Ilmu keolahragaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 50:
Jika diuraikan secara terperinci, maka ruang lingkup dari ketiga pilar olahraga ditinjau berdasarkan motifnya ialah sebagai berikut:
# Olahraga pendidikan (motif intelektual). Olahraga pendidikan menempatkan aktivitas olahraga dilaksanakan sebagai proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan mulai dari kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran fisik. Ketika seseorang atau sekelompok melakukan olahraga dengan tujuan untuk pendidikan, maka semua aktivitas gerak diarahkan untuk memenuhi tuntutan tujuan pendidikan. Maka olahraga yang bertujuan untuk pendidikan identik dengan aktivitas dalam pendidikan jasmani. Ada tiga aspek pada olahraga pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ciri olahraga pendidikan antara lain memberikan kesempatan yang sama diselenggarakan oleh lembaga pendidikan, memberikan gerak kepada peserta didik sebesar-besarnya agar yang tidak bisa menjadi bisa, yang tidak tahu menjadi tahu dan dalam pembelajaran tidak membedakan antara peserta didik yang bisa dan yang belum bisa. Oleh karena itu, olahraga pendidikan dilaksanakan oleh satuan pendidikan baik satuan pendidikan formal maupun non formal, biasanya dilakukan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan yang menekankan keadilan. Tentunya, pelaksana pendidikan tersebut ialah guru yang membidangi pendidikan jasmani dengan dibantu oleh tenaga olahraga untuk mewujudkan korelasinya dengan kurikulum keolahragaan. Di dalam konteks ini, sekolah dan juga sistem pendidikan menentukan arah daripada motif intelektual dari olahraga pendidikan. Artinya, kecenderungan untuk menjadikan olahraga sebagai sebuah aktivitas harian diantisipasi dengan realisasi dari struktur pendidikan yang sistematis.
# Olahraga prestasi (motif emosional). Olahraga prestasi menempatkan aktivitas olahraga sebagai pembinaan dan pengembangan olahragawan atau atlet secara khusus melalui program-program berjenjang dan berkelanjutan serta kompetisi untuk meingkatkan potensi emosional dalam diri setiap pelaku olahraga. Olahraga prestasi adalah kegiatan olahraga yang dilakukan dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang olahraga yang merupakan cabang olahraga prestasi.Dalam lingkup olahraga prestasi, tujuannya adalah untuk menciptakan prestasi yang setinggi-tingginya. Jika, dalam pendidikan sifatnya umum maka dalam prestasi hal-hal khusus diperlakukan kepada pelaku olahraga. Misalnya, yang memiliki potensi untuk dapat ditingkatakan prestasinya akan dimasukan kedalam asrama maupun tempat pelatihan khusus agar dapat dibina lebih lanjut guna mendapatkan prestasi yang lebih tinggi dan dengan didukung bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan yang sesuai zaman. Oleh karena itu, ruang ini erat berkaitan dengan pengembangan IPTEK sehingga kualitas dan kuantitas para pelaku olahraga dapat ditingkatkan sesuai teori ilmu pengetahuan yang ada. Terjadilah peningkatan fungsi, manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan teknologi baru bagi kegiatan keolahragaan. Jadi, pembinaan olahraga prestasi bertujuan untuk mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai yang prestasi yang tinggi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Motif emosionalnya dihubungkan dengan strategi pembinaan dan penataan sistem secara terpadu sehingga potensi dari pelaku olahraga dapat terlihat dengan jelas.
# Olahraga rekreasi (motif sosial). Olahraga rekreasi menempatkan aktivitas olahraga sebagai kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat dalam rangka memenuhi tujuan kesehatan, kebugaran dan kegembiraan. Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena dapat memberi kepuasan atau kesenangan. Tujuan dari olahraga rekreasi adalah mengisi waktu luang, untuk memperoleh kebugaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan, memperkenalkan sekaligus memberitahukan secara nyata bahwa olahraga itu menyenangkan, sebagai pemenuh fungsi sosial, pelepas lelah, penat dan kebosanan, dan memperoleh kesenangan melalui olahraga. Ciri-ciri olahraga rekreasi antara lain adalah tidak memiliki bentuk atau macam tertentu, dilakukan pada waktu senggang, bersifat universal, tidak ada paksaan, dan dilakukan karena terdorong keinginan sendiri. Olahraga rekreasi erat kaitannya dengan aktivitas waktu luang ketika seseorang telah selesai dengan pekerjaan rutinya. Jika dalam pendidikan sifatnya umum, prestasi sifatnya khusus, maka pada rekreasi sifatnya menjadi parsial. Hanya orang-orang tertentu dan ingin memuaskan motif sosialnya. Dengan demikian, aktivitas olahraga mencapai tujuannya.
== Struktur ==
|