwa shalat isya jumlahnya 4.
 
Sedangkan untuk furuudin( cabang agama) maka inovasi tidak termasuk bid,ah yang sesat ,selama ada dalil yg tidak melarangnya. Bid,ah yang baik seperti dibukukannya alqur'an,perayaan maulid nabi,perayaan isra mi'raj dan lain lain.semuanya memang tidak ada di zaman nabi tapi karena isinya tidak terdapat larangan agama ,maka hal tersebut menjadi boleh.