Salahuddin Ayyubi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
Baris 19:
''' Salahuddin Ayyubi''' atau '''Saladin''' atau '''Salah ad-Din''' ([[Bahasa Arab]]: صلاح الدين الأيوبي, [[Bahasa Kurdi|Kurdi]]: صلاح الدین ایوبی) (''Sho-lah-huud-din'' ''al-ay-yu-bi'') (c. 1138 - [[4 Maret]] [[1193]]) adalah seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari [[Tikrit]] (daerah utara [[Irak]] saat ini). Ia mendirikan [[Dinasti Ayyubiyah]] di [[Mesir]], [[Suriah]], sebagian [[Yaman]], [[Irak]], [[Mekkah]] [[Hejaz]] dan [[Diyar Bakr]]. Salahuddin terkenal di dunia Muslim dan [[Kristen]] karena kepemimpinan, kekuatan militer, dan sifatnya yang [[ksatria]] dan pengampun pada saat ia berperang melawan [[tentara salib]]. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Beliau memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab [[hadits]] [[Abu Dawud]]
 
== Latar belakang ==
Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa [[Kurdi]]<ref>[[Ibn Khallikan]] says that Saladin's father and his family originated from [[Dvin]], and "they were Kurds." See Vladimir Minorsky, ''The Prehistory of Saladin'', Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.</ref> . Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh ''hijrah'' ([[migrasi]]) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah [[Tikrit]] ([[Irak]]). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/[[1137]] M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada [[Imaduddin Zanky]], gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah [[Balbek]], [[Lebanon]] tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja [[Suriah]] [[Nuruddin Mahmud]]. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari teologi [[Sunni]] selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun [[1169]], Shalahudin diangkat menjadi seorang [[wazir]] (konselor).