Terapi manual: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
'''Terapi manual''' atau disebut juga '''terapi manipulatif''' adalah keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang fisioterapis atau terapis fisik untuk penatalaksanaan masalah neuromuskuloskeletal dengan menggunakan pendekatan teknik manual (menggunakan tangan) dan latihan terapi yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan jangkauan sendi, perkembangan perbaikan jaringan, dan meningkatkan ekstensibilitas, stabilitas, dan fungsi otot serta sendi.{{sfn|Sebastian, Deepak|2005|p=3}}<ref name=":0">{{Cite web|title=Manual Therapy|url=https://www.physio-pedia.com/Manual_Therapy|website=Physiopedia|language=|access-date=1 Februari 2022}}</ref> Terapi manual ini didasari oleh bukti klinis dan saintifik, serta dibatasi oleh faktor biopsikososial dari tiap individu pasien.{{sfn|Dziedzic, Krysia|2010|p=118}}{{sfn|Filho, Mario Bernardo|2020|p=277}}
 
Terapi manual telah disebutkan di dalam naskah medis ''[[Huangdi Neijing]]'' pada zaman [[Kaisar Tiongkok]] [[Huang Di]] 2598 sebelum masehi, di dalam [[papirus Edwin Smith]] [[Mesir Kuno]] 4000 tahun yang lalu, di dalam pahatan [[Thailand]] kuno, naskah medis Yunani dan India kuno hingga di dalam naskah medis [[Hippokrates]].
 
Efek yang ditimbulkan oleh terapi manual adalah mengurangi rasa nyeri dengan cara mengubah konsentrasi mediator inflamasi, peningkatan kadar [[serotonin]] dan [[endorfin]] yang berperan di dalam penurunan ambang batas rasa nyeri, menghasilkan hipoalgesia melalui eksitasi [[sistem saraf simpatis]], penurunan [[Detak jantung|denyut jantung]] dan [[tekanan darah]] sebagai respons atas berkurangnya stres, dan memiliki efek [[Desensitisasi (psikologi)|desensitisasi]] dengan cara mengambil alih memori nyeri dan menggantikannya dengan memori baru.
 
Tiga unsur yang terdapat dalam terapi manual adalah unsur fisiologis, psikologis, dan biomekanikal.
 
Ada banyak teknik dasar di dalam terapi manual, di antaranya adalah [[Pijat|pemijatan]] dan mobilisasi jaringan lunak, stabilisasi sendi, manipulasi sendi, traksi manual, teknik energi [[otot]] atau ''muscle energy techniques'' (MET), teknik dorongan dengan kecepatan tinggi amplitudo rendah atau ''high velocity low amplitude'' (HVLA), dan drainase [[kelenjar getah bening]] atau ''manual lymph drainage'' (MLD).
 
Beberapa ahli terapis fisik membuat metode pendekatan terapi manual yang dipakai hingga saat ini. Metode tersebut antara lain metode Kaltenborn-Evjenth, metode Maitland (Australia), metode Paris, metode Mulligan, metode mobilisasi [[saraf]] oleh Robert Elvey, David Butler serta Michael Shacklock, dan metode McKenzie. Brian McKenzie juga mengembangkan sistem klasifikasi terapi manual untuk [[nyeri leher]] dan [[Nyeri punggung|nyeri punggung bawah]].
 
Indikasi terapi manual adalah nyeri leher akut atau kronis, nyeri punggung akut atau kronis, [[sakit kepala]], kelainan sendi temporomandibula, [[nyeri panggul]], [[nyeri lutut]], nyeri [[pergelangan kaki]], nyeri [[bahu]], dan [[fibromialgia]].
 
Meskipun terapi manual digunakan secara luas di seluruh dunia dan terbukti mengurangi keluhan penderita, terdapat perdebatan di antara praktisi kesehatan tentang efikasi terapi ini. Beberapa praktisi meyakini perbaikan kondisi penderita timbul dari efek [[plasebo]] akibat kemampuan persuasi yang diberikan oleh terapis fisik.
 
