Industri olahraga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Entitas olahraga dapat bertindak sebagai klub olahraga, organisasi olahraga, dan federasi olahraga. Klub olahraga pun ada yang amatir, dan ada yang profesional yang dapat berfungsi dalam hubungan kemitraan antara swasta dan pemerintah. Sementara itu, federasi olahraga berfungsi sebagai asosiasi yang mengatur serta mengawasi kegiatan klub olahraga. Di dalam menjalankan perannya, federasi olahraga membutuhkan dukungan dari pihak sponsor serta klub penggemar.<ref>{{Cite book|last=Seric|first=Neven|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Market_Research_Methods_in_the_Sports_In/6CJZDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+industry&pg=PA73&printsec=frontcover|title=Market Research Methods in the Sports Industry|publisher=Emerald Publishing|isbn=978-1-78754-191-7|pages=1-2|url-status=live}}</ref>
 
Penjualan tiket pada kejuaraan olahraga ataupun penjualan cendera mata merupakan sumber pendapatan di bidang olahraga. Namun demikian, perlu dipertimbangkan pemasukan yang lain sehingga riset pasar dibutuhkan agar dapat diketahui apa yang diinginkan oleh para penggemar olahraga. Entitas olahraga pada umumnya merupakan organisasi nirlaba yang mendapat sokongan dana dari banyak pihak, dan dana tersebut akan berguna demi keberlangsungan olahraga di masa mendatang.<ref>{{Cite book|last=Seric|first=Neven|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Market_Research_Methods_in_the_Sports_In/6CJZDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+industry&pg=PA73&printsec=frontcover|title=Market Research Methods in the Sports Industry|publisher=Emerald Publishing|isbn=978-1-78754-191-7|pages=8-9|url-status=live}}</ref>
 
Ada beberapa hal yang mendasari konsep pemasaran dari entitas olahraga. Pertama, berfokus pada pangsa pasar/segmen tertentu. Yang perlu diperhatikan adalah tentang bauran pemasaran yang disesuaikan dengan segmentasi pasar tersebut. Kedua, pendapatan yang terus mengalir. Yang harus diperhatikan adalah pemasukan dalam jangka panjang, di samping pemasukan jangka pendek yang terhitung lumayan besar seperti penjualan tiket serta dana dari sponsor. Ketiga, pemasaran yang terintegrasi dengan mempertimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan dari entitas olahraga.<ref>{{Cite book|last=Seric|first=Neven|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Market_Research_Methods_in_the_Sports_In/6CJZDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sport+industry&pg=PA73&printsec=frontcover|title=Market Research Methods in the Sports Industry|publisher=Emerald Publishing|isbn=978-1-78754-191-7|pages=15-16|url-status=live}}</ref>
 
 
Ada beberapa hal yang mendasari konsep pemasaran dari entitas olahraga. Pertama, berfokus pada pangsa pasar/segmen tertentu. Yang perlu diperhatikan adalah tentang bauran pemasaran yang disesuaikan dengan segmentasi pasar tersebut. Kedua, pendapatan yang terus mengalir. Yang harus diperhatikan adalah pemasukan dalam jangka panjang, di samping pemasukan jangka pendek yang terhitung lumayan besar seperti penjualan tiket serta dana dari sponsor. Ketiga, pemasaran yang terintegrasi dengan mempertimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan dari entitas olahraga.
 
Ada empat macam segmentasi yang bisa diterapkan pada bidang pemasaran olahraga. Pertama, segmentasi demografis. Yang termasuk faktor-faktor demografis adalah usia, jenis kelamin, besarnya penghasilan, serta gaya hidup. Kedua, segmentasi geografis baik di tingkat daerah, provinsi, nasional, maupun internasional. Segmentasi geografis ini ditentukan bukan di mana orang tinggal, tetapi di mana orang bekerja. Ketiga, segmentasi psikografis meliputi aktivitas yang biasa dilakukan, kegemaran, serta pola pikir. Generasi Y yang lahir antara tahun 1982-2003 lebih menyukai olahraga secara fisik, sementara generasi setelahnya lebih menyukai permainan elektronik. Keempat, segmentasi perilaku untuk menganalisis seberapa sering konsumen memakai produk atau jasa olahraga, serta berapa banyak yang dibelanjakan untuk membeli produk dan jasa tersebut.
 
Penonton acara olahraga balap di televisi tentu berbeda dengan orang awam yang gemar bermain golf. Oleh karena itu, di sinilah pentingnya menentukan segmentasi pasar sehigga dapat diketahui produk dan jasa seperti apa yang cocok dengan konsumen.  Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam membidik konsumen khusus olahraga. Pertama, apa saja yang dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan. Kedua, seberapa sering produk olahraga digunakan. Ketiga, faktor demografis seperti usia; pendidikan; besarnya pendapatan; jenis kelamin; dan lain sebagainya. Keempat, faktor psikografik seperti gaya hidup; kegemaran; serta pola pikir.