Kemandirian pangan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Snd (bicara | kontrib)
Agung Snd (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Kemandirian pangan bisa hilang atau terganggu yang mengakibatkan [[Bencana kelaparan|krisis pangan]]. Penyebab kondisi tersebut antara lain bencana alam, tidak ada atau hilangnya [[kedaulatan pangan]], dan krisis politik yang mempengaruhi produktivitas pertanian. Faktor bencana sebagai penyebab misalnya terjadi letusan gunung berapi yang merusak areal pertanian dalam skala luas, kekeringan berkepanjangan, atau perubahan iklim.<ref>{{Cite web|last=Pamungkas|first=M. Fazil|date=25 Januari 2021|title=Ketika Mataram Dilanda Kelaparan|url=https://historia.id/kuno/articles/ketika-mataram-dilanda-kelaparan-6jkG1/page/1|website=Historia|access-date=10 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|last=Wibawa|date=26 Agustus 2021|title=Pertama dalam Sejarah, Bencana Kelaparan Akibat Perubahan Iklim Terjadi di Madagaskar|url=https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/26/183100023/pertama-dalam-sejarah-bencana-kelaparan-akibat-perubahan-iklim-terjadi-di?page=all|work=Kompas.com|access-date=10 Februari 2022}}</ref> Kemudian, pada masa lalu penjajahan telah menyebabkan hilangnya kedaulatan pangan dengan adanya kebijakan [[Cultuurstelsel|tanam paksa]] oleh pemerintah Belanda<ref>{{Cite web|last=Sitompul|first=Martin|date=02 September 2015|title=Dalam Sistem Tanam Paksa, Petani Ditindas Belanda dan Pejabat Bumiputera|url=https://historia.id/ekonomi/articles/dalam-sistem-tanam-paksa-petani-ditindas-belanda-dan-pejabat-bumiputera-vXWV5/page/2|website=Historia|access-date=09 Januari 2022}}</ref> dan terbatasnya hak untuk mengakses sumber pangan akibat [[Pasar monopolistik|monopoli]] perdagangan beras oleh tentara pendudukan Jepang.<ref>{{Cite web|last=Matanasi|first=Petrik|date=20 April 2020|title=Kelaparan dan Pemberontakan Saat Militer Jepang Menguasai Beras|url=https://tirto.id/kelaparan-dan-pemberontakan-saat-militer-jepang-menguasai-beras-eNqQ|website=Tirto.id|access-date=09 Januari 2020}}</ref>Pergolakan politik juga termasuk faktor yang dapat mengganggu kemandirian pangan jika hal itu menyebabkan aktivitas pertanian terganggu.<ref>{{Cite book|last=Herring|first=Ronald J.|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/The_Oxford_Handbook_of_Food_Politics_and/8D3KBQAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=political+change+causing+food+crisis&printsec=frontcover|title=The Oxford Handbook of Food, Politics, and Society|publisher=Oxford University Press|pages=3-7|url-status=live}}</ref> Impor pangan mungkin diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan dan atau untuk mencegah terjadinya krisis pangan, tetapi hal itu tidak mencerminkan adanya kemandirian pangan.<ref name=":1" />
 
Setelah Indonesia merdeka, wacana kemandirian pangan dan sejenisnya, seperti ketahanan pangan, kedaulatan pangan,dan [[Sembilan bahan pokok|sembako]] (sembilan bahan pokok), mendapat perhatian khusus dari pemerintah.<ref>{{Cite web|date=8 Juni 2017|title=Kemandirian Suatu Bangsa Dapat Terbangun Melalui Pangan|url=https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=2071|website=Kementan|access-date=13 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Permatasari|first=Iman Amanda|last2=Wijaya|first2=Junior Hendri|date=30 Juni 2018|title=The Comparison of Food Policy Era The Leadership of Soeharto and Soesilo Bambang Yudhoyono|url=http://ejournal.bappeda.bantenprov.go.id/index.php/jkpd/article/view/35|journal=Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah|volume=2|issue=1}}</ref><ref>{{Cite web|last=Thamrin|first=Mahandis Yoanata|date=31 Juli 2021|title=Bincang Redaksi-31: Gagasan Bung Karno Demi Daulat Pangan Indonesia|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/132815241/bincang-redaksi-31-gagasan-bung-karno-demi-daulat-pangan-indonesia?page=all|website=National Geographic Indonesia|access-date=13 Januari 2022}}</ref>Selain itu tema ini kerap menjadi perbincangan politik pada masa kampanye [[Pemilihan umum|Pemilu]] atau pembahasan akademisi ketika berlangsung kondisi tertentu seperti saat terjadinya [[pandemi Covid-19]].