== Definisi ==
Terapi manual atau disebut juga terapi manipulatif adalah keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang fisioterapis atau terapis fisik untuk penatalaksanaan masalah neuromuskuloskeletal dengan menggunakan pendekatan teknik manual (menggunakan tangan) dan latihan terapi yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit, meningkatkan jangkauan sendi, perkembangan perbaikan jaringan, dan meningkatkan ekstensibilitas, stabilitas, dan fungsi otot serta sendi.{{sfn|Sebastian, Deepak|2005|p=3}}<ref name=":0" />
 
== Sejarah ==
Dokumentasi tentang terapi manual termuat di dalam [[papirus Edwin Smith]] [[Mesir Kuno|Mesir kuno]] sekitar 4000 tahun yang lalu dan di dalam pahatan [[Thailand]] kuno. Penyebutan teknik pemijatan yang paling tua ada di dalam naskah medis [[Huangdi Neijing|''Huangdi Neijing'']] yang dibuat di zaman [[Kaisar Tiongkok|Kaisar Cina]] [[Huang Di|Huang Ti]] 2598 sebelum [[masehi]]. Naskah [[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[India kuno]], termasuk yang dibuat oleh [[Hippokrates]] menggambarkan pemijatan sebagai terapi yang efektif untuk luka yang timbul saat melakukan olahraga.{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=573}}
 
Selain pemijatan, Hippokrates juga menyebutkan teknik traksi dan manipulasi punggung serta reposisi tulang belakang yang mengalami [[Dislokasi persendian|dislokasi]] dan untuk pengobatan [[skoliosis]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Pettman|first=Erland|date=2007|title=A History of Manipulative Therapy|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2565620/|journal=The Journal of Manual & Manipulative Therapy|volume=15|issue=3|pages=165–174|issn=1066-9817|pmc=2565620|pmid=19066664}}</ref> [[Galenus|Claudius Galen]], seorang dokter [[ahli bedah]] [[Romawi Kuno|Romawi]] menuliskan teknik Hippokrates dengan disertai ilustrasi di dalam catatan medisnya. [[Ibnu Sina]] dari [[Bagdad]] juga melakukan hal yang sama di dalam bukunya ''The Book of Healing''.<ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite journal|last=Smith|first=Rusty|date=2007-02-01|title=Manual Therapy: The Historical, Current, and Future Role in the Treatment of Pain|url=https://www.researchgate.net/publication/6471360_Manual_Therapy_The_Historical_Current_and_Future_Role_in_the_Treatment_of_Pain|journal=TheScientificWorldJournal|volume=7|pages=109–20|doi=10.1100/tsw.2007.14}}</ref>
 
Friar Thomas menuliskan teknik manipulasi untuk tungkai di dalam bukunya ''The Complete Bone Setter'' pada tahun 1656 dan di akhir tahun 1674, Johannes Scultetus memasukkan teknik manipulasi Hippokrates di dalam bukunya ''The Surgeon's Storehouse.''{{sfn|Filho, Mario Bernardo|2020|p=276}}
 
Terapi manual tidak banyak lagi dilakukan ketika Sir Percival Pott (1714-1788) menyebutkan bahwa penerapan terapi tersebut pada kasus tuberkulosis tulang belakang ([[penyakit Pott]]) bukan saja tidak berguna, tetapi juga berbahaya untuk dilakukan. Namun, meskipun demikian Sarah Mapp (sekitar abad ke-18) dan Sir Albert Baker (sekitar abad ke-20) tetap menganjurkan terapi manual untuk masalah tulang di wilayah [[Inggris]]. Di [[Amerika Serikat]], Waterman Sweet menerbitkan esai yang berjudul ''An Essay on the Science of Bone Setting'' pada tahun 1829 yang tetap merekomendasikan penggunaan terapi manual.
 
Pada tahun 1828, seorang dokter dari [[Glasgow]] bernama Thomas Brown mempopulerkan konsep iritasi spinal. Brown mengemukakan bahwa permasalahan saraf tulang belakang dapat diatasi dengan iritasi spinal tanpa harus melibatkan terapi seperti penggunaan alat [[patri]] (solder), [[lintah]], dan pelepuhan kulit yang sering dilakukan saat itu. Teori iritasi spinal ini didukung oleh dr. Isaac Parrish dari [[Philadelphia, Pennsylvania|Philadelphia]] dalam artikelnya di ''The American Journal of Medical Sciences''. Dengan diterimanya teori kedua dokter ini, [[osteopati]] (yang ditemukan oleh Andrew
 
Taylor Still pada tahun 1874) dan [[kiropraktik]] (yang ditemukan oleh Daniel David Palmer pada tahun 1895) sebagai bagian dari terapi manual dapat diterima secara luas.<ref name=":2" />
 
Manipulasi spinal telah dipraktikkan oleh orang [[Bali]] di [[Indonesia]], Orangorang [[Hawaii]] dengan teknik [[pijat lomilomi]], [[Jepang]], [[Tiongkok|Cina]], [[India]], [[Dukun|dukun-dukun]] di daerah [[Asia Tengah]], [[dukun tulang]] di [[Nepal]], [[Rusia]], dan [[Norwegia]].<ref name=":1" />
 
