Muhammad Cholil Nafis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 64:
 
== Pengalaman organisasi ==
Sejak mahasiswa Kiyai Cholil Nafis telah dikenal sebagai aktivis mahasiswa. Saat ini menjabat sebagai Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah Majelis Ulama Indonesia Pusat (2021-2026), Musytasyar PW NU Jawa barat (2021-2026), Ra'is Syuriah PBNU (2022-2017), Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia|Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)]] Cabang Jakarta Pusat (1997-1998), Wakil Ketua [[Komite Nasional Pemuda Indonesia|Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)]] Dewan Pengurus Daerah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (2002-2005), Dewan Pimpinan [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta (2002-2005), Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar [[Nahdlatul Ulama]] (LBM PBNU) (1999-2004) dan Sekretaris MUI Jakarta (2005-2010).
 
Selain itu, ia juga pernah menjadi Wakil Ketua LBM PBNU (2005-2015), Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat (2015-2020) dan Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) (2015-2020) .
 
Sebagai Ketua Komisi Dakwah, Kiyai Cholil banyak memberikan pendapat tentang berbagai masalah kontemporer di Indonesia seperti soal dakwah di televisi, kasus penistaan agama, dan berbagai masalah keislaman lainnya seperti nasionalisme dalam Islam, BPJS Kesehatan sesuai syariah, membina para da’i yang dirasa kurang sesuai dengan akhlak sebaga pendakwah, dan lain sebagainya. Waktu menjabat sebagai Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, beliau juga menyampaikan pentingnya pendidikan seksualitas dalam upaya untuk memberikan penyadaran kepada generasi muda akan pentingnya kebersihan dan kehormatan diri. Selain itu, beliau juga memberikan penerangan soal fatwa dalam Islam.