Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
'''Jalan Tol Ir. Wiyoto Wiyono''' adalah [[jalan tol]] terusan [[Jagorawi]] yang menghubungkan [[Cawang]] dengan [[Tanjung Priok]]. Tol ini dibuat ''elevated'' karena di kolongnya ada jalan raya.
 
Jalan Tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1985, sebagai solusi untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Jalan Tol dibangun di atas ruas Jalan ''Djakarta Bypass'' (terdiri dari Jl. Mayjen Sutoyo, Jl. D.I Panjaitan, Jl. Ahmad Yani, dan Jl. Yos Sudarso. Menghubungkan daerah Cawang dengan Tanjung Priok yang dibuka pada 1963). Tentu saja, pembangunan Jalan Tol Layang Ir. Wiyoto Wiyonoini harus menghadapi tantangan paling berat, yakni kemacetan di ruas Jalan ''Djakarta Bypass.'' Pembangunan tiang jalur layang dapat menggangu arus lalu lintas yang padat.
 
Meskipun begitu, sebuah terobosan dalam dunia teknik konstruksi lahir, yakni '''[[Sosrobahu|Teknik Sosrobahu]].''' Teknik ini digunakan untuk memutar bahu lengan beton dari Jalan layang. Keunggulannya adalah dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu lintas yang padat. Teknik ini pertama kali ditemukan pada tahun 1988 oleh seorang insinyur asal [[Bali]], [[Tjokorda Raka Sukawati]].