== Efek terapi ==
 
=== Mediator biomekanis ===
Pemilihan jenis terapi manual yang akan diberikan kepada seorang penderita, menentukan hasil yang akan didapatkan. Kesalahan dalam memilih terapi yang tepat memiliki potensi untuk menimbulkan efek samping negatif bahkan bahayaberbahaya bagi penderita. Hal yang mendasari pemilihan terapi manual yang akan dilakukan adalah koreksi kelainan biomekanis yang dideteksi selama pemeriksaan fisik.<ref name=":7">{{Cite journal|last=Bishop|first=Mark D|last2=Beneciuk|first2=Jason M|last3=George|first3=Steven Z|date=Mei 2011|title=Immediate reduction in temporal sensory summation after thoracic spinal manipulation|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3092807/|journal=The spine journal : official journal of the North American Spine Society|volume=11|issue=5|pages=440–446|doi=10.1016/j.spinee.2011.03.001|issn=1529-9430|pmc=3092807|pmid=21463970}}</ref>
 
Secara umum, terapi manual menargetkan [[sendi]],<ref>{{Cite journal|last=Gyer|first=Giles|last2=Michael|first2=Jimmy|last3=Inklebarger|first3=James|last4=Ibne Alam|first4=Imtiaz|date=19 Oktober 2021|title=Effects of biomechanical parameters of spinal manipulation: A critical literature review|url=https://www.researchgate.net/publication/355393593_Effects_of_biomechanical_parameters_of_spinal_manipulation_A_critical_literature_review|journal=Journal of Integrative Medicine|volume=20|pages=4–12|doi=10.1016/j.joim.2021.10.002}}</ref> [[saraf]], dan [[otot]].<ref name=":7" /> Beberapa metode terapi manual yang memanfaatkan tekanan mekanis terbukti meningkatkan ekstensibilitas jaringan sehingga memperbaiki pergerakan sendi. Tekanan mekanis ini juga akan meningkatkan aliran darah.<ref>{{Cite journal|last=Weerapong|first=Pornratshanee|last2=Hume|first2=Patria|last3=Kolt|first3=Gregory|date=1 Februari 2005|title=The Mechanisms of Massage and Effects on Performance, Muscle Recovery and Injury Prevention|url=https://www.researchgate.net/publication/8004036_The_Mechanisms_of_Massage_and_Effects_on_Performance_Muscle_Recovery_and_Injury_Prevention|journal=Sports medicine (Auckland, N.Z.)|volume=35|pages=235–56|doi=10.2165/00007256-200535030-00004}}</ref>
 
=== Mediator neurofisiologis ===
Terapi manual memengaruhi interaksi antara [[nosiseptor]] perifer dengan mediator inflamasi dengan cara mengubah konsentrasi mediator inflamasi dan mengurangi nyeri.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Bishop|first=Mark D|last2=Torres-Cueco|first2=Rafael|last3=Gay|first3=Charles W|last4=Lluch-Girbés|first4=Enrique|last5=Beneciuk|first5=Jason M|last6=Bialosky|first6=Joel E|date=November 2015|title=What effect can manual therapy have on a patient's pain experience?|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4976880/|journal=Pain Management|volume=5|issue=6|pages=455–464|doi=10.2217/pmt.15.39|issn=1758-1869|pmc=4976880|pmid=26401979}}</ref> Penelitian yang dilakukan oleh Julita A. Teodorczyk-Injeyan dan kawan-kawan pada tahun 2006 menunjukkan terdapat penurunan kadar sitokin (TNF-alfa dan IL1β) sebanyak 20% 2 jam setelah terapi manual dilakukan. Selain itu terdapat juga peningkatan kadar serotonin dan endorfin-β dalam 5 menit setelah manipulasi spinal dan sebanyak 168% peningkatan [[kanabinoid]] endogen yang merupakan [[hormon]] yang penting untuk mekanisme penurunan rasa nyeri.<ref>{{Cite journal|last=Teodorczyk-Injeyan|first=Julita A.|last2=Injeyan|first2=H. Stephen|last3=Ruegg|first3=Richard|date=1 Januari 2006|title=Spinal Manipulative Therapy Reduces Inflammatory Cytokines but Not Substance P Production in Normal Subjects|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0161475405003258|journal=Journal of Manipulative and Physiological Therapeutics|language=|volume=29|issue=1|pages=14–21|doi=10.1016/j.jmpt.2005.10.002|issn=0161-4754}}</ref>
 
