Ptosis kelopak mata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
Berdasarkan waktu timbulnya, ptosis terbagi menjadi dua yaitu ptosis kongenital dan ptosis dapatan. Ptosis kongenitan adalah ptosis yang diderita sejak lahir. Manifestasi klinisnya dapat berupa ptosis sederhana (miopatik), sindrom blefarifimosis, dan sindrom Marcus-Gunn. Sebagian besar ptosis kongenital berbentuk miopatik yang terjadi karena ketidaksempurnaan perkembangan otot levator palpebra.
 
Berdasarkan etiologinya, ptosis dapatan terbagi menjadi ptosis miogenik, aponeurosis, neurogenik, neuromiogenik, traumatikal, mekanikal, dan pseudoptosis.<ref name=":3" />
Berdasarkan etiologinya, ptosis dapatan terbagi menjadi ptosis miogenik, aponeurosis, neurogenik, neuromiogenik, traumatikal, mekanikal, dan pseudoptosis. Ptosis miogenik disebabkan karena kelemahan otot levator palpebra atau karena gangguan transmisi impuls di sambungan neuromuskular seperti yang terjadi pada distrofi okulofaringeal, oftalmoplegi eksternal kronis yang progresif, dan distrofi miotonik. Ptosis aponeurosis disebabkan karena defek pada otot levator aponeurosis. Ptosis nueromiogenik disebabkan karena gangguan pada otot dan saraf seperti yang terjadi pada miastenia gravis dan ptosis akibat tindakan botox. Ptosis neurogenik disebabkan karena kelainan persarafan seperti pada palsi saraf kranialis III dan sindrom Horner. Ptosis mekanikal terjadi akibat jaringan parut pada kelopak mata, tumor, dan enoftalmus. Ptosis traumatikal terjadi karena trauma pada otot levator aponeurosis, otot levator palpebra atau saraf kranialis III. Pseudoptosis adalah kondisi yang menyerupai ptosis yang sebenarnya seperti yang terjadi pada [[dermatokalasis]], [[anoftalmus]], [[ptisis bulbi]], [[mikroftalmus]], [[enoftalmus]], hipotropia, retraksi kelopak mata kontralateral, dan [[Eksoftalmus|proptosis]] kontralateral.<ref>{{Cite web|last=Jordan|first=David R.|date=2016|title=Ptosis In Adults|url=https://drjordan.on.ca/ptosis-in-adults/|website=Dr. David R. Jordan|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
 
'''Ptosis miogenik''' disebabkan karena kelemahan otot levator palpebra atau karena gangguan transmisi impuls di [[sambungan neuromuskular]] seperti yang terjadi pada distrofi okulofaringeal, oftalmoplegi eksternal kronis yang progresif, sindrom blefarofimosis, ptosis kongenital, miopati okular, dan distrofi miotonik.<ref name=":3" /><ref name=":4">{{Cite book|last=Shahzad|first=Babar|last2=Siccardi|first2=Marco A.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546705/|title=Ptosis|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=31536311}}</ref>
 
'''Ptosis aponeurosis''' (disebut juga ptosis involusional) disebabkan karena defek pada levator aponeurosis yang disebabkan karena faktor penuaan, trauma, atau komplikasi operasi.<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
'''Ptosis neuromiogenik''' disebabkan karena gangguan pada otot dan saraf seperti yang terjadi pada miastenia gravis dan ptosis akibat tindakan botox.<ref name=":3" />
 
'''Ptosis neurogenik''' disebabkan karena kelainan persarafan pada otot levator palpebra superior seperti pada palsi saraf kranialis III, sindrom Horner, [[fenomena Marcus Gunn]], dan sklerosis mulltipel.<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
'''Ptosis mekanikal''' terjadi akibat jaringan parut pada kelopak mata, tumor, [[lensa kontak]] yang berada di cekungan mata bagian atas, [[kalazion]], dan enoftalmus.<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
'''Ptosis traumatikal''' terjadi karena trauma pada otot levator aponeurosis, otot levator palpebra atau saraf kranialis III yang menyebabkan transeksi levator, pembentukan jaringan parut, laserasi kelopak mata, atau fraktur bagian atas rongga mata yang disertai dengan [[iskemik]].<ref name=":3" /><ref name=":4" />
 
