== Diagnosis ==
[[Diagnosis]] panbronkiolitis memerlukan analisis terhadap [[paru-paru]] dan jaringan [[bronkiolus]] sehingga memerlukan [[biopsi]] paru-paru atau lebih disukai bila dilakukan pemindaian paru-paru dengan resolusi tinggi.[7]<ref name=":3" /> Kriteria diagnostik meliputi inflamasi berat pada semua lapisan bronkiolus respiratorius dan [[lesi]] jaringan paru yang tampak sebagai nodul di dalam bronkiolus terminalis dan bronkiolus respiratorius di kedua paru.[4<ref ]name=":2" /> Nodul yang terbentuk pada panbrokiolitis muncul sebagai benjolan buram bila dilihat pada [[sinar-X]] paru-paru dan dapat menyebabkan obstruksi jalan napas yang akan dievaluasi dengan [[:en:Spirometry|tes fungsi paru]] atau PFT.[6]<ref>{{Cite journal|last=He|first=Fang|last2=Gong|first2=Hai-ying|last3=Jiang|first3=Guo-lu|last4=Chen|first4=Xiao-ju|last5=Yao|first5=Qian-jing|last6=Jiang|first6=Li|date=2020-01-01|title=Diffuse panbronchiolitis: A case report from a Chinese consanguineous marriage family and literature review|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1479973120961847|journal=Chronic Respiratory Disease|language=en|volume=17|pages=147997312096184|doi=10.1177/1479973120961847|issn=1479-9731|pmc=PMC7573727|pmid=33063535}}</ref> Pemeriksaan paru paru menggunakan sinar-x juga dapat menunjukkan adanya pelebaran saluran bronkiolus, yang merupakan tanda lain dari panbronkiolitis. Pemindaian [[tomografi terkomputasi]] (CT) resolusi tinggi sering menunjukkan penyumbatan beberapa saluran bronkiolus dengan lendir yang disebut sebagai pola "pohon-dalam-tunas atau ''tree-in-bud''".<ref [7]name=":3" /> [[Hipoksemia]], tanda lain dari kesulitan bernapas, terungkap dengan mengukur kadar oksigen dan karbon dioksida dalam darah, menggunakan tes darah yang disebut [[:en:Arterial_blood_gas|gas darah arteri]]. Temuan lain yang diamati pada panbronkiolitis termasuk proliferasi limfosit (sel darah putih yang melawan infeksi), neutrofil, dan histiosit berbusa (makrofag jaringan) di lapisan paru-paru. Bakteri seperti ''[[:en:Haemophilus_influenzae|H. influenza]]'' dan ''[[Pseudomonas aeruginosa|P. aeruginosa]]'' juga dapat dideteksi, di mana hasil pengamatan terhadap [[bakteri]] akan menonjol seiring perkembangan penyakit. [4][5]<ref name=":2" /><ref name=":7" /><ref name=":8" /> [[Darah putih]], [[bakteri]], dan kandungan seluler lainnya dari [[darah]] dapat diukur dengan mengambil [[hitung darah lengkap]] (CBC).<ref>{{Cite book|last=Blumenreich|first=Martin S.|date=1990|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK261/|title=The White Blood Cell and Differential Count|location=Boston|publisher=Butterworths|isbn=978-0-409-90077-4|editor-last=Walker|editor-first=H. Kenneth|edition=3rd|pmid=21250104|editor-last2=Hall|editor-first2=W. Dallas|editor-last3=Hurst|editor-first3=J. Willis}}</ref> Peningkatan kadar [[IgG]] dan IgA (kelas imunoglobulin) dapat dilihat, serta adanya faktor [[Rheumatoid arthritis|rheumatoid]] (indikator [[autoimunitas]]). [[Hemaglutinasi]] atau penggumpalan sel darah merah sebagai respons terhadap adanya [[antibodi]] dalam darah, juga dapat terjadi. [[Neutrofil]], ''beta-defensin'', [[Leukotriena|leukotrien]], dan [[kemokin]] juga dapat dideteksi dalam cairan lavage bronkoalveolar yang disuntikkan kemudian dikeluarkan dari saluran udara bronkiolus individu yang mengidap panbronkiolitis untuk dievaluasi.[4][9]<ref name=":2" /><ref name=":5" />
=== Diagnosis banding ===