Terapi manual menurunkan refleks fleksi nosiseptifnosisepsi dan pengaturan sensoris di daerah temporal yang menyebabkan hambatan nosiseptif[[nosisepsi]] di [[sistem saraf pusat]].<ref name=":7" /><ref>{{Cite journal|last=Bialosky|first=Joel E|last2=George|first2=Steven Z|last3=Horn|first3=Maggie E|last4=Price|first4=Donald D|last5=Staud|first5=Roland|last6=Robinson|first6=Michael E|date=Februari 2014|title=Spinal Manipulative Therapy Specific Changes In Pain Sensitivity In Individuals With Low Back Pain (NCT01168999)|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3946602/|journal=The journal of pain : official journal of the American Pain Society|volume=15|issue=2|pages=136–148|doi=10.1016/j.jpain.2013.10.005|issn=1526-5900|pmc=3946602|pmid=24361109}}</ref> Penelitian yang dilakukan oleh Rogelio A. Coronado dan kawan-kawan pada tahun 2012 menunjukkan adanya penurunan ambang rasa nyeri setelah terapi manual yang dilakukan pada sendi dan otot.<ref>{{Cite journal|last=Coronado|first=Rogelio A|last2=Gay|first2=Charles W.|last3=Bialosky|first3=Joel E.|last4=Carnaby|first4=Giselle D.|last5=Bishop|first5=Mark D.|last6=George|first6=Steven Z.|date=November 2012|title=Changes in Pain Sensitivity following Spinal Manipulation: a Systematic Review and Meta-Analysis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3349049/|journal=Journal of electromyography and kinesiology : official journal of the International Society of Electrophysiological Kinesiology|volume=22|issue=5|pages=752–767|doi=10.1016/j.jelekin.2011.12.013|issn=1050-6411|pmc=3349049|pmid=22296867}}</ref> Hasil yang didapatkan ini serupa dengan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Charles W. Gay dan kawan-kawan pada tahun 2013. Penelitian Gay juga menemukan bahwa terjadi perubahan fungsi konektivitas di dalam otak setelah terapi manual.<ref>{{Cite journal|last=Gay|first=Charles W|last2=Alappattu|first2=Meryl J|last3=Coronado|first3=Rogelio A|last4=Horn|first4=Maggie E|last5=Bishop|first5=Mark D|date=4 Februari 2013|title=Effect of a single session of muscle-biased therapy on pain sensitivity: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3569047/|journal=Journal of Pain Research|volume=6|pages=7–22|doi=10.2147/JPR.S37272|issn=1178-7090|pmc=3569047|pmid=23403507}}</ref>
 
Efek terapi manual melibatkan sistem supraspinal karena menyebabkan eksitasi sistem saraf simpatis (berupa perubahan tekanan darah dan [[aliran darah]] pada [[kulit]])<ref>{{Cite web|title=Assessment of skin blood flow following spinal manual therapy: a systematic review. - PDF Download Free|url=https://docksci.com/assessment-of-skin-blood-flow-following-spinal-manual-therapy-a-systematic-revie_5a8e5125d64ab2fa510bbbbe.html|website=docksci.com|language=|access-date=22 Februari 2022}}</ref> yang menghasilkan hipoalgesia (penurunan ambang nyeri sebagai respons terhadap stimulus standar).<ref>{{Cite book|last=Kingston|first=Laura|last2=Claydon|first2=Leica|last3=Tumilty|first3=Steve|last4=|first4=|date=2014|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK242088/|title=The effects of spinal mobilizations on the sympathetic nervous system: a systematic review|publisher=Centre for Reviews and Dissemination (UK)|pages=281-287|language=|doi=10.1016/j.math.2014.04.004|pmid=24814903|url-status=live}}</ref> Selain itu terdapat penurunan denyut jantung sebagai respons terhadap berkurangnya perasaan [[stres]],<ref name=":8">{{Cite journal|last=Lindgren|first=L.|last2=Rundgren|first2=S.|last3=Winsö|first3=O.|last4=Lehtipalo|first4=S.|last5=Wiklund|first5=U.|last6=Karlsson|first6=M.|last7=Stenlund|first7=H.|last8=Jacobsson|first8=C.|last9=Brulin|first9=C.|date=8 Desember 2010|title=Physiological responses to touch massage in healthy volunteers|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20638912/|journal=Autonomic Neuroscience: Basic & Clinical|volume=158|issue=1-2|pages=105–110|doi=10.1016/j.autneu.2010.06.011|issn=1872-7484|pmid=20638912}}</ref> menurunnya kadar [[enzim]] [[amilase]] [[Air liur|saliva]],<ref>{{Cite journal|last=Ogura|first=Takeshi|last2=Tashiro|first2=Manabu|last3=Masud|first3=Mehedi|last4=Watanuki|first4=Shoichi|last5=Shibuya|first5=Katsuhiko|last6=Yamaguchi|first6=Keiichiro|last7=Itoh|first7=Masatoshi|last8=Fukuda|first8=Hiroshi|last9=Yanai|first9=Kazuhiko|date=1 November 2011|title=Cerebral metabolic changes in men after chiropractic spinal manipulation for neck pain|url=https://www.researchgate.net/publication/221814921_Cerebral_metabolic_changes_in_men_after_chiropractic_spinal_manipulation_for_neck_pain|journal=Alternative therapies in health and medicine|volume=17|pages=12–7}}</ref>, dan penurunan kadar [[kortisol]] dan [[insulin]] dalam saliva.<ref name=":8" /> Efek hipoalgesia ini dapat bertahan hingga 24 jam setelah dilakukan terapi manual.<ref>{{Cite journal|last=Hegedus|first=Eric J|last2=Goode|first2=Adam|last3=Butler|first3=Robert J|last4=Slaven|first4=Emily|date=Agustus 2011|title=The neurophysiological effects of a single session of spinal joint mobilization: does the effect last?|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3143008/|journal=The Journal of Manual & Manipulative Therapy|volume=19|issue=3|pages=143–151|doi=10.1179/2042618611Y.0000000003|issn=1066-9817|pmc=3143008|pmid=22851877}}</ref>
 
