Bodyline: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hrara (bicara | kontrib)
Edit
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Hrara (bicara | kontrib)
Edit
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Baris 14:
''Bodyline'' dirancang untuk mengintimidasi dan khususnya membatasi permainan gemilang Donald Bradman, meskipun pemukul Australia lainnya seperti Bill Woodfull, Bill Ponsford, dan Alan Kippax juga menjadi sasarannya.<ref name=":0" />
 
SebelumBeberapa dikenalistilah sebagaitelah ''bodyline'',lebih taktikdahulu inidigunakan telahuntuk disebutmenyebut dalamgaya beberapalemparan istilah lain''<nowiki/>'bodyline'''. Dalam pertandingan Australia-Inggris ke XI misalnya, penulis dan mantan pemain kriket ''Australian Test'' bernama Jack Worrall menyebut, "''half-pitched slingers on the body line".'' Istilah serupa juga ditemui dalam koran ''Herald'' Melbourne, di mana Hugh Buggy selaku jurnalis menuliskan istilah ''"bodyline"'' dalam laporannya mengenai hari pertama ''First Test''. Tulisan Buggy ini menjadi pertama kalinya istilah ''"bodyline"'' dimuat di media cetak.<ref name=":0" />
 
== Asal ==
 
=== Taktik lemparan kaki ===
Melempar bola di bagian tunggul kaki atau sisi kaki (istilah asli: ''leg theory bowling)'' sempat dianggap sebagai perilaku yang kurang sportif pada abad ke-19, tetapi beberapa pelempar dengan tempo menegahmenengah dan lambat menggunakan lemparan ini sebagai taktik di awal abad ke-20. Taktik ini dilakukan dengan cara bola diarahkan ke bagian luar tunggul kaki dan para ''fielder'' ditempatkan di sekitarnya. Tujuannya ialah menguji kesabaran pemukul dan memaksa pemukul agar menghasilkan pukulan yang tergesa-gesa.<ref name=":0" /> Dua pelempar kidal Inggris yakni [[George Hirst]] (1903–1904) dan Frank Foster (1911–1912) bahkan telah menggunakan taktik ini pada pertandingan ''Cricket Test'' di Australia.<ref name=":0" /> Selain mereka berdua, ada Warwick Armstrong (pemain kriket Australia) dan beberapa pelempar kriket ''county'' Inggris yang juga menggunakan teknik ini sebelum Perang Dunia I.<ref name=":0" />
 
Beberapa pelempar tetap menggunakan taktik ini pasca perang, meskipun taktik ini dibenci oleh penikmat kriket. Fred Root selaku pelempar dari tim Worcestershire kerap menggunakan taktik ini dan mendulang keberhasilan dalam pertandingan kriket ''county''. Root bahkan mendukung penggunaan taktik lemparan kaki maupun ''bodyline''. Ia berargumen bahwa ketika bola dilempar ke luar oleh pelempar, maka akan selalu ada pilihan bagi pemukul untuk memukul bola atau membiarkan bola melewati mereka, sehingga mereka tidak bisa mengeluh atas hal tersebut.<ref name=":0" />
 
Sebelum tahun 1932, beberapa pelempar tempo cepat menguji coba taktik lemparan kaki dengan lemparan pendek. Pada tahun 1925, Jack Scott, pemain kriket asal Australia yang membela tim New South Wales untuk pertama kalinya menggunakan taktik ''bodyline'' dalam pertandingan negara bagian, tetapi kemudian ditentang oleh Herbie Collins selaku kapten timnya. Berbeda dengan Collins, kapten tim Australia lainnya seperti Vic Richardson justru meminta plemparpelempar Australia Selatan bernama Lance Gun untuk dapat menerapkan taktik ini di pertandingan tahun 1925<ref name=":0" /> dan juga mengizinkan Scott untuk menggunakan taktik ini pasca kepindahan Scott ke Australia Selatan. Scott lantas menggunakan taktik ini secara berulang ketika melawan tim MCC tahun 1928-1929.<ref name=":1" />
 