Dalam [[diagnosis banding]] (menemukan diagnosis yang benar antara penyakit yang memiliki tanda dan gejala serupa) dari beberapa penyakit paru obstruktif, panbronkiolitis sering dipertimbangkan diagnosisnya. Beberapa gejala panbrokiolitis mirip dengan penyakit paru obstruktif lainnya seperti [[asma]], [[bronkitis]] kronis, dan [[emfisema]]. [[Mengi]], [[batuk]] dengan produksi [[sputum]], dan [[sesak napas]] adalah gejala umum pada penyakit tersebut dan gangguan fungsi pernapasan obstruktif ditemukan pada tes fungsi paru.[6]<ref>{{Cite book|last=Agarwal|first=Anuj K.|last2=Raja|first2=Avais|last3=Brown|first3=Brandon D.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559281/|title=Chronic Obstructive Pulmonary Disease|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=32644707}}</ref> [[Fibrosis sistik|Fibrosis kistik]] serupa dengan panbrokiolitis menyebabkan peradangan paru-paru yang parah, produksi lendir yang berlebihan, dan infeksi. Tetapi, panbrokiolitis tidak menyebabkan gangguan pada [[pankreas]] atau elektrolit, seperti halnya fibrosis kistik sehingga kedua penyakit tersebut berbeda dan mungkin tidak berhubungan.[4][9]<ref name=":2" /><ref name=":5" /> Panbronkiolitis dibedakan dengan adanya [[lesi]] yang tampak pada [[Rontgen|foto rontgen]] berupa nodul pada bronkiolus di kedua paru dan peradangan di semua lapisan jaringan [[bronkiolus]] pernapasan. [[Prevalensi]] yang lebih tinggi di antara individu dengan garis keturunan [[Asia Timur]].[4]<ref name=":2" />
Panbrokiolitis dan [[:en:Bronchiolitis_obliterans|bronkiolitis obliterans]] adalah dua bentuk bronkiolitis primer.<ref [2]name=":0" /> Ciri-ciri khusus yang tumpang tindih dari kedua penyakit ini termasuk [[batuk]] yang kuat dengan [[sputum]] yang sering berisi [[nanah]] dalam jumlah besar, nodul terlihat pada [[rontgen]] paru-paru di [[bronkus]] bawah dan daerah [[bronkiolus]], dan [[sinusitis]] kronis. Pada panbrokiolitis, nodul lebih terbatas pada bronkiolus respiratorius, sedangkan pada bronkiolitis obliterans sering ditemukan pada bronkiolus membranosa (bagian awal bronkiolus non-tulang rawan, yang membelah dari [[:en:Tertiary_bronchus|bronkus tersier]]) hingga bronkus sekunder. Bronkiolitis obliterans adalah penyakit bronkiolus dengan prevalensi di seluruh dunia sedangkan panbronkiolitis memiliki prevalensi yang lebih lokal, terutama di [[Jepang]].<ref [2][6]name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Krishna|first=Rachana|last2=Anjum|first2=Fatima|last3=Oliver|first3=Tony I.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441865/|title=Bronchiolitis Obliterans|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=28722895}}</ref> Sebelum pengenalan tanda-tanda klinis panbronkiolitis dalam beberapa tahun terakhir, sering tejadinya salah diagnosis panbronkiolitis sebagai [[:en:Bronchiectasia|bronkiektasia]], [[PPOK]], [[:en:Idiopathic_pulmonary_fibrosis|IPF]], ''[[:en:Phthisis_miliaris|phthisis miliaris]]'', [[sarcoidosis]], atau [[:en:Bronchioloalveolar_carcinoma|karsinoma sel alveolar]].[15]<ref>{{Cite journal|last=Li|first=Huiping|last2=Zhou|first2=Ying|last3=Fan|first3=Feng|last4=Zhang|first4=Yuan|last5=Li|first5=Xia|last6=Yu|first6=Hui|last7=Zhao|first7=Lan|last8=Yi|first8=Xianghua|last9=He|first9=Guojun|date=2011|title=Effect of Azithromycin on Patients with Diffuse Panbronchiolitis: Retrospective Study of 51 Cases|url=https://www.jstage.jst.go.jp/article/internalmedicine/50/16/50_16_1663/_article|journal=Internal Medicine|volume=50|issue=16|pages=1663–1669|doi=10.2169/internalmedicine.50.4727}}</ref>
== Pengobatan ==