Max Zusman mengemukakan bahwa terapi manual mengambil alih memori [[otak]] dengan mengganti memori nyeri dengan memori tanpa nyeri melalui paparan stimulus baru yang sifatnya tidak mengandung ancaman.<ref>{{Cite journal|last=Zusman|first=Max|date=1 Maret 2004|title=Mechanisms of Musculoskeletal Physiotherapy|url=https://www.academia.edu/4845364/The_Modernisation_of_Manipulative_Therapy|journal=Physical Therapy Reviews|volume=9|pages=39–49|doi=10.1179/108331904225003973}}</ref> Memori nyeri merupakan memori yang tersimpan di dalam otak setelah mengalami nyeri yang bersifat kronis. Penderita akan terus mengalami rasa sakit yang sama bahkan setelah rasa sakitnya telah berkurang atau bahkan telah hilang. Terapi manual bersifat sebagai desensitisasi baik secara fisik maupun secara kognitif.<ref name=":9" /> Hal ini mendasari pendekatan dengan menggunakan terapi manual pada penderita nyeri otot kronis.<ref name=":9" />
 
== Prinsip ==
Tiga unsur di dalam terapi manual adalah:
 
* Fisiologis: terapi manual dapat mengurangi spasme otot, meredakan nyeri melalui mekanisme stimulasi, inhibisi otot, pengurangan aktivitas nosiseptifnosisepsi, dan mengurangi tekanan periartikular atau intraartikular.{{sfn|Dziedzic, Krysia|2010|p=117}}
* Biomekanikal dan fisik: sebagai sarana untuk perbaikan dan pembentukan jaringan dengan cara memengaruhi ekstensibilitas jaringan dan dinamika cairan.{{sfn|Dziedzic, Krysia|2010|p=117}}
* Psikologikal: respons [[plasebo]] yang bersifat positif. Respons ini didapatkan karena menyentuh penderita dan meningkat karena adanya harapan penderita terhadap fisioterapis yang melakukan pengobatan.<ref name=":0" />{{sfn|Dziedzic, Krysia|2010|p=118}}
 
== Teknik dasar ==
 
=== Pemijatan dan mobilisasi jaringan lunak ===
Metode pemijatan dari [[Swedia]] dipopulerkan oleh dr. Johan Georg Mezger pada akhir abad ke-19. Pemijatan ini meliputi gerakan ''effleurage'' (gerakan pemanasan untuk otot menggunakan telapak tangan yang memberikan tekanan lembut dengan gerakan melingkar berulang), ''tapotement'' (gerakan perkusi berupa memukul atau menepuk-nepuk), dan gerakan berupa getaran.{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=578-579}}
 
James Cyriax menganjurkan teknik pemijatan yang serahsearah dengan serat otot untuk pengobatan cedera [[tendon]] atuatau ligamentum. Dari berbagai teknik pemijatan ini, dr. Tom Sevier mengembangkan metode ''assisted soft tissue mobilization'' (ASTYM)<ref>{{Cite web|date=23 Oktober 2011|title=What is Astym treatment?|url=https://astym.com/what-is-astym-treatment-astym-treatment-is/|website=Astym|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref> yang memungkinkan penetapan diagnosis berbasis data penelitian. Mobilisasi jaringan lunak memengaruhi otot melalui peregangan, [[relaksasi fasia otot]], [[teknik titik pemicu]], dan teknik ''deep tissue'' (tekanan yang kuat pada otot).{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=578-579}}<ref>{{Cite web|title=Manual therapy|url=https://www.physio4all.com/therapies/manual-therapy/|website=physio4all.com|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref>
 
