Jodhangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Baris 15:
=== Jalannya upacara ===
 
Tradisi jodhangan dilakukan pada hari Minggu Pahing di bulan Besar (Dulhijjah) menurut kalender Islam Jawa. Pada saat itu wilayah sekitar Goa Cerme cukup ramai dan meriah karena masyarakat Dusun Srunggo I dan II melaksanakan hajatan besar yakni ''jodhangan'' (sedhekahan atau selamatan sesudah panen). Kesenian campursari, kesenian jathilan, slawatan, pentas wayang kulit ikut meramaikan acara tersebut, sehingga menambah meriahnya kegiatan acara ''jodhangan''. Rangkaian prosesi ''jodhangan'' ini pun dari tahun ke tahun selalu sama tanpa ada perubahan.<ref>{{Cite web|url=http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=artk&id=NjI3&fle=Y29udGVudC5waHA=&lback=a2F0PWFydGsmYXJ0a2thdD01JmZsZT1ZMjl1ZEdWdWRHUmxkR2xzTG5Cb2NBPT0mbGJhY2s9YTJGMFBXRnlkR3NtYVdROVRsUkZkeVptYkdVOVdUSTVkV1JIVm5Wa1F6VjNZVWhCUFNac1ltRmphejFoTWtZd1VGZEdlV1JIYzIxWldFb3dZVEowYUdSRU1IaE9hVnB6V1cxR2FtRjZNRDA9|title=Jodhangan Goa Cerme|last=Dinas Kebudayaan Provinsi DIY|first=|date=4 September 2015|website=Dinas Kebudayaan Provinsi DIY|access-date=31 Mei 2020}}{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Sebelum hari pelaksanaan tradisi, pada hari Jumat Kliwon setelah sholat Jumat semua warga laki-laki Dusun Srunggo I dan II melaksanakan bersih kuburan atau makam dusun secara bersama-sama. Sore harinya (malam Sabtu Legi) diselenggarakan ''tahlilan'' dan ''pitung lesan'' di rumah bapak RT. ''Pitung lesan'' adalah berdoa bersama yakni melalui dzikir dan membaca Surat Yasin yang ditujukan kepada para leluhur. Hari Sabtu Legi warga bergotong-royong membersihkan jalan dusun, tempat-tempat umum termasuk pelataran Goa Cerme yang akan dijadikan lokasi upacara. Sementara Ibu-ibu menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Hari Minggu Pahing kurang lebih pukul 09.00 WIB peserta upacara ''jodhangan'' bersiap-siap dengan membawa yang dibutuhkan dalam upacara, yaitu ''jodhang'' beserta isinya (sesaji) yang diletakkan dalam sebuah ''besek'' menuju pelataran Goa Cerme. Dalam kegiatan upacara masing-masing RT mengeluarkan sebuah ''jodhang'' yang masing-masing pembiayaannya ditanggung bersama oleh  sejumlah kepala keluarga yang ada di tiap-tiap RT.<ref>{{Cite web|url=https://www.antarafoto.com/peristiwa/v1311588301/nyadran|title=Nyadran|last=Antara Foto|first=|date=25 Juli 2011|website=Antara Foto|access-date=31 Mei 2020}}</ref>
 
Tepat pukul 10.00 WIB iring-iringan upacara telah sampai di pelataran goa. Urutan terdepan rombongan kesenian, diikuti para gadis atau ''domas'' yang membawa separangkat pisang ''sanggan'', dan urutan di belakangnya ''jodhang''. Setelah iring-iringan sampai di pelataran Goa Cerme, selanjutnya acara demi acara dimulai. Acara pertama pembukaan, dilanjutkan slawatan, sambutan-sambutan mulai dari kepala desa, camat, Dinas Pariwisata Bantul, doa dilanjutkan Ijab Qobul (bagi yang mempunyai ''nadar'')  dan diakhiri makan bersama semua warga yang hadir. Malam harinya, acara ditutup dengan pertunjukan Wayang Kulit.<ref>{{Cite web|url=http://www.tasteofjogja.org/contentdetil.php?kat=artk&id=NjI3&fle=Y29udGVudC5waHA=&lback=a2F0PWFydGsmYXJ0a2thdD01JmZsZT1ZMjl1ZEdWdWRHUmxkR2xzTG5Cb2NBPT0mbGJhY2s9YTJGMFBXRnlkR3NtYVdROVRsUkZkeVptYkdVOVdUSTVkV1JIVm5Wa1F6VjNZVWhCUFNac1ltRmphejFoTWtZd1VGZEdlV1JIYzIxWldFb3dZVEowYUdSRU1IaE9hVnB6V1cxR2FtRjZNRDA9|title=Jodhangan Goa Cerme|last=Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta|first=|date=04 September 2015|website=Dinas Kebudayaan|access-date=31 Mei 2020}}{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Peralatan dan Sesaji ==
Baris 35:
=== Nilai Kesetiakawanan ===
 
''Jodhangan'' merupakan satu dari sekian upacara tradisional yang cukup menonjol di Desa Selopamioro. Kegiatan tersebut mempunyai peranan yang cukup besar dalam menggalang kesatuan dan persatuan warga masyarakat. Kesatuan dan persatuan itu ditandai dengan adanya bekerja bersama-sama para warga dalam kegiatan lingkungan, pembuatan gunungan dan ubarampe sesajinya. Semua itu tidak membedakan status sosial seseorang, setiap individu mempunyai kesempatan dan kedudukan yang sama untuk melaksanakan kegiatan tersebut.<ref>{{Cite web|url=https://visitingjogja.com/10630/jodhangan-goa-cerme-24-september-2017/|title=Jodhangan Goa Cerme (24 September 2017)|last=Visiting Jogja Istimewa|first=|date=18 September 2017|website=Visiting Jogja Istimewa|access-date=29 Juni 2020|archive-date=2020-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20200628225919/https://visitingjogja.com/10630/jodhangan-goa-cerme-24-september-2017/|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Nilai Musyawarah ===