[[Antibiotik]] [[:en:Macrolide|makrolida]] seperti [[eritromisin]] adalah pengobatan yang efektif untuk panbrokiolitis bila diminum secara teratur dalam jangka waktu yang lama. <ref name=":7" /><ref>{{Cite journal|last=Lin|first=Xiufang|last2=Lu|first2=Jing|last3=Yang|first3=Ming|last4=Dong|first4=Bi Rong|last5=Wu|first5=Hong Mei|date=2015-01-25|title=Macrolides for diffuse panbronchiolitis|url=https://doi.org/10.1002/14651858.CD007716.pub4|journal=Cochrane Database of Systematic Reviews|doi=10.1002/14651858.cd007716.pub4|issn=1465-1858|pmc=PMC6464977|pmid=25618845}}</ref> [[Klaritromisin]] atau [[:en:Roxithromycin|roxithromycin]] juga biasa digunakan.<ref name=":9">{{Cite journal|last=Schultz|first=Marcus J.|date=2004|title=Macrolide activities beyond their antimicrobial effects: macrolides in diffuse panbronchiolitis and cystic fibrosis|url=https://academic.oup.com/jac/article/54/1/21/746914?login=false|journal=Journal of Antimicrobial Chemotherapy|volume=54|issue=1|doi=https://doi.org/10.1093/jac/dkh309}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Shirai|first=Toshihiro|last2=Sato|first2=Atsuhiko|last3=Chida|first3=Kingo|date=1995|title=Effect of 14-Membered Ring Macrolide Therapy on
[[Antibiotik]]Chronic [[:en:Macrolide|makrolida]]Respiratory sepertiTract [[eritromisin]]Infections adalah pengobatan yang efektif untuk panbrokiolitis bila diminum secara teratur dalam jangka waktu yang lamaand|url=https://www.jstage.[16][17][18]jst.go.jp/article/internalmedicine1992/34/6/34_6_469/_pdf|journal=Internal [[Klaritromisin]] atau [[:en:RoxithromycinMedicine|roxithromycin]] juga biasa digunakan. [19]volume=34|issue=6}}</ref> Pengobatan menggunakan makrolida yang berhasil pada panbrokiolitis dan penyakit paru-paru serupa berasal dari pengelolaan gejala tertentu melalui [[:en:Immunotherapy|imunomodulasi]] (menyesuaikan respons imun) [17] yang dapat dicapai dengan meminum antibiotik dalam dosis rendah.<ref>{{Cite journal|last=Pollock|first=Jennifer|last2=Chalmers|first2=James D.|date=2021-12|title=The immunomodulatory effects of macrolide antibiotics in respiratory disease|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1094553921001073|journal=Pulmonary Pharmacology & Therapeutics|language=en|volume=71|pages=102095|doi=10.1016/j.pupt.2021.102095|pmc=PMC8563091|pmid=34740749}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Sun|first=Jialiang|last2=Li|first2=Yanan|date=2021-06-12|title=Long-term, low-dose macrolide antibiotic treatment in pediatric chronic airway diseases|url=https://www.nature.com/articles/s41390-021-01613-4|journal=Pediatric Research|language=en|pages=1–7|doi=10.1038/s41390-021-01613-4|issn=1530-0447}}</ref> Pengobatan terdiri dari pemberian eritromisin per oral setiap hari[7]<ref name=":3" /> selama dua sampai tiga tahun, periode yang diperpanjang telah terbukti meningkatkan efek. Hal ini terlihat ketika seseorang yang menjalani pengobatan untuk panbrokiolitis, di antara sejumlah kriteria remisi terkait penyakit, memiliki jumlah [[neutrofil]] normal yang terdeteksi dalam pembacaan cairan BAL dan gas darah (tes darah arteri yang mengukur jumlah oksigen dan karbon dioksida dalam darah) menunjukkan bahwa oksigen bebas dalam darah berada dalam kisaran normal.<ref [16][17][20]name=":7" /><ref name=":9" /> Adanya periode “istirahat” sementara dari terapi dengan eritromisin dalam kasus ini telah disarankan, untuk mengurangi pembentukan resistensi ''[[Pseudomonas aeruginosa|P. aeruginosa]]'' dengan makrolida.[16]<ref name=":7" /> Namun, gejala panbrokiolitis biasanya dapat kembali dan pengobatan perlu dilanjutkan. Meskipun sangat efektif, [[eritromisin]] mungkin tidak terbukti berhasil pada semua individu dengan penyakit ini, terutama jika terjadi resistensi makrolida dengan ''P. aeruginosa'' atau panbrokiolitis yang sebelumnya tidak diobati telah berkembang ke titik di mana terjadi kegagalan pernapasan.[17]<ref [20]name=":9" />