Teknik ini memberikan efek terhadap otot, saraf, kelenjar getah bening, dan peredaran darah.{{sfn|Placzek, Jeffrey D|2001|p=86}} Dengan pemijatan dan mobilisasi jaringan lunak akan terjadi peningkatan sirkulasi darah, perbaikan fleksibilitas dan mobilitas serat otot, dan terjadi penurunan tingkat rasa nyeri, [[bengkak]], dan spasme otot.<ref name=":3" />
 
=== Stabilisasi sendi ===
Baris 60 ⟶ 77:
Teknik ini digunakan untuk mengatasi nyeri sendi dengan cara mengurangi tekanan pada saraf, membantu relaksasi dan meregangkan otot dengan cara yang ringan. Traksi digunakan untuk memisahkan diskus, sendi, dan bagian tulang pada tulang belakang. Terapis fisik akan menarik leher atau kaki. Untuk traksi leher, penderita dalam posisi berbaring dan terapis meletakkan kedua tangannya di bagian bawah tulang tengkorak kepala yang berbatasan dengan leher lalu menarik leher dengan perlahan.<ref name=":3" /><ref>{{Cite web|title=Manual/Mechanical Traction|url=https://wellbridgephysicaltherapy.com/physical-therapy-treatments/manual-mechanical-traction/|website=wellbridgephysicaltherapy.com|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref>
 
Traksi dapat dilakukan pada kasus [[Hernia Nukleus Pulposus|herniasi]] atau prolaps diskus tulang belakang, [[skiatika]], nyeri leher, [[spondilitis]], stenosis spinal, dan [[penyakit degenerasi diskus]].<ref>{{Cite web|title=Traction - Manual Therapy|url=https://www.physio.co.uk/treatments/physiotherapy/manual-therapy/traction.php|website=www.physio.co.uk|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref>
 
=== Teknik energi otot atau ''muscle energy techniques'' (MET) ===
Baris 71 ⟶ 88:
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh dr. Emil Vodder dan istrinya, Estrid, pada tahun 1936 di Paris untuk kasus pembengkakan [[Kelenjar limfa|kelenjar getah bening]].<ref name=":4">{{Cite web|title=Manual Lymphatic Drainage|url=https://www.physio-pedia.com/Manual_Lymphatic_Drainage|website=Physiopedia|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|title=Layanan MLDV (Manual Lymphatic Drainage)|url=https://www.rssetiamitra.co.id/post/53/Layanan-MLDV-Manual-Lymphatic-Drainage---di-RS-Setia-Mitra|website=www.rssetiamitra.co.id|access-date=20 Februari 2022}}</ref> Pada teknik ini dilakukan pemijatan ringan yang akan membantu pergerakan cairan limfatik. Meskipun teknik ini merupakan pemijatan, tetapi memiliki perbedaan dengan pemijatan yang umum dilakukan. MLD bersifat khusus hanya pada kelenjar getah bening. Daerah yang dipijat bukan yang mengalami pembengkakan, tetapi area yang normal dengan cara meningkatkan kontraksi ritmis kelenjar getah bening agar cairan getah bening dapat dialirkan. MLD terdiri dari empat gerakan yaitu gerakan melingkar yang statis, teknik menggali, teknik memompa, dan teknik memutar.<ref name=":4" />
 
Ada empat macam teknik drainase kelenjar getah bening yaitu teknik Vodder (gerakan mengusap mengelilingi darah yang bermasalah), teknik Foldi (pengembangan teknik Vodder dengan gerakan melingkar dan relaksasi yang bergantian), teknik Casley-Smith (gerakan tangan melingkar menggunakan sisi telapak tangan), dan teknilteknik Leduc (berupa gerakan mengumpulkan cairan limfa sebelum mengarahkannya ke sistem pembuluh limfa yang lebih besar untuk diabsorpsi ulang).<ref>{{Cite web|last=Brennan|first=Dan|date=12 April 2021|title=What Is Lymph Drainage Massage?|url=https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-lymph-drainage-massage|website=WebMD|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref>
 
