Selama satu tahun (1975–19761975—1976) Say ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk [[Portugal]], di saat itu ia dikirim ke Roma untuk mendiskusikan langkah-langkah untuk mengintegrasikan [[Timor Leste]] ke wilayah Indonesia, namun pertemuan tersebut yang seharusnya damai berakhir dengan tumpah darah, enam bulan ia bekerja, dan berhasil membuat laporan yang "berani" kepada [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]]. Ia mengakui bahwa sekitar 200 orang terbunuh oleh tembakan militer selama demonstrasi yang meminta kemerdekaan Timor Leste. Kasus ini mencoreng wajah militer Indonesia dan berakhir dengan pengadilan banyak perwira dan warga sipil. Dan pada tahun 1976-19801976—1980 ia ditunjuk sebagai Duta Besar Indonesia untuk [[Meksiko]], dan menerima medali kehormatan Aguila Azteca Primera Banda dari [[Pemerintah Meksiko]] pada tahun 1980.