Geologi sejarah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan konten dan referensi |
Menambahkan konten dan referensi |
||
Baris 1:
'''Geologi sejarah''' adalah salah satu cabang ilmu [[geologi]]
== Prinsip ==
=== Kelimpahan fosil fosil ===
Dalam geologi sejarah, tingkat kelimpahan [[fosil]] pada kolom geologi digunakan dalam penetapan waktu geologi. Prinsip ini diperoleh sebagai hasil dari pengetahuan mengenai asal-usul makhluk hidup dan kepunahan mereka. Fosil memiliki variasi yang sistematis secara kronologi sehingga mampu dijadikan sebagai informasi waktu geologi. Keunikan dari suatu fosil adalah adanya suksesi spesies yang sama di tiap benua di Bumi dan dalam kondisi yang masih utuh. Waktu geologi mengenai evolusi sejarah Bumi kemudian disusun berdasarkan kepada kelompok makhluk hidup yang diketahui melalui catatan fosil. Masing-masing suksesi spesies ditetapkan sebagai periode waktu geologi tertentu. Prinsip kelimpahan fosil kemudian mengawali terbentuknya kajian geologi modern.<ref>{{Cite book|last=Erickson|first=Jon|date=2002|url=https://www.academia.edu/42031222/Historical_Geology|title=Historical Geology: Understanding Our's Planet's Past|location=New York|publisher=Facts On FIle, Inc.|isbn=0-8160-4726-X|pages=XI|url-status=live}}</ref>
=== Prinsip-prinsip Steno ===
Prinsip-prinsip Steno merupakan prinsip dasar bagi semua jenis ilmu geologi. Prinsip-prinsip ini dikemukakan oleh [[fisikawan]] [[Denmark]] yang menetap di [[Firenze|Florence]], [[Italia]] bernama [[Nicolas Steno]]. Steno mengemukakan tiga prinsip yaitu prinsip horizontalitas, superposisi, dan kesenimbangan lateral. Ketiga prinsip ini berlaku pada lapisan batuan sedimen. Prinsip horizontalitas menyatakan bahwa pengendapan awal dari suatu batuan selalu dalam posisi horizontal. Pengecualian posisi ini hanya berlaku pada tepi cekungan karena adanya sudut kemiringan asli. Sudut cekungan ini ada secara alami karena adanya cekungan yang membentuk sudut. Prinsip superposisi menyatakan bahwa batuan yang paling awal erbentuk berada pada lapisan paling bawah pada kondisi normal atau tanpa gangguan. Lapisan paling bawah merupakan batuan tertua dan lapisan di atasnya berumur lebih muda. Prinsip kesinambungan lateral menyatakan bahwa sepanjang alur perlapisan batuan akan terjadi perlamparan secara terus-menerus. Suatu lapisan batuan dinyatakan mengalami perubahan fasies ketika terdapat perbedaan litologi pada lapisan batuan yang sama. Perubahan fasies ini diketahui melalui perbedaan sifat kimia, fisika, dan biologi di antara lapisan batuan dengan jalur yang sama.{{Sfn|Noor|2014|p=22}}
== Kajian ==
=== Sejarah batuan ===
Kajian geologi sejarah yang paling dasar adalah mengenai sejarah batuan di Bumi. Sejarah batuan ini dimulai dari waktu terbentuknya batuan, lokasi terbentuknya batuan, proses-proses geologi yang mempengaruhi kondisi batuan, dan kondisi batuan tersebut pada masa kini. Waktu terbentuknya batuan berkaitan dengan umur dari batuan. Lokasi terbentuknya batuan berkaitan dengan lingkungan sedimentasi. Proses-proses geologi berkaitan dengan tenaga endogen dan tenaga eksogen. Sedangkan kondisi batuan pada masa kini berkaitan dengan proses-proses geomorfologi dan jenteranya. Uraian yang disajikan dalam geologi sejarah pada konteks ini adalah proses dan perkembangan cekungan, tektonika lempeng dan [[Lanskap|bentang alam]].
== Teori-teori ==
Baris 18 ⟶ 21:
=== Teori uniformitarisme ===
Teori uniformitarisme merupakan teori yang dikemukakan oleh [[James Hutton]] pada tahun 1795. Teori ini dikemukakan dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun yang sama, ''Theory of The Earth''. Prinsip utama dalam pembentukan teori ini adalah pernyataan bahwa masa sekarang merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui masa lalu. Dalam teori uniformitarisme, pembentukan permukaan Bumi berlangsung secara terus-menerus dan telah dimulai dalam waktu yang sangat lama sejak Bumi terbentuk. Teori uniformitarisme mengawali perkembangan pesat di bidang geologi pada akhir abad ke-18.<ref>{{Cite book|last=Zuhdi|first=Muhammad|date=2019|url=http://eprints.unram.ac.id/14627/1/BUKU%20AJAR%20PENGANTAR%20GEOLOGI.pdf|title=Buku Ajar Pengantar Geologi|location=Mataram|publisher=Duta Pustaka Ilmu|isbn=978-623-7004-21-9|pages=2-3|url-status=live}}</ref>
=== Hubungan potong-memotong ===
Hubungan potong-memotong merupakan [[fenomena]] penerobosan suatu batuan terhadap batuan lainnya. Umur batuan diketahui melalui fenomena ini. Batu yang berumur lebih tua adalah batuan yang diterobos, sedangkan batuan yang menerobos merupakan batuan yang berumur lebih muda.{{Sfn|Noor|2014|p=24}}
== Referensi ==
Baris 26 ⟶ 32:
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Noor|first=Djauhari|date=2014|url=https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Geologi/TRdADAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Pengantar Geologi|location=Sleman|publisher=Deepublish|isbn=978-602-280-256-3|ref={{sfnref|Noor|2014}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Sukandarrumidi|date=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geologi_Sejarah/WPxkDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geologi&printsec=frontcover|title=Geologi Sejarah|location=Sleman|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-906-0|ref={{sfnref|Sukandarrumidi|2021}}|url-status=live}}
|