Dengan terapi menggunakan [[eritromisin]] pada panbrokiolitis, pengurangan besar inflamasi, dan kerusakan [[bronkiolus]] dicapai melalui penekanan tidak hanya [[proliferasi]] neutrofil, tetapi juga aktivitas [[limfosit]] dan obstruktif dari sekret lendir dan air di saluran napas.[16]<ref name=":7" /> Efek [[antibiotik]] [[:en:Macrolide|makrolida]] tidak terlibat dalam pengurangan peradangan pada panbrokiolitis.[20]<ref name=":9" /> Hal ini terbukti karena dosis pengobatan terlalu rendah untuk melawan infeksi dan pada kasus panbrokiolitis dengan terjadinya resistensi makrolida terhadap ''[[Pseudomonas aeruginosa|P. aeruginosa]]'', terapi eritromisin tebukti masih mengurangi peradangan.[16]<ref name=":7" />
Beberapa faktor terlibat dalam penekanan peradangan oleh [[eritromisin]] dan [[:en:Macrolide|makrolida]] lainnya. Antibiotik tersebut sangat efektif dalam menghambat [[proliferasi]] [[neutrofil]] dengan mengurangi kemampuan [[Interleukin-8|interleukin 8]] dan [[:en:Leukotriene_B4|leukotrien B4]] dalam menarik mereka.[21]<ref>{{Cite journal|last=Zimmermann|first=Petra|last2=Ziesenitz|first2=Victoria C.|last3=Curtis|first3=Nigel|last4=Ritz|first4=Nicole|date=2018|title=The Immunomodulatory Effects of Macrolides—A Systematic Review of the Underlying Mechanisms|url=https://www.frontiersin.org/article/10.3389/fimmu.2018.00302|journal=Frontiers in Immunology|volume=9|doi=10.3389/fimmu.2018.00302|issn=1664-3224|pmc=PMC5859047|pmid=29593707}}</ref> Makrolida juga mengurangi efisiensi [[:en:Cell_adhesion|adhesi molekul]] yang memungkinkan neutrofil menempel pada lapisan jaringan [[bronkiolus]]. Produksi [[mukus]] di [[saluran napas]] merupakan penyebab utama [[morbiditas]] dan [[mortalitas]] pada panbrokiolitis dan [[penyakit pernapasan]] lainnya.<ref name=":8" /><ref>{{Cite journal|last=Babu|first=K. Suresh|last2=Kastelik|first2=J.|last3=Morjaria|first3=J. B.|date=2013-06-01|title=Role of long term antibiotics in chronic respiratory diseases|url=https://www.resmedjournal.com/article/S0954-6111(13)00058-9/abstract|journal=Respiratory Medicine|language=English|volume=107|issue=6|pages=800–815|doi=10.1016/j.rmed.2013.02.009|issn=0954-6111|pmid=23522403}}</ref> Pengurangan signifikan peradangan pada panbrokiolitis yang dikaitkan dengan terapi eritromisin juga membantu menghambat produksi lendir berlebih.[21]<ref>{{Cite journal|last=Yen|first=Ting-Ting|last2=Jiang|first2=Rong-San|last3=Chang|first3=Ching-Yun|last4=Wu|first4=Chih-Ying|last5=Liang|first5=Kai-Li|date=2021-11-05|title=Erythromycin reduces nasal inflammation by inhibiting immunoglobulin production, attenuating mucus secretion, and modulating cytokine expression|url=https://www.nature.com/articles/s41598-021-01192-8|journal=Scientific Reports|language=en|volume=11|issue=1|pages=21737|doi=10.1038/s41598-021-01192-8|issn=2045-2322|pmc=PMC8571277|pmid=34741083}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Altenburg|first=J.|last2=Graaff|first2=C. S. de|last3=Werf|first3=T. S. van der|last4=Boersma|first4=W. G.|date=2011|title=Immunomodulatory Effects of Macrolide Antibiotics – Part 2: Advantages and Disadvantages of Long-Term, Low-Dose Macrolide Therapy|url=https://www.karger.com/Article/FullText/320320|journal=Respiration|language=english|volume=81|issue=1|pages=75–87|doi=10.1159/000320320|issn=0025-7931|pmid=20733282}}</ref>