Pada ''Cricket Test'' tahun 1927, "Nobby" Clark melakukan taktik ''bodyline'' saat bersama tim Inggris yang dikapteni oleh Douglas Jardine.<ref name=":2" /> DiPada tahun berikutnya yakni pada, 1928-1929, Harry Alexander menggunakan taktik ini saat melawan tim Inggris, sementara Harold Larwood juga menggunakannya di dua ''Cricket Test''. Freddie Calthorpe selaku kapten Inggris merasa keberatan atas lemparan ''bodyline'' yang dilancarkan oleh Learie Constantine pada ''Cricket Test'' tahun 1930.<ref name=":3" /> Setelah mendengar keluhan dari tim Inggris terkait bola hasil ''bodyline'' yang menghantam tubuh Andy Sandham, Constantine kemudian menggunakan kembali ke taktik yang lebih dasar.<ref name=":0" />
 
=== Donald Bradman ===
Pada tahun 1930, tim [[Tim nasional kriket Australia|kriket Australia]] memenangkan lima [[Test cricket|''Test Cricket'']] seri 2-1 di Inggris. Pada pertandingan tersebut, Donald Bradman mencetak rekor agregat berupa 974 ''run'' dengan rata-rata pukulan 139,14.<ref>{{Cite web|last=ESPN Cricket|date=1930|title=Records: Test matches: Batting records: Most runs in a series|url=http://stats.espncricinfo.com/wi/content/records/282849.html|website=Wisden Cricketers' Almanack|publisher=ESPNCricinfo|access-date=26 Februari 2022}}</ref> Di seri ''Ashes'' 1932-1933, Bradman menghasilkan 100 ''hover'' atau bisa disebut dua kali lipatnya dari ''hover'' yang dihasilkan pemukul kelas dunia lainnya.<ref name=":7">{{Cite journal|last=Cashman|first=Richard|date=1990|title=Symbols of unity: Anglo-Australian cricketers, 1877-1900|url=https://en.booksc.org/book/38320953/9ab6c3|journal=International Journal of the History of Sport|volume=7|issue=1|pages=1-5|doi=10.1080/09523369008713714}}</ref><ref name=":3" /> Atas hal tersebut, otoritas kriket Inggris kemudian menyusun taktik khusus untuk membatasi permainan Bradman.<ref name=":0" /> Mengetahui bahwa Bradman sangat lemah dalam lemparan ''leg spin, m''ereka kemudian memasukkan dua pelempar ''leg spin'' bernama Walter Robins dan Ian Peebles dalam turnamen kriket Inggris tahun 1932–1933.<ref name=":2" />
 
Seiring waktu, ada gagasan bahwa Bradman lemah terhadap tempo lemparan. Dalam [[Test cricket|''Test Cricket'']] akhir seri Ashes 1930 misalnya, ''pitch'' saat Bradman memukul menjadi sulit, terlebih pasca hujan. Bradman terpantau kurang nyaman dan kemudian melangkah mundur dari garis, ketika dihadapkan pada bola yang melambung tinggi dengan tempo cepat. Percy Fender selaku mantan pemain kriket Inggris dan kapten tim Surrey menjadi salah satu orang yang memperhatikan insiden ini. Kejadian ini menjadi awal ditemukannya taktik untuk menahan kepiawaian Bradman yang telah mencetak 232 skor.<ref name=":0" /> Melalui cuplikan insiden tersebut, Douglas Jardine memperhatikan gerajgerak-gerik ketidaknyamanan Bradman dan mengatakan, "Aku mengerti! Dia menghindarinya!".<ref name=":0" /> Pandangan tentang sisi lemah Bradman berlanjut ketika Fender menerima korerpondensikorespondensi dari Australia tahun 1932 yang menggambarkan bahwa pemukul Australia akan beralih dari sisi tunggul menuju titik [[Offside|''offside'']] untuk memainkan bola. Fender kemudian menunjukkan bukti ini kepada Jardine yang akan menjadi kapten tim Inggris pada pertandingan tahun 1932-1933 di Australia.<ref name="BBC" /> Inggris juga mengetahui bahwa Bradman pernah dikeluarkan dari lapangan karena "''four-ball duck"'' dari pelempar cepat bernama Eddie Gilbert. Selain itu, Bradman juga pernah terpantau tidak nyaman saat Sandy Bell melakukan lemparan pendek bertempo cepat di pertandingan Afrika Selatan-Australia tahun 1932.<ref name=":3" /> Fender berujar bahwa mungkin kelemahan Bradman terletak pada lemparan pendek bertempo cepat yang diarahkan ke garis tunggul kaki. Jardine merasamenilai bahwabahawa Bradman merasacukup gugup saatketika harusmenghadapai menghadapi seranganlemparan bola yang intimidatif. SebagauItu contohnyaterlihat pada pertandingan tahun 1930, ketikadi iamana terlihatBradman berjalan terseok-seoklesu dansaat bertentanganlemparan dengan teknik memukulitu ortodoksmelesat.<ref name=":3" />
 
