Kemandirian pangan di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Snd (bicara | kontrib)
Agung Snd (bicara | kontrib)
Baris 70:
 
== Tantangan dan permasalahan ==
Dengan potensi sumber daya yang besar tersebut, angka indeks pangan Indonesia masih belum memuaskan. Menurut ''Global Food Security Index'', Indonesia menempati ranking 69 dari 113 negara yang terdata. Sementara beberapa negara tetangga di Asia dan Australia menempati posisi yang lebih baik. Australia dan Korea Selatan menempati ranking 32; Malaysia, 39; Thailand, 51; Vietnam, 61; dan Filipina, 64. Pada data yang sama, bahkan untuk skor sumber daya alam dan kemandirian, posisi Indonesia berada pada urutan paling bawah.<ref>{{Cite web|title=Global Food Security Index|url=https://impact.economist.com/sustainability/project/food-security-index/Country|website=Global Food Security Index|access-date=28 Februari 2022}}</ref>Sebagai produsen komoditas pangan, Thailand memiliki sejumlah prestasi yang merupakan hasil dari pengelolaan pertanian yang maju. Catatan yang diraih Thailand antara lain: peringkat 1 dunia sebagai negara penghasil [[tuna]] kalengan, [[nanas]] olahan, [[jagung manis]], singkong, [[santan]] kelapa, dan durian; peringkat 2 negara pengekspor gula; tiga besar negara pengekspor beras; dan lima besar negara produsen [[udang]] dan daging ayam. Thailand yang dijuluki "''kitchen of the world''" juga masuk 10 besar negara penghasil produk halal dunia.<ref name=":13">{{Cite news|date=2021|title=Thailand, How the Kitchen of the World is Transforming our Future Food|url=https://www.cnbc.com/advertorial/thailand-how-the-kitchen-of-the-world-is-transforming-our-future-food/?__source=twitter%7Ccatalyst%7Cmfathailand&twclid=11490599594493083648|work=CNBC|access-date=25 Februari 2022}}</ref>
 
Sejumlah permasalahan yang menghambat kemajuan pertanian di Indonesia kerap dikupas oleh pemerintah, media, hingga pengamat dan akademisi. Beberapa di antaranya yaitu: alih fungsi lahan pertanian; kerusakan infrastruktur/jaringan irigasi; mahalnya upah tenaga kerja; tingginya susut hasil panen; dan terbatasnya kebutuhan pupuk dan benih spesifik lokasi.<ref>{{Cite news|date=11 Maret 2016|title=Ini Lima Hambatan Produktivitas Sektor Pertanian|url=https://bisnis.tempo.co/read/752898/ini-lima-hambatan-produktivitas-sektor-pertanian|work=Tempo.co|access-date=28 Februari 2022}}</ref>Untuk kondisi di luar Jawa, penghambat kemajuan pertanian di Kalimantan Timur yaitu:
 
# Minat masyarakat untuk bertani rendah karenadibanding tambangsektor pertambangan & sawit dianggapyang lebihdianggap menjanjikan.
# Kemampuan dalam memanfaatkan teknologi yang rendah.
# Penggunaan [[Alat dan mesin pertanian|alsintan]] belum optimal.
# Keterbatasan irigasi dan pupuk.
# Keterbatasan benih dan bibit unggul.
# Kualitas lahan yang rendah.
# Penanganan [[pascapanen]] yang masih belum optimal.<ref>{{Cite web|date=2019|title=Tantangan dan Peluang Menuju Pertanian Berkelanjutan : SEMNAS Pertanian 2019|url=https://faperta.unmul.ac.id/web/tantangan-dan-peluang-menuju-pertanian-berkelanjutan-semnas-pertanian-2019/|website=Faperta UNMUL|access-date=28 Februari 2022}}</ref>
 
=== Tantangan aktual ===
Pada dasarnya tantangan atau permasalahan pangan di atas bisa dikatakan sebagai permasalahan klasik karena pembahasannya hampir mirip dari tahun ke tahun. Kemajuan teknologi dan perubahan kondisi lingkungan di sisi lain telah menghadirkan tantangan yang lebih kompleks seperti potensi pandemi yang berulang, [[perubahan iklim]], hingga disrupsi [[teknologi informasi]].
 
Pandemi [[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]] menunjukkan betapa rentannya sistem pertanian negara-negara pada umumnya, sedangkan potensi terulangnya bencana serupa semakin terbuka. [[Koronavirus|Coronavirus]] sendiri memperlihatkan sejumlah varian yang terus berubah dengan kemampuan spesifik yang juga berbeda-beda.<ref>{{Cite web|date=16 Oktober 2020|title=World Food Day 2020: Covid 19 pandemic exposes the fragility of the food system, giving birth to food heroes|url=https://www.fao.org/indonesia/news/detail-events/en/c/1314835/|website=FAO|access-date=28 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=10 Desember 2022|title=Covid-19: Mungkinkah muncul varian baru yang berbahaya di Indonesia?|url=https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59597453|work=BBC Indonesia|access-date=28 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=31 Januari 2022|title=Eks Direktur WHO Minta Awasi Varian Baru Covid-19 Bernama NeoCov|url=https://nasional.tempo.co/read/1555767/eks-direktur-who-minta-awasi-varian-baru-covid-19-bernama-neocov|work=Tempo.co|access-date=28 Februari 2022}}</ref> Hal itu tentu memerlukan sebuah antisipasi ketersediaan pangan yang terus menerus untuk menyesuaikan antara kebutuhan yang konsisten meningkat dengan tingkat produktivitas yang mungkin terganggu. Kesulitan semakin bertambah apabila dikaitkan dengan perubahan iklim yang berdampak pada cuaca yang sulit diprediksi dan respon [[Ekosistem laut|ekosistem]] yang masih belum diketahui.<ref>{{Cite news|date=14 Februari 2022|title=Perubahan Iklim Ancam Sektor Pertanian Indonesia|url=https://money.kompas.com/read/2022/02/14/190000826/perubahan-iklim-ancam-sektor-pertanian-indonesia?page=all|work=Kompas.com|access-date=28 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=25 Februari 2022|title=6 Efek Perubahan Iklim terhadap Terumbu Karang|url=https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/25/110200723/6-efek-perubahan-iklim-terhadap-terumbu-karang?page=all|work=Kompas.com|access-date=28 Februari 2022}}</ref>Kemajuan teknologi informasi yang terjadi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk menanggapi permasalahan. Akan tetapi jika pengelolaan dan penguasaannya masih lambat maka teknologi tersebut hanya akan memperlebar kesenjangan.<ref>{{Cite web|date=2011|title=Desa Informasi, Ambisi Bikin Desa Melek Teknologi|url=https://www.kominfo.go.id/content/detail/1663/desa-informasi-ambisi-bikin-desa-melek-teknologi/0/sorotan_media|website=Kominfo RI|access-date=28 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite news|date=14 Februari 2022|title=Kesenjangan Indonesia Makin Nyata! 12.548 Desa Belum Ada Internet|url=https://teknologi.bisnis.com/read/20220214/101/1500104/kesenjangan-indonesia-makin-nyata-12548-desa-belum-ada-internet|work=Bisnis.com|access-date=28 Februari 2022}}</ref>Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan Thailand dalam meraih pencapaian produktivitas pertaniannya adalah teknologi informasi.<ref name=":13" />
 
 
== Referensi ==