'''Pseudoptosis''' adalah kondisi yang menyerupai ptosis yang sebenarnya seperti yang terjadi pada [[dermatokalasis]], [[anoftalmus]], [[ptisis bulbi]], [[mikroftalmus]], [[enoftalmus]], hipotropia, retraksi kelopak mata kontralateral, dan [[Eksoftalmus|proptosis]] kontralateral.<ref name=":3">{{Cite web|last=Jordan|first=David R.|date=2016|title=Ptosis In Adults|url=https://drjordan.on.ca/ptosis-in-adults/|website=Dr. David R. Jordan|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
 
== Diagnosis ==
'''Anamnesis'''. Memuat informasi tentang waktu timbulnya keluhan, lamanya keluhan diderita, keluhan apa saja yang dirasakan, riwayat trauma, riwayat operasi di daerah wajah, dan riwayat pengobatan.
 
'''Evaluasi klinis'''. Pemeriksa memperhatikan penampakan penderita secara umum apakah terdapat kerutan di dahi, kepala yang didongakkan, pengangkatan alis, bekas luka di daerah mata, pembengkakan, struktur abnormal di sekitar kelopak mata, deviasi bola mata.
 
* Tidak adanya lipatan di bagian atas kelopak mata menguatkan dugaan ptosis kongenital.
* Pemeriksaan fungsi [[pupil]], anisokoria dengan [[miosis]] pada salah satu pupil dapat ditemukan pada sindrom Horner dan palsi saraf kranial III memberikan gambaran [[midriasis]].<ref>{{Cite web|last=Liao|first=Janice|date=5 Februari 2016|title=Ptosis: Diagnostic Tips & Surgical Options|url=https://www.reviewofophthalmology.com/article/ptosis-diagnostic-tips-and-surgical-options|website=www.reviewofophthalmology.com|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
* Penilaian motilitas bola mata untuk menilai kemungkinan adanya [[paresis]] [[Saraf okulomotor|saraf kranial III]] (saraf okulomotor).
* Memeriksa adanya kedutan pada rahang untuk menyingkirkan kemungkinan fenomena Marcus Gunn.
* Melakukan tes fenilefrin untuk menentukan jenis tindakan yang akan dilakukan. Fenilefrin tetes diberikan di celah mata bagian atas. Hasil positif berupa terangkatnya kelopak mata. Operasi koreksi terbaik untuk kondisi ini adalah reseksi otot konjungtiva Müller.<ref name=":4" /><ref>{{Cite book|last=Koka|first=Kirthi|last2=Patel|first2=Bhupendra C.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539828/|title=Ptosis Correction|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30969650}}</ref>
* Penilaian fungsi otot levator untuk mengukur jarak perubahan posisi palpebra superior saat melihat ke bawah kemudian ke atas.<ref name=":4" />
* Pemeriksaan ''margin-reflex distance'' (MRD) 1 mengukur jarak antara margo palpebra superior dengan refleksi cahaya di kornea pada posisi primer. MRD 2 mengukur jarak antara margo palpebra inferior dengan refleksi cahaya di kornea pada posisi primer.<ref name=":4" /><ref name=":5">{{Cite web|title=Blepharoptosis|url=https://www.aao.org/bcscsnippetdetail.aspx?id=d5ec0f88-59d5-4c80-a200-e527f5ddb694|website=www.aao.org|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
* Pemeriksaan tinggi fissura palpebra, yaitu jarak terlebar antara palpebra superior dan inferior. Dilakukan saat penderita melihat objek yang posisinya jauh. Tinggi fissura yang normal adalah 7-10 mm pada pria dan 8-12 mm pada wanita.<ref name=":4" /><ref name=":5" />
 
== Pengobatan ==
Penanganan untuk ptosis adalah dengan tindakan operatif. Operasi dilakukan dengan mempertimbangkan derajat gangguan yang ditimbulkan oleh ptosis terhadap kegiatan penderita sehari-hari. Gangguan ini timbul dari obstruksi aksis visual, penyempitan lapang pandang yang signifikan di bagian atas, dan kelelahan kelopak mata atas.
 