<ref>{{Cite web|date=16 Juni 2020|title=Strategi Mewujudkan Kemandirian Pangan dalam Era Tata Kehidupan Normal Baru|url=https://www.agronet.co.id/detail/indeks/kampus/5300-Faperta-UGM-Bahas-Strategi-Wujudkan-Kemandirian-Pangan-Era-Tata-Kehidupan-Normal-Baru|website=Agronet|access-date=7 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|last=Anggriawan|first=Ryan Dwiki|date=17 Februari 2019|title=Debat Pilpres kedua, Sandiaga: Prabowo Fokus Isu Pangan - Energi|url=https://nasional.tempo.co/read/1176595/debat-pilpres-kedua-sandiaga-prabowo-fokus-isu-pangan-energi|work=Tempo.co|access-date=13 Januari 2022}}</ref>Sebagai sebuah cita-cita atau tujuan, kemandirian pangan dalam hal proses produksinya yaitu kegiatan bertani/ bercocok tanam sering dihadapkan pada sejumlah permasalahan atau tantangan seperti regenerasi petani, ketersediaan infrastruktur, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pemasaran, dan perubahan iklim.<ref>{{Cite web|last=Hasan|first=Akhmad Muawal|date=27 April 2017|title=Indonesia Krisis Regenerasi Petani Muda|url=https://tirto.id/indonesia-krisis-regenerasi-petani-muda-cnvG|website=Tirto|access-date=14 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Suherman|date=18 Oktober 2016|title=Tantangan Terwujudnya Kemandirian Pangan Nasional|url=https://pasca.unej.ac.id/tantangan-terwujudnya-kemandirian-pangan-nasional/|website=Pascasarjana Universitas Jember|access-date=14 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|date=2014|title=Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015-2045: Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan Solusi Pembangunan Indonesia Masa Depan|url=http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/13194|website=Kementan RI|access-date=14 Januari 2022}}</ref> Di sisi lain, tingginya angka impor komoditas pangan menjadi indikator masih belum tercapainya kemandirian pangan sebagaimana yang diamanatkan UU Pangan.<ref>{{Cite news|last=Farisa|first=Fitria Chusna|date=21 Januari 2021|title=Impor Komoditas Pangan Masih Tinggi, Jokowi Minta CEO Kerja Sama dengan Petani|url=https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/13114401/impor-komoditas-pangan-masih-tinggi-jokowi-minta-ceo-kerja-sama-dengan|work=Kompas.com|access-date=9 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|last=Sandi|first=Ferry|date=16 Agustus 2021|title=76 Tahun Merdeka, RI Masih Terbelenggu Impor Pangan Ini|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20210816093414-4-268671/76-tahun-merdeka-ri-masih-terbelenggu-impor-pangan-ini|work=CNBC Indonesia|access-date=9 Februari 2022}}</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 18:
 
=== Bencana alam ===
Kondisi [[Geografi|geografis]] dan [[Geologi|geologis]] Indonesia yang berada dalam area [[Cincin Api Pasifik]] dengan sejumlah [[Tektonika lempeng|lempeng tektonik]] dan gunung berapi, berpotensi besar mengalamimenimbulkan bencana alam. Letusan gunung [[Krakatau]] di [[Selat Sunda]], terbesar di antaranya tahun 1883, mampu menyebabkan [[tsunami]], kelaparan akibat kerusakan lahan pertanian, dan berkurangnya [[Keanekaragaman hayati|biodiversitas]].<ref>{{Cite web|title=Dampak erupsi Gunung Anak Krakatau pada biodiversitas dan tanah|url=https://theconversation.com/dampak-erupsi-gunung-anak-krakatau-pada-biodiversitas-dan-tanah-109332|website=The Conversation|access-date=10 Januari 2022}}</ref> [[Letusan Tambora 1815|Letusan Tambora]] tahun 1815 berdampak hingga ke Eropa. Selain menyebabkan kelaparan massif, erupsi tersebut mengganggu penyelenggaraan pemerintahan sejumlah negara.<ref>{{Cite news|last=Maye|first=Brian|date=19 Agustus 2016|title=A volcanic eruption with global repercussions – An Irishman’s Diary on 1816, the year without a summer|url=https://www.irishtimes.com/opinion/a-volcanic-eruption-with-global-repercussions-an-irishman-s-diary-on-1816-the-year-without-a-summer-1.2760797|work=The Irish Times|access-date=10 Januari 2022}}</ref>
 
Pada tahun 2004, [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|tsunami Aceh]] akibat gempa tektonik dangkal di dasar Samudera Hindia berkekuatan M 9,3 menghancurkan sejumlah lokasi di pesisir barat Sumatera dan mengakibatkan sekitar 230.000 korban jiwa.<ref>{{Cite news|last=Azanella|first=Luthfia Ayu|date=26 Desember 2022|title=Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Peristiwa Tsunami Aceh 2004|url=https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/26/081500665/hari-ini-dalam-sejarah-mengenang-peristiwa-tsunami-aceh-2004?page=all|work=Kompas.com|access-date=10 Januari 2022}}</ref> Pascabencana, warga yang selamat memerlukan bantuan pangan dan pengobatan bagi yang cedera. Kerusakan areal pertanian juga perlu segera diperbaiki agar produktivitas pertanian kembali normal.