== Prognosis ==
Panbronkiolitis yang tidak diobati menyebabkan [[Bronkientasis|bronkiektasis]], [[gagal napas]], dan kematian. Sebuah laporan jurnal dari tahun 19831998 menunjukkan bahwa penderita panbronkiolitis menyebar yang tidak diobati dengan panduan pengobatan yang tepat menggunakan eritromisin akan memiliki tingkat kelangsunganharapan hidup limayang tahunlebih sebesartinggi.<ref>{{Cite 62,1%,journal|last=Kudoh|first=Shoji|last2=Azuma|first2=Arata|last3=Yamamoto|first3=Masahiko|last4=Izumi|first4=Takateru|last5=Ando|first5=Masayuki|date=1998-06|title=Improvement sedangkanof tingkatSurvival kelangsunganin hidupPatients with Diffuse Panbronchiolitis Treated with Low-dose Erythromycin|url=http://www.atsjournals.org/doi/abs/10.1164/ajrccm.157.6.9710075|journal=American tahunJournal adalahof 33,2%Respiratory and Critical Care Medicine|language=en|volume=157|issue=6|pages=1829–1832|doi=10.1164/ajrccm.157.[6].9710075|issn=1073-449X}}</ref> Dengan pengobatan menggunakan [[eritromisin]], individu yang mengidap panbronkiolitis, sekarang memiliki harapan hidup yang lebih lama karena manajemen gejala yang lebih baik, penghambatan perkembangan, dan pencegahan infeksi terkait seperti ''[[Pseudomonas aeruginosa|P. aeruginosa]]''.[20]<ref name=":9" /> Tingkat kelangsungan hidup 10 tahun untuk panbronkiolitis menyebar yang diobati adalah sekitar 90%.[4]<ref name=":2" /> Dalam kasus panbronkiolitis di mana pengobatan yang dilakukan sekitar dua tahun telah menghasilkan peningkatan yang signifikan, pengobatan tetap akan dilanjutkan untuk sementara waktu. Namun, penderita yang diizinkan untuk menghentikan pengobatan akan dipantau secara ketat. Karena panbrokiolitis telah terbukti dapat kambuh, terapi eritromisin harus segera dilanjutkan setelah gejala penyakit mulai muncul kembali. Terlepas dari peningkatan [[prognosis]] ketika masa perawatan, diketahui hingga saat ini panbronkiolitis belum memiliki obat.[4][9]<ref name=":2" /><ref name=":5" />
== Epidemiologi ==
Panbrokiolitis memiliki [[prevalensi]] tertinggi di antara [[orang Jepang]], yaitu 11 per 100.000 penduduk.<ref name=":2" /> Individu dari Korea,<ref>{{Cite journal|last=Kim|first=Young Whan|last2=Han|first2=Sung Koo|last3=Shim|first3=Young Soo|last4=Kim|first4=Keun Youl|last5=Han|first5=Yong Chol|last6=Seo|first6=Jeong Wook|last7=Im|first7=Jung Gi|date=1992|title=The First Report of Diffuse Panbronchiolitis in Korea : Five Case Reports|url=https://www.jstage.jst.go.jp/article/internalmedicine1992/31/5/31_5_695/_article|journal=Internal Medicine|volume=31|issue=5|pages=695–701|doi=10.2169/internalmedicine.31.695}}</ref> Cina,<ref>{{Cite journal|last=Tsang|first=Kenneth W. T.|last2=Ooi|first2=Clara G. C.|last3=Ip|first3=Mary S. M.|last4=Lam|first4=Wah-kit|last5=Ngan|first5=Henry|last6=Chan|first6=Eric Y. T.|last7=Hawkins|first7=Brian|last8=Ho|first8=Chu-shak|last9=Amitani|first9=Ryoichi|date=1998-04-01|title=Clinical profiles of Chinese patients with diffuse panbronchiolitis|url=https://thorax.bmj.com/content/53/4/274|journal=Thorax|language=en|volume=53|issue=4|pages=274–280|doi=10.1136/thx.53.4.274|issn=0040-6376|pmc=PMC1745191|pmid=9741370}}</ref> dan Thailand<ref>{{Cite journal|last=Mishra|first=Ram Kumar|last2=Epidemiology and HEOR Team, ODC 3, Tata Consultancy Services, Thane (W), Maharashtra, India|date=2017|title=Diffuse Panbronchiolitis is not Restricted to East Asia—a Mini Literature Review|url=http://www.touchrespiratory.com/articles/diffuse-panbronchiolitis-not-restricted-east-asia-mini-literature-review|journal=US Respiratory & Pulmonary Diseases|language=en|volume=12|issue=02|pages=30|doi=10.17925/USRPD.2017.12.02.30|issn=2058-4903}}</ref> yang menderita penyakit ini juga telah dilaporkan. Predisposisi genetik di antara orang [[Asia Timur]] telah diusulkan.