Indikasi MLD adalah [[limfedema]],<ref>{{Cite web|last=|title=Manual Lymphatic Drainage (MLD)|url=https://www.lymphcare.com/na-en/treating-your-condition/treating-lymphedema/manual-lymphatic-drainage-mld/|website=LymphCare|language=|access-date=20Februari 2022}}</ref> [[lipedema]],<ref name=":5">{{Cite web|date=9 Februari 2021|title=Lymphatic Drainage Massage: What it Is, Benefits & How To Do It|url=https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21768-lymphatic-drainage-massage|website=Cleveland Clinic|access-date=20 Februari 2022}}</ref> fibromialgia,<ref name=":5" /> flebolimfostatik edema,<ref name=":4" /> [[migrain]],<ref>{{Cite web|date=22 Februari 2019|title=Lymphatic drainage massage: How-to guide and benefits|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/324518|website=www.medicalnewstoday.com|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref> edema pascaoperasi,<ref name=":6">{{Cite web|title=Manual Lymphatic Drainage|url=https://www.physio.co.uk/treatments/physiotherapy/manual-therapy/manual-lymphatic-drainage.php|website=www.physio.co.uk|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref> [[artritis reumatoid]],<ref name=":6" /> edema pascatrauma,<ref name=":5" /> edema karena keganasan,<ref>{{Cite journal|last=Ezzo|first=Jeanette|last2=Manheimer|first2=Eric|last3=McNeely|first3=Margaret L|last4=Howell|first4=Doris M|last5=Weiss|first5=Robert|last6=Johansson|first6=Karin I|last7=Bao|first7=Ting|last8=Bily|first8=Linda|last9=Tuppo|first9=Catherine M|date=21 Mei 2015|title=Manual lymphatic drainage for lymphedema following breast cancer treatment|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4966288/|journal=The Cochrane database of systematic reviews|issue=5|pages=CD003475|doi=10.1002/14651858.CD003475.pub2|issn=1469-493X|pmc=4966288|pmid=25994425}}</ref> dan [[insufisiensi vena kronis]].<ref name=":5" />
 
MLD tidak dapat dilakukan pada kondisi penyumbatan pembuluh darah, [[infeksi]], [[Gagal ginjal kronis|gagal ginjal]], trombosis vena dalam, dan [[gagal jantung kongestif]].<ref name=":4" /><ref>{{Cite web|title=Manual Lymphatic Drainage|url=https://www.amtamassage.org/publications/massage-therapy-journal/manual-lymphatic-drainage/|website=American Massage Therapy Association|language=|access-date=20 Februari 2022}}</ref>
 
== Klasifikasi ==
Klasifikasi berdasarkan mekanisme dan pengobatan dengan menggunakan terapi manual yang banyak digunakan adalah klasifikasi yang dibuat oleh McKenzie. mcKenzieMcKenzie membuat dua klasifikasi terapi manual untuk [[nyeri leher]] dan [[Nyeri punggung|nyeri punggung bawah.]]{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=582-583}}
{| class="wikitable"
|+Klasifikasi berdasarkan terapi untuk penderita nyeri leher{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=582-583}}
Baris 88 ⟶ 105:
|
* Keluhan baru timbul
* Tidak ada [[Nyeri radikular|gejala radikular]]<ref>{{Cite web|title=The Difference Between Radiculopathy, Radiculitis, and Radicular|url=https://www.verywellhealth.com/what-is-radiculopathy-radiculitis-radicular-pain-4164339|website=Verywell Health|language=|access-date=23 Februari 2022}}</ref> atau gejala alih ([[nyeri alih]])<ref>{{Cite web|title=Referred Pain|url=https://www.physio-pedia.com/Referred_Pain|website=Physiopedia|language=|access-date=23 Februari 2022}}</ref> pada seperempat bagian atas tubuh (servikal, torakal bagian atas, dan tungkai atas)<ref>{{Cite web|last=|first=|date=21 April 2019|title=Upper Quarter Screen|url=https://musculoskeletalkey.com/upper-quarter-screen/|website=Musculoskeletal Key|access-date=23 Februari 2022}}</ref>
* Keterbatasan ROM atau lingkup gerak sendi (kemampuan sendi untuk bergerak sesuai dengan kapasitas maksimumnya)<ref>{{Cite web|title=Range of Motion|url=https://www.physio-pedia.com/Range_of_Motion|website=Physiopedia|language=|access-date=23 Februari 2022}}</ref> dengan rotasi dan atau terdapat diskrepansi saat menunduk
* Tidak ada tanda kompresi [[serabut saraf]] atau periferalisasi<ref name=":10">{{Cite web|last=Kosmahl|first=Edmund M.|title=Centralization and Peripheralization|url=https://www.scranton.edu/faculty/kosmahl/courses/ortho/lab-tech/centralization-and-peripheralization%20.shtml#:~:text=Centralization%20means%20pain%20moves%20up,the%20center%20of%20the%20spine.&text=Peripheralization%20means%20pain%20moves%20laterally,and/or%20down%20the%20extremity.|website=www.scranton.edu|access-date=23 Februari 2022}}</ref> gejala di seperempat bagian atas tubuh pada pemeriksaan lingkup gerak sendi bagian servikal
Baris 186 ⟶ 203:
 
