Kilotoraks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43:
 
== Mekanisme ==
Mekanisme utama kilotoraks adalah bocornya kilus dari saluran toraks, biasanya disebabkan oleh gangguan yang mempengaruhi integritas struktural saluran toraks.<ref name="Nair_20072">{{Cite journal|date=2007|title=Aetiology and management of chylothorax in adults|journal=European Journal of Cardio-Thoracic Surgery|volume=32|issue=2|pages=362–9|doi=10.1016/j.ejcts.2007.04.024|pmid=17580118|vauthors=Nair SK, Petko M, Hayward MP}}</ref> Misalnya, penempatan [[Alat akses vena sentral|kateter (alat akses) vena sentral]] dapat berpotensi mengganggu drainase getah bening (limfe) ke vena subklavia, diikuti oleh saluran toraks, mengakibatkan kilotoraks.<ref name="Nair_20072" /> Gangguan tersebut menyebabkan tekanan pada duktus torasikus meningkat. Segera setelah itu, akan terbentuk saluran kolateral, yang akhirnya mengalir ke dada.<ref name=":1Nair_2007">Talwar, Arunbh, and Hans J Lee. “A Contemporary Review of Chylothorax.” ''A Contemporary Review of Chylothorax'', 2007, [http://medind.nic.in/iae/t08/i4/iaet08i4p343.pdf medind.nic.in/iae/t08/i4/iaet08i4p343.pdf].</ref> Trauma yang mempengaruhi duktus toraks merupakan mekanisme gangguan yang paling umum.
 
Kejadian kilotoraks di ruang pleura kiri atau kanan merupakan konsekuensi dari lokasi anatomi duktus toraks dalam tubuh dan tergantung pada tingkat tempat duktus itu terluka. Jika duktus toraks terluka di atas vertebra torakalis kelima, maka dihasilkan kilotoraks sisi kiri. Sebaliknya, luka atau cedera duktus toraks di bawahnya akan menyebabkan pembentukan kilotoraks sisi kanan. Kilotoraks paling sering terjadi di rongga pleura kanan (50% kasus). Kilotoraks sisi kiri dan bilateral lebih jarang terjadi dan terjadi pada masing-masing 33% dan 17% kasus.<ref name="Nair_20073Nair_2007">{{Cite journal|date=2007|title=Aetiology and management of chylothorax in adults|journal=European Journal of Cardio-Thoracic Surgery|volume=32|issue=2|pages=362–9|doi=10.1016/j.ejcts.2007.04.024|pmid=17580118|vauthors=Nair SK, Petko M, Hayward MP}}</ref>
 
Pada kasus kanker, invasi ke duktus toraks atau saluran getah bening kolateral dapat menyumbat getah bening. Pada kasus limfadenopati mediastinum, kelenjar getah bening yang membesar menyebabkan kompresi saluran limfatik dan saluran toraks. Hal ini menghambat drainase sentripetal aliran getah bening dari tepi parenkim paru dan permukaan pleura. Hal ini menyebabkan kilus merembes ke dalam rongga pleura secara luas, menyebabkan kilotoraks. Pada kasus sindrom kuku kuning (atau limfedema), kilotoraks disebabkan oleh hipoplasia atau pelebaran pembuluh getah bening. Pada kasus yang jarang terjadi, seperti pada kilotoraks hati, [[asites]] kilus melintasi diafragma ke rongga pleura. Pada kasus idiopatik seperti kelainan genetik, mekanismenya tidak diketahui.<ref name="Nair_20074">{{Cite journal|date=2007|title=Aetiology and management of chylothorax in adults|journal=European Journal of Cardio-Thoracic Surgery|volume=32|issue=2|pages=362–9|doi=10.1016/j.ejcts.2007.04.024|pmid=17580118|vauthors=Nair SK, Petko M, Hayward MP}}</ref> Jumlah kilus yang dapat dengan mudah mengalir ke rongga pleura bisa mencapai tiga liter per hari.<ref name=":12Nair_2007">Talwar, Arunbh, and Hans J Lee. “A Contemporary Review of Chylothorax.” ''A Contemporary Review of Chylothorax'', 2007, [http://medind.nic.in/iae/t08/i4/iaet08i4p343.pdf medind.nic.in/iae/t08/i4/iaet08i4p343.pdf].</ref>
 
== Diagnosis ==