Baris 44:
Budi Waseso, Direktur Utama BULOG:
 
"''Memang BULOG tiga tahun ini tidak pernah impor, kalau ada valuasi data dari BPS ada beras masuk itu beras khusus, itu hanya untuk kebutuhan hotel dan restoran yang bersifat khusus''."<ref>{{Cite news|date=29 Maret 2021|title=Penjelasan Buwas Soal Klaim Jokowi RI tak Impor Beras 3 Tahun|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20210329132020-4-233624/penjelasan-buwas-soal-klaim-jokowi-ri-tak-impor-beras-3-tahun|work=CNBC Indonesia|access-date=27 Februari 2022}}</ref></blockquote>Meskipun demikian, keberhasilan tersebut tidak mendapat perhatian istimewa seperti pada era Soeharto tahun 1985. Hal itu tampaknya terjadi karena persoalan impor belum sepenuhnya tuntas terkait komoditas pangan yang lain. Sejumlah produk seperti daging, kedelai, jagung, gandum, bahkan singkong, masih mengandalkan pasokan impor.<ref>{{Cite news|date=7 November 2020|title=Impor Jagung, Kedelai, dan Gandum Capai Jutaan Ton Selama Pandemi|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20201117/12/1318790/impor-jagung-kedelai-dan-gandum-capai-jutaan-ton-selama-pandemi|work=Bisnis.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|date=6 April 2021|title=RI Makin Tergantung Impor Daging Kerbau|url=http://agroindonesia.co.id/2021/04/ri-makin-tergantung-impor-daging-kerbau/|website=Agro Indonesia|access-date=27 Februari 2022}}</ref> KomoditasIndonesia sendiri memiliki sejumlah komoditas ekspor pangan Indonesia sendiriandalan yaitu kelapa sawit, kopi, kakao, udang, sarang burung walet, cengkeh, dan [[makanan olahan]] seperti [[permen]] dan [[mi instan]].<ref>{{Cite web|date=2018|title=Empat dari Sepuluh Produk Ekspor Andalan Indonesia Adalah Komoditas Pertanian|url=https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3813|website=Kementerian Pertanian RI|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=8 April 2021|title=Ini Produk Pangan dan Mamin Andalan Ekspor Tahun Ini|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20210408/12/1378621/ini-produk-pangan-dan-mamin-andalan-ekspor-tahun-ini|work=Bisnis.com|access-date=27 Februari 2021}}</ref>
 
Baru-baru ini terjadi kelangkaan [[Minyak masakan|minyak goreng]] selama beberapa bulan yang dinilai ironis karena Indonesia adalah eksportir [[kelapa sawit]] (salah satu bahan baku minyak goreng) terbesar di dunia.<ref>{{Cite news|date=14 Oktober 2022|title=Ini 5 Negara Produsen Minyak Sawit Terbesar di Dunia|url=https://www.jpnn.com/news/ini-5-negara-produsen-minyak-sawit-terbesar-di-dunia|work=JPNN|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Selain itu, kelangkaan [[kedelai]] tahun 2021 kembali terulang yang menyebabkan produksi [[tempe]] dan [[tahu]] terhambat.<ref>{{Cite news|date=1 januari 2021|title=Awal Tahun 2021 Tempe dan Tahu Terancam Langka|url=https://www.kompas.tv/article/134694/awal-tahun-2021-tempe-dan-tahu-terancam-langka|work=Kompas.tv|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=24 Februari 2022|title=Harga kedelai Meroket, Tempe dan Tahu Mulai Langka di Semarang|url=https://regional.kompas.com/read/2022/02/24/182610178/harga-kedelai-meroket-tempe-dan-tahu-mulai-langka-di-semarang?page=all|work=Kompas.