[9] Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki,<ref>{{Cite journal|last=Hoiby|first=N|date=1994-06-01|title=Diffuse panbronchiolitis and cystic fibrosis: East meets West.|url=https://thorax.bmj.com/lookup/doi/10.1136/thx.49.6.531|journal=Thorax|language=en|volume=49|issue=6|pages=531–532|doi=10.1136/thx.49.6.531|issn=0040-6376|pmc=PMC474936|pmid=8016786}}</ref> dengan rasio pria dan wanita 1,4-2:1 (atau sekitar 5 pria berbanding 3 wanita).<ref name=":2" /> Penyakit timbul pada individu dengan usia rata-rata sekitar 40 tahun dan dua pertiga dari penderita bukan merupakan perokok, meskipun merokok tidak diyakini sebagai penyebabnya.<ref name=":3" /> Adanya HLA-Bw54 meningkatkan risiko panbronkiolitis menyebar sebesar 13,3 kali lipat.<ref>{{Cite journal|last=Souza|first=Rogério|last2=Kairalla|first2=Ronaldo Adib|last3=Santos|first3=Ubiratan de Paula|last4=Takagaki|first4=Teresa Yae|last5=Capelozzi|first5=Vera Luiza|last6=Carvalho|first6=Carlos Roberto Ribeiro|date=2002-08|title=Diffuse panbronchiolitis: an underdiagnosed disease? Study of 4 cases in Brazil|url=http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S0041-87812002000400007&lng=en&tlng=en|journal=Revista do Hospital das Clínicas|volume=57|issue=4|pages=167–174|doi=10.1590/S0041-87812002000400007|issn=0041-8781}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Sandford|first=A.J.|last2=Weir|first2=T.D.|last3=Paré|first3=P.D.|date=1997-06-01|title=Genetic risk factors for chronic obstructive pulmonary disease|url=http://erj.ersjournals.com/content/10/6/1380|journal=European Respiratory Journal|volume=10|issue=6|pages=1380–1391|doi=10.1183/09031936.97.10061380}}</ref>
Panbrokiolitis memiliki [[prevalensi]] tertinggi di antara [[orang Jepang]], yaitu 11 per 100.000 penduduk.[4] Individu dari Korea,[22] Cina,[23] dan Thailand[24] yang menderita penyakit ini juga telah dilaporkan. Predisposisi genetik di antara orang [[Asia Timur]] telah diusulkan.[9] Penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki,[25] dengan rasio pria dan wanita 1,4-2:1 (atau sekitar 5 pria berbanding 3 wanita).[4] Penyakit timbul pada individu dengan usia rata-rata sekitar 40 tahun dan dua pertiga dari penderita bukan merupakan perokok, meskipun merokok tidak diyakini sebagai penyebabnya.[7] Adanya HLA-Bw54 meningkatkan risiko panbronkiolitis menyebar sebesar 13,3 kali lipat.[26]
Di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat|Amerika]], sejumlah kecil kasus panbronkiolitis telah dilaporkan pada imigran dan penduduk Asia, serta pada individu keturunan non-Asia.[27][28][29] <ref>{{Cite journal|last=Sandrini|first=Alessandra|last2=Balter|first2=M. S.|last3=Chapman|first3=Kenneth R.|date=2003|title=Diffuse Panbronchiolitis in a Caucasian Man in Canada|url=https://www.hindawi.com/journals/crj/2003/786531/|journal=Canadian Respiratory Journal|language=en|volume=10|issue=8|pages=449–451|doi=10.1155/2003/786531|issn=1198-2241}}</ref><ref name=":10">{{Cite journal|last=Brugiere|first=O.|last2=Milleron|first2=B.|last3=Antoine|first3=M.|last4=Carette|first4=M. F.|last5=Philippe|first5=C.|last6=Mayaud|first6=C.|date=1996-10-01|title=Diffuse panbronchiolitis in an Asian immigrant.