Populisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
GuerraSucia (bicara | kontrib) pengembangan awal |
||
Baris 13:
Para ilmuwan-ilmuwan sosial lainnya mendefinisikan populisme secara berbeda. Menurut definisi agensi yang digunakan oleh beberapa sejarawan Amerika Serikat, populisme mengacu pada keterlibatan rakyat dalam pengambilan keputusan politik tanpa melibatkan lembaga perwakilan. Sebuah pendekatan yang dikaitkan dengan ilmuwan politik [[Ernesto Laclau]] melihat populisme sebagai kekuatan sosial emansipatoris di mana kelompok-kelompok marjinal menantang struktur kekuasaan dominan. Beberapa ekonom menggunakan istilah populisme berkaitan dengan sikap pemerintah yang melibatkan pengeluaran publik yang dibiayai oleh pinjaman luar negeri, mengakibatkan hiperinflasi dan langkah-langkah darurat. Dalam wacana populer, istilah populisme sering digunakan secara sinonim dengan demagogi untuk menggambarkan politisi yang menghadirkan jawaban yang terlalu sederhana untuk pertanyaan-pertanyaan kompleks dengan cara yang sangat emosional atau temperamental, atau juga dengan cara oportunisnis yang berusaha untuk menyenangkan pemilih tanpa pertimbangan rasionalitas dan logis untuk mewujudkan upaya tersebut. Partai atau gerakan populis sering dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik yang menampilkan diri mereka sebagai wujud dari "suara rakyat".
== Asal muasal dan penggunaan istilah
{{Quote box|width=25em|align=right|quote=Walaupun sering digunakan oleh sejarawan, ilmuwan sosial, dan pengamat politik, istilah ini [populisme] sangat kabur maknanya dan dalam konteks yang berbeda mengacu kepada beragam fenomena yang membingungkan.|source=Margaret Canovan, 1981{{sfn|Canovan|1981|p=3}} }}
Istilah ''populisme'' telah dipertentangkan, salah diterjemahkan, dan digunakan untuk mengacu kepada beraneka ragam pergerakan dan kepercayaan.{{sfnm|1a1=Canovan|1y=1981|1p=3|2a1=Canovan|2y=1982|2p=544|3a1=Akkerman|3y=2003|3p=148|4a1=Mudde|4a2=Rovira Kaltwasser|4y=2017|4p=2|5a1=Anselmi|5y=2018|5p=5|6a1=Hawkins|6a2=Rovira Kaltwasser|6y=2019|6p=3}} Ilmuwan politik Will Brett menyebut populisme sebagai "contoh klasik konsep yang telah dibentangkan cakupannya, menjadi berbeda dari asalnya akibat penggunaan yang berlebihan dan penyalahgunaan",{{sfn|Brett|2013|p=410}} sementara ilmuwan politik Paul Taggart mengatakan bahwa populisme adalah "salah satu konsep politik yang paling sering digunakan tetapi paling kurang dipahami pada masa kini."{{sfn|Taggart|2002|p=162}}
Istilah ini bermula dari anggota [[Partai Rakyat (Amerika Serikat)|Partai Rakyat]] (''People's Party'') yang aktif di Amerika Serikat pada akhir abad ke-19; mereka menyebut diri mereka sebagai kelompok "populis".{{sfnm|1a1=Allcock|1y=1971|1p=372|2a1=Canovan|2y=1981|2p=5|3a1=Akkerman|3y=2003|3p=148}} Di [[Kekaisaran Rusia]] pada periode yang sama, kelompok yang berbeda menyebut diri mereka ''[[narodniki]]'', yang sering kali salah diterjemahkan menjadi "populis", sehingga semakin menimbulkan kekeliruan terkait istilah tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Pipes|first=Richard|date=1964|title=Narodnichestvo: A Semantic Inquiry|journal=Slavic Review|volume=23|issue=3|pages=441–458|doi=10.2307/2492683|jstor=2492683}}</ref>{{sfnm|1a1=Allcock|1y=1971|1p=372|2a1=Canovan|2y=1981|2pp=5–6}} Nyatanya kedua pergerakan ini memiliki berbagai perbedaan, dan hanya kebetulan sama mereka memakai nama yang serupa.{{sfnm|1a1=Allcock|1y=1971|1p=372|2a1=Canovan|2y=1981|2p=14}} Pada dasawarsa 1920-an, istilah "populis" memasuki [[bahasa Prancis]] dan mengacu kepada sekelompok penulis yang mengemukakan kepeduliannya kepada rakyat.{{sfn|Eatwell|2017|p=366}}
==Lihat pula==
|