Kilotoraks: Perbedaan antara revisi

Ada tiga jenis utama kilotoraks: non-traumatik, traumatik, dan idiopatik. Secara historis bentuk kilotoraks yang paling umum yaitu non-traumatik, tetapi kilotoraks traumatis saat ini mewakili sebagian besar kasus, dengan sebagian besar timbul sebagai komplikasi pasca operasi operasi.<ref name=chalret/><ref>{{Cite journal|last=Pillay|first=T. G.|last2=Singh|first2=B.|date=2016-03|title=A review of traumatic chylothorax|url=https://daneshyari.com/article/preview/3238679.pdf|journal=Injury|volume=47|issue=3|pages=545–550|doi=10.1016/j.injury.2015.12.015|issn=1879-0267|pmid=26776461}}</ref> Penyebab paling umum dari kilotoraks non-trauma adalah kanker.<ref name=Rudrappa/> Kilotoraks juga dapat digolongkan sebagai output rendah atau output tinggi berdasarkan laju akumulasi kilus: kilotoraks output rendah mengakumulasi <500 mL kilus per 24 jam, sedangkan kilotoraks output tinggi mengakumulasi >1000 mL per 24 jam.<ref>{{Cite journal|last=Senaati|first=A.|last2=Braun|first2=A.|date=2015-02|title=Role of the interventional radiologist in the diagnosis and management of chylothorax: a review of traditional and novel methods|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1051044314018387|journal=Journal of Vascular and Interventional Radiology|language=en|volume=26|issue=2|pages=S226|doi=10.1016/j.jvir.2014.12.601}}</ref>

Siklotoraks [[iatrogenik]] setelahpasca operasi merupakan jenis siklotoraks yang paling umum.<ref name="Rudrappa" /> Siklotoraks jenis ini merupakan komplikasi umum dan serius dari pneumonektomi.<ref>{{Cite journal|last=McGrath|first=Emmet E.|last2=Blades|first2=Zoe|last3=Anderson|first3=Paul B.|date=2010-01|title=Chylothorax: Aetiology, diagnosis and therapeutic options|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0954611109002583|journal=Respiratory Medicine|language=en|volume=104|issue=1|pages=1–8|doi=10.1016/j.rmed.2009.08.010}}</ref> Kondisi ini sering terjadi pada operasi yang membutuhkan pemotongan mediastinum.<ref name="Nair_2007" /> Probabilitas siklotoraks bergantung pada jenis operasi. Operasi dengan risiko siklototraks tertinggi yaitu esofagostomi, dengan risiko 5-10% siklotoraks. Reseksi paru dan bedah nodus mediastinum memiliki risiko tertinggi kedua, dengan risiko 3-7%. Operasi lain seperti reseksi [[tumor mediastinum]], perbaikan aneurisma toraks, simpatektomi, dan operasi lain yang dilakukan di leher bagian bawah atau [[mediastinum]] dapat menyebabkan siklotoraks. Siklotoraks setelah trauma dan bukan setelah operasi juga telah ditemukan setelah penempatan jalur sentral, [[Pacu-Jantung|implantasi alat pacu jantung]], dan embolisasi [[Malformasi arteri-vena|malformasi arteriovenosa]] paru. [[Trauma tumpul]] pada daerah dada merupakan penyebab lain siklotoraks, yang terjadi setelah [[luka ledakan]] dan bahkan cedera sederhana akibat batuk atau bersin.<ref name="Rudrappa" />

Perawatan untuk kilotoraks tergantung pada penyebab yang mendasari. Perawatan meliputi modifikasi diet, obat-obatan untuk mencegah pembentukan kilus termasuk [[somatostatin]]/ atau octreotide, midodrine dan sirolimus, pleurodesis, dan perawatan bedah termasuk ligasi duktus toraks, ''pleurovenous or pleuroperitoneal shunting'', atau embolisasi duktus toraks.<ref name=Rudrappa/>

Pilihan perawatan lainnya yaitu ''pleuroperitoneal shunting'' (membuat saluran komunikasi antara rongga pleura dan rongga peritoneum). Karena operasibedah untuk menutup kebocoran tidak dapat diandalkan, maka dapat direkomendasikan pleurodesis. Pada studi kasus 19 orang dengan siklotoraks ganas refrakter karena [[limfoma]], cara ini menghasilkan keberhasilan untuk semua individu yang terkena.<ref name="Nair_2007" /> Pleurodesis kimia merupakan alternatif, karena kebocoran cairan limfatik dihentikan dengan mengiritasi paru-paru dan dinding dada, mengakibatkan peradangan steril. Hal ini menyebabkan paru-paru dan dinding dada menyatu, sehingga mencegah cairan limfatik bocor ke rongga pleura.<ref>{{Cite journal|last=Sonoda|first=Akinaga|last2=Jeudy|first2=Jean|last3=White|first3=Charles S.|last4=Kligerman|first4=Seth J.|last5=Nitta|first5=Norihisa|last6=Lempel|first6=Jason|last7=Frazier|first7=Aletta Ann|date=2015-05|title=Pleurodesis: indications and radiologic appearance|url=https://www.researchgate.net/publication/273779389_Pleurodesis_indications_and_radiologic_appearance|journal=Japanese Journal of Radiology|language=en|volume=33|issue=5|pages=241–245|doi=10.1007/s11604-015-0412-7|issn=1867-1071}}</ref>