|url=https://thorax.bmj.com/lookup/doi/10.1136/thx.51.10.1065|journal=Thorax|language=en|volume=51|issue=10|pages=1065–1067|doi=10.1136/thx.51.10.1065|issn=0040-6376|pmc=PMC472677|pmid=8977613}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Urbano Aranda|first=Yamilex|last2=García San José|first2=Isabel|last3=López Gabaldón|first3=Encarnación|date=2012-05|title=Diffuse Panbronchiolitis: A Very Rare Disease in Western Countries|url=https://www.archbronconeumol.org/es-pdf-S1579212912000468|journal=Archivos de Bronconeumología (English Edition)|language=en|volume=48|issue=5|pages=184–185|doi=10.1016/j.arbr.2011.12.006}}</ref> Misdiagnosis telah terjadi di negara Barat karena pengenalan penyakit yang kurang baik dibandingkan di negara-negara Asia. Dibandingkan dengan sejumlah besar orang Asia yang tinggal di negara Barat, sejumlah kecil dari mereka yang diperkirakan terpengaruh oleh panbronkiolitis menunjukkan faktor nongenetik yang mungkin berperan dalam penyebabnya. Kelangkaan terhadap penyakit ini terlihat di [[Asia Barat]] mungkin disebabkan oleh kesalahan diagnosis.[7][30]<ref name=":3" /><ref name=":10" />
== Sejarah ==
Pada awal 1960-an, [[penyakit paru-paru]] kronis yang relatif baru diamati dan dideskripsikan oleh dokter di [[Jepang]]. Pada tahun 1969, [31] istilah "''diffuse panbronchiolitis'' atau panbronkiolitis menyebar” diperkenalkan untuk membedakannya dari [[bronkitis]] kronis, [[emfisema]], [[:en:Extrinsic_allergic_alveolitis|alveolitis]], dan penyakit paru obstruktif lainnya dengan peradangan.<ref name=":2" /> Antara 1978 dan 1980, hasil survei nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang mengungkapkan lebih dari 1.000 kemungkinan terjadinya kasus panbronkiolitis, dengan 82 individu telah dikonfirmasi secara [[Histologi|histologis]]. Pada 1980-an, panbronkiolitis diakui secara internasional sebagai [[penyakit paru-paru]] yang berbeda.[4][6]<ref name=":2" /><ref name=":8" />
Sebelum tahun 1980-an, [[prognosis]] dari panbronkiolitis hasilnya buruk, terutama pada kasus dengan [[:en:Superinfection|superinfeksi]] (munculnya [[infeksi]] [[virus]] atau [[bakteri]] baru, selain yang sedang terjadi) oleh ''[[Pseudomonas aeruginosa|P. aeruginosa]]''.[13]<ref name=":5" /><ref>{{Cite journal|last=Kadota|first=J.|last2=Mukae|first2=H.|last3=Ishii|first3=H.|last4=Nagata|first4=T.|last5=Kaida|first5=H.|last6=Tomono|first6=K.|last7=Kohno|first7=S.|date=2003-07|title=Long-term efficacy and safety of clarithromycin treatment in patients with diffuse panbronchiolitis|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0954611103000428|journal=Respiratory Medicine|language=en|volume=97|issue=7|pages=844–850|doi=10.1016/S0954-6111(03)00042-8}}</ref> Angka kematian yang disebabkan oleh panbronkiolotis semakin tinggi sebelum adanya generalisasi pengobatan menggunakan [[antibiotik]] dan [[terapi oksigen]] secara rutin sebagai upaya dalam mengelola gejala yang ditimbulkan. Sekitar tahun 1985, ketika pengobatan jangka panjang dengan antibiotik [[eritromisin]] menjadi standar untuk mengelola panbronkiolitik, prognosisnya meningkat secara signifikan.<ref>{{Cite journal|lastname=Schultz|first=Marcus J.|date=2004|title=Macrolide activities beyond their antimicrobial effects":9" macrolides in diffuse panbronchiolitis and cystic fibrosis|url=https://academic.oup.com/jac/article/54/1/21/746914?login=false|journal=Journal of Antimicrobial Chemotherapy|volume=54|issue=1|doi=https://doi.org/10.1093/jac/dkh309}}</ref> Pada tahun 1990, asosiasi panbronkiolitis menyebar dengan HLA mulai ditegaskan.<ref name=":5" />
== Referensi ==
|