Algoritma penanganan ptosis dengan operasi adalah dengan menilai fungsi otot levator palpebra yang dimiliki oleh penderita.<ref name=":6">{{Cite web|last=Uzcategui|first=Nicolas|last2=Iyengar|first2=Srivinas S.|date=4 Juni 2016|title=Ptosis surgery|url=https://entokey.com/ptosis-surgery/|website=Ento Key|access-date=25 Februari 2022|last3=Dresner|first3=Steven C}}</ref>
=== Operasi pada anak ===
 
* Fungsi otot levator yang baik (minimal 1-2 mm) akan dilanjutkan dengan tes fenilefrin.<ref>{{Cite journal|last=Grace Lee|first=N.|last2=Lin|first2=Li-Wei|last3=Mehta|first3=Sonia|last4=Freitag|first4=Suzanne K.|date=13 September 2015|title=Response to phenylephrine testing in upper eyelids with ptosis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4902646/|journal=Digital Journal of Ophthalmology : DJO|volume=21|issue=3|pages=1–12|doi=10.5693/djo.01.2015.05.001|issn=1542-8958|pmc=4902646|pmid=27330465}}</ref> Jika tes fenilefrin positif, jenis tindakan operasi yang dilakukan adalah reseksi otot konjungtiva Müller (reseksi otot tarsal superior). Jika hasilnya negatif, jenis tindakan operasi yang dapat dilakukan ada dua yaitu Servat Fasanella atau perbaikan levator aponeurosis.<ref name=":6" /><ref>{{Cite web|last=Yom|first=Kelly H.|last2=Ricca|first2=Aaron M.|date=31 Juli 2018|title=Phenylephrine Response in Upper Eyelid Ptosis|url=https://webeye.ophth.uiowa.edu/eyeforum/atlas/pages/phenylephrine-response-upper-eyelid-ptosis.htm#:~:text=In%20patients%20with%20mild%20to,M%C3%BCller's%20muscle%20when%20applied%20topically.|website=webeye.ophth.uiowa.edu|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
=== Operasi pada orang dewasa ===
* Fungsi otot levator sedang (minimal 3-4 mm) ditangani dengan teknik operasi perbaikan levator aponeurosis.<ref name=":6" /><ref>{{Cite journal|last=Waqar|first=Salman|last2=McMurray|first2=Catherine|last3=Madge|first3=Simon N.|date=14 Desember 2010|title=Transcutaneous Blepharoptosis Surgery - Advancement of Levator Aponeurosis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3041000/|journal=The Open Ophthalmology Journal|volume=4|pages=76–80|doi=10.2174/1874364101004010076|issn=1874-3641|pmc=3041000|pmid=21339900}}</ref>
* Fungsi otot levator yang buruk (4-7 mm) ditangani dengan suspensi frontal dengan menggunakan fasia lata atau batang silikon (metode Crawford) jika ptosisnya bilateral.<ref name=":6" /><ref>{{Cite web|last=Allen|first=Richard C.|date=Mei 2017|title=5-Surgical Management of Ptosis and Brow Ptosis {{!}} PDF {{!}} Ophthalmology {{!}} Clinical Medicine|url=https://www.scribd.com/document/405949620/5-Surgical-Management-of-Ptosis-and-Brow-Ptosis|website=Scribd|language=|access-date=25 Februari 2022}}</ref> Jika ptosisnya unilateral, ditangani dengan metode pengangkatan Whitnall dan tarsektomi atau suspensi frontal unilateral.<ref name=":6" /><ref>{{Cite web|last=Lee|first=Wendy W|last2=|date=13 Juli 2011|title=Ptosis Repair: What to Choose|url=http://www.ophthalmologyweb.com/Featured-Articles/19818-Ptosis-Repair-What-to-Choose/|website=www.ophthalmologyweb.com|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
 
=== OperasiPenatalaksanaan pada anak ===
Pilihan untuk koreksi ptosis pada anak adalah dengan tindakan operasi dengan tujuan untuk memperbaiki fungsi penglihatan dan mencegah ambliopi. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum tindakan operasi ptosis pada anak adalah usia, ptosis unilateral atau bilateral, tinggi kelopak mata, kekuatan otot kelopak mata, dan pergerakan mata.<ref name=":0" />
 
=== OperasiPenatalaksanaan pada orang dewasa ===
Saat ini telah ada pengobatan terbaru untuk ptosis dapatan pada orang dewasa tanpa operasi yaitu oksimetazolin yang bekerja pada otot levator palpebra. Meskipun demikian, oksimetazolin tidak bekerja pada semua jenis ptosis terutama yang disebabkan oleh trauma atau gangguan pada saraf.<ref name=":0" />
 
== Prognosis ==
 
== Komplikasi ==
 
== Referensi ==