=== Metode Maitland (Australia) ===
Metode ini dikembangkan oleh Geoff Maitland, seorang terapis fisik dari [[Australia]]. Bersama dengan terapis fisik lainnya yaitu Gregory Grieve dan Jennifer Hickling, Maitland mengembangkan metode ini dan mengajarkannya di Universitas Adelaide dalam program terapi fisik dasar, Maitland adalah orang pertama yang membuka program sertifikasi 3 bulan untuk terapis fisik di seluruh dunia pada tahun 1965 dan pada tahun 1974 membuka program diploma satu. Metode ini menggunakan teknik dorongan yang menekan ke arah posteroanterior. Dalam pelaksanaannya, metode ini mengandalkan informasi adanya nyeri menetap atau gejala lain yang timbul pada [[pemeriksaan fisik]].{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=576}}{{sfn|Filho, Mario Bernardo|2020|p=276}}
 
=== Metode Paris ===
Stanley Paris, terapis fisik yang berasal dari [[Selandia Baru|New Zealand]] mengembangkan metode ini pada tahun 1960 setelah menempuh pelatihan dari freddyFreddy Kaltenborn dan Allan Stoddard. Sebelum mengajar ke Amerika Serikat, Paris mengajarkan terapi manual kepada dua terapis fisik lainnya yaitu Robin McKenzie dan Brian Mulligan. Paris mendirikan North American Academy of Manipulative Therapy di tahun 1968 yang kemudian menjadi Manual Therapy Special Interest Group di [[Kanada]] dan divisi ortopedi APTA (American Physical Therapy Association) di Amerika Serikat. Paris mengembangkan sistem eklektik terapi manual dengan sistem klasifikasi diagnosis yang berdasarkan pada pendekatan terapi untuk disfungsi yang diderita seseorang dan bukan berdasarkan nyeri yang dikeluhkan. Disfungsi ini meliputi penurunan atau peningkatan fungsi dari gerakan normal atau adanya gerakan menyimpang atau bersifat patologis.{{sfn|Lennard, Ted A|2011|p=576-577}}
 
=== Metode McKenzie ===
Baris 216 ⟶ 233:
Terdapat perdebatan dalam literatur tentang bahaya penerapan terapi manual terutama yang berhubungan dengan kemungkinan adanya kerusakan pembuluh darah dan saraf akibat manipulasi servikal.{{sfn|Filho, Mario Bernardo|2020|p=288-289}} Sebuah penelitian dilakukan oleh Ping Yin dan kawan-kawan pada tahun 2014 untuk mencari tahu efek merugikan dari terapi manual pemijatan dalam kurun waktu 11 tahun. Hasilnya ditemukan efek samping dari manipulasi spinal walaupun insidennya rendah.<ref>{{Cite journal|last=Yin|first=Ping|last2=Gao|first2=Ningyang|last3=Wu|first3=Junyi|last4=Litscher|first4=Gerhard|last5=Xu|first5=Shifen|date=12 Agustus 2014|title=Adverse Events of Massage Therapy in Pain-Related Conditions: A Systematic Review|url=https://www.hindawi.com/journals/ecam/2014/480956/|journal=Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine|language=|volume=2014|pages=e480956|doi=10.1155/2014/480956|issn=1741-427X}}</ref>
 
Beberapa praktisi meyakini adanya mekanisme plasebo yang terlibat dalam perbaikan berupa penurunan rasa nyeri yang dirasakan penderita setelah terapi manual. Dalam pelaksanaan terapi manual, terapis fisik dapat memengaruhi hasil yang dirasakan oleh pasien karena kemampuan [[persuasi]] terapis, adanya ekspektasi penderita, serta adanya keyakinan bahwa mereka berada di tangan yang tepat untuk mengatasi segala keluhan yang timbul. Keyakinan ini akan menurunkan kecemasan dan mengaktifkan mekanisme sentral yang akan menghambat timbulnya rasa nyeri.{{sfn|Filho, Mario Bernardo|2020|p=288}}
 
== Referensi ==