Dosa berat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
Baris 3:
'''Dosa berat''' ({{lang-en|mortal sin}}, {{lang-la|peccata mortalia}}) dalam [[teologi Katolik]] adalah tindakan atau perbuatan yang sangat keliru (serius), yang dapat menyebabkan hukuman kekal apabila seseorang tidak [[absolusi|dibebaskan]] dari dosa ini sebelum wafatnya. Suatu [[Dosa (Kristen)|dosa]] dipandang "berat" ketika secara kualitatif sedemikian rupa sehingga mengakibatkan keterpisahan orang yang melakukannya dari [[Rahmat dalam Kekristenan|rahmat]] [[Allah dalam Kekristenan|Allah]] yang menyelamatkan. Jenis dosa ini perlu dibedakan dari "[[dosa ringan]]" yang mengakibatkan melemahnya hubungan seseorang dengan Allah, dan dari "[[dosa kekal]]" yang (berdasarkan hakikatnya) tidak dapat disesali. Terlepas dari bobot atau kadar beratnya, seseorang dapat senantiasa menyesali suatu dosa berat yang telah dilakukan. Penyesalan tersebut, bersama dengan tekadnya untuk bertobat, memungkinkan seseorang untuk memperoleh [[absolusi]] atau pengampunan.
 
Menurut ajaran Katolik, [[Penyesalan#Penyesalan sempurna dan tidak sempurna|penyesalan tidak sempurna]], disertai dengan suatu ketetapan hati yang tegas untuk tidak ingin berbuat dosa lagi, dapat memulihkan hubungan seseorang dengan Allah, sekaligus juga rahmat keselamatan Allah. Dalam keadaan normal, pemulihan tersebut diperoleh melalui absolusi yang diterima dalam [[Sakramen Tobat (Gereja Katolik)|Sakramen Rekonsiliasi]]. Namun, karena pengampunan dan belas kasih Allah tidak dibatasi oleh Sakramen Rekonsiliasi, maka dalam keadaan-keadaan luar biasa bisa saja suatu dosa berat mendapat pengampunan melalui [[Penyesalan#Penyesalan sempurna dan tidak sempurna|penyesalan sempurna]], yang adalah suatu tindakan manusia yang timbul dari [[Kasih (kebajikan)|cinta kasih]] seseorang akan Allah.<ref>{{en}} {{cite book|last=Hardon|first=Fr. John|title=Modern Catholic Dictionary|year=2000|publisher=Eternal Life|isbn=096729892X|url=http://www.catholicculture.org/culture/library/dictionary/index.cfm?id=35519}}</ref> Ketika penyesalan sempurna menjadi sarana yang memulihkan hubungan seseorang dengan Allah, disyaratkan juga adanya suatu niat atau ketetapan hati untuk sesegera mungkin mengakukan semua dosa berat (yang belum pernah diakukan dan mendapat absolusi) dalam pengakuan sakramental. Ketetapan hati untuk sesegera mungkin mengakukan dosa-dosa ini tidak melihat kemungkinan apakah seseorang memiliki akses ke sakramen tersebut atau tidak.<ref>{{en}} {{cite web|last=Donovan (STL)|first=Colin|title=Perfect Contrition|url=http://www.ewtn.com/vexperts/showmessage_print.asp?number=370862|year=2002|access-date=2016-11-02|archive-date=2015-09-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20150924050919/http://www.ewtn.com/vexperts/showmessage_print.asp?number=370862|dead-url=yes}}</ref>
 
Istilah "dosa berat" diduga bersumber dari [[Perjanjian Baru]] dalam [[Alkitab]]. Secara khusus, dikemukakan bahwa istilah ini berasal dari [[1 Yohanes]] 5:16-17.<ref>1 Yohanes 5:16-17</ref> Dalam ayat tersebut, sang penulis [[Epistola|Surat]] menuliskan bahwa "ada dosa yang mendatangkan maut."