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Penyebab kelangkaan minyak goreng menurut analisis pengamat, produsen, dan [[Ombudsman Republik Indonesia|Komisi Ombudsman]] antara lain karena kenaikan harga [[minyak nabati]] (''crude palm oil'') dunia yang mendorong terjadinya ekspor, kebijakan pengembangan [[biodiesel]] (B30), terjadinya pandemi [[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]], penetapan kebijakan DMO (''Domestic Mandatory Obligation'') dan harga DPO (''Domestic Price Obligation''), hingga masalah distribusi di dalam negeri.<ref>{{Cite web|date=25 Februari 2022|title=Ekonom UNAIR Paparkan Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng|url=http://news.unair.ac.id/2022/02/25/ekonom-unair-paparkan-penyebab-kelangkaan-minyak-goreng-di-indonesia/|website=UNAIR|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=11 Februari 2022|title=Produsen Beberkan Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Negeri Kaya Sawit|url=https://money.kompas.com/read/2022/02/11/084332826/produsen-beberkan-penyebab-kelangkaan-minyak-goreng-di-negeri-kaya-sawit?page=all|work=Kompas.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=26 Februari 2022|title=Ombudsman Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng|url=https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/02/26/ombudsman-ungkap-penyebab-kelangkaan-minyak-goreng|work=Tribunnews.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Penyebab kelangkaan kedelai yaitu tingginya permintaan kedelai di negara lain, terlambatnya distribusi dari negara produsen, dan produksi kedelai lokal yang terbatas.<ref>{{Cite news|date=22 Februari 2022|title=Kedelai Mahal, Menteri Perdagangan Luthfi Sebut Ini Biangnya|url=https://www.detik.com/jateng/bisnis/d-5953609/kedelai-mahal-menteri-perdagangan-luthfi-sebut-ini-biangnya|work=Detik.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref name=":4">{{Cite news|date=6 Januari 2021|title=Bareskrim Polri Ungkap Penyebab Kelangkaan Kacang Kedelai Impor di Pasaran|url=https://www.jpnn.com/news/bareskrim-polri-ungkap-penyebab-kelangkaan-kacang-kedelai-impor-di-pasaran|work=JPNN|access-date=27 Februari 2022}}</ref><ref name=":5">{{Cite news|date=23 Februari 2022|title=Kedelai Lokal Vs Kedelai Impor untuk Tahu dan Tempe, Apa Bedanya?|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5955119/kedelai-lokal-vs-kedelai-impor-untuk-tahu-dan-tempe-apa-bedanya|work=Detik.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Kebutuhan kedelai dalam negeri sebanyak 80-95 persen atau sekitar 3 juta ton per tahun merupakan hasil impor dari Amerika Serikat, Brasil, dan Argentina. Sebelumnya, Indonesia pernah tercatat swasembada kedelai pada tahun 1992.<ref name=":4" /><ref name=":5" /><ref>{{Cite news|date=27 Februari 2022|title=Intip Sejarah RI Swasembada Kedelai Sebelum Kecanduan Impor|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5960603/intip-sejarah-ri-swasembada-kedelai-sebelum-kecanduan-impor|work=Detik.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Peristiwa aktual lain saat ini yaitu [[Invasi Rusia ke Ukraina 2022|invasi Rusia]] ke Ukraina dikhawatirkan mengganggu pasokan [[gandum]] sebagai bahan baku pembuatan terigu.<ref>{{Cite news|date=25 Februari 2022|title=23 Persen Kebutuhan Gandum RI Dipasok Ukraina, Bagaimana Nasib Industri Tepung Terigu?|url=https://www.republika.co.id/berita/r7uvex383/23-persen-kebutuhan-gandum-ri-dipasok-ukraina-bagaimana-nasib-industri-tepung-terigu|work=Republika.co.id|access-date=27 Februari 2022}}</ref>