=== Douglas Jardine ===
[[Berkas:Douglas_Jardine_Cigarette_Card.jpg|al=A head shot of a man.|jmpl| Douglas Jardine adalah kapten Inggris di seri 1932-1933.]]
Jardine yang pertama kali melawan Australia, berhasil dengan perolehan skor luar biasa sebanyak 96. Skor tersebut mengimbangi kemenangan Australia di seri Ashes 1921. Tim lawanAustralia dikritik di media karena tak membiarkan Jardine mencetak seratus skor,<ref name=":4">{{Cite book|last=Lister|first=Simon|date=2008|url=https://en.id1lib.org/book/5939996/59eb59|title=Flying Stumps and Metal Bats: Cricket's Greatest Moments by the People Who Were There|location=London|publisher=Aurum Press|isbn=9781781310076|pages=1-304|url-status=live}}</ref> tetapi telah dianggap memberikan lemparan yang mudah. Spekulasi kemudian mencuat terkait sikap antipati Jardine terhadap orang Australia, meskipun hal ini dibantah oleh penulis biografi Jardine yakni Christopher Douglas. Sikap Jardine terhadap Australia selanjutnyasemakin memanas setelah turnya ke Australia padadi tahun 1928-1929.<ref name=":0" /> MisalnyaSaat sajaitu, ketika Jardine mencetak 300 skor secara berturut-turut di awal permainan, dan ia sering diolok-olok untuk memelankan pemainannya. Penonton Australia semakin membencinya terutama terkait sikapnya yang superior dan juga soal topi Harlequin yang dikenakannya. Meskipun keputusan Jardine mengenakan topi itu hanya terkait simbol kesuksesan, hal tersebut menimbulkan kesan negatif dari para penonton.<ref name=":4" /> Selama fase ini, Jardine begitu tidak disukai oleh banyak orang Australia. Pada awal pertandingan di abad ketiga, Hunter Hendry selaku pemain kriket Australia mengatakan bahwa semua orang Australia tidak berpendidikan dan tidak patuh.<ref name=":0" /> Rekan setimnya yakni Patsy Hendren mengatakan bahwa penonton Australia tidak menyukai Jardine, lalu Jardine menjawab bahwa, "Ini saling menguntungkan". Jardine yang berjaga di dekat penonton Australia sering diolok-olok, terutama saat mengejar bola. DIDi suatu kesempatan, ia pernah meludah ke arah penonton saat berlari di wilayah perbatasan di babak akhir.<ref name=":0" />
 
Jardine ditunjuk menjadi kapten Inggris pada musim 1931 dan menggantikan posisi Percy Chapman yang memimpin tim tersebut tahun 1930. Jardine berhasil mengalahkan tim [[Tim nasional kriket Selandia Baru|Selandia Baru]] di seri pertamanya, tetapi beberapa orang meragukan kepiawaiannya. Jardine kemudian dipilih untuk memimpin tim Inggris pada seri Ashes 1932–1933 di Australia.<ref name=":8">{{Cite book|last=Lynch|first=Steven|date=2016|url=https://en.id1lib.org/book/2692688/b965f6|title=Wisden on the Ashes: The Authoritative Story of Cricket's Greatest Rivalry|location=London|publisher=Wisden|isbn=9781472913531|pages=1-704|url-status=live}}</ref> Jardine bersama Arthur Carr (kapten Nottinghamshire)., dan dua pelempar cepat yakni Harold Larwood dan Bill Voce, bertemu di Hotel Piccadilly London untuk membahas rencana menaklukan Bradman.<ref name=":1" /> Jardine menanyakan pada Larwood dan Voce tentang lemparan di atas tunggul kaki dan perkenaan bola di tubuh pemukul. Kedua pemukul cepat ini menjawab bahwa mereka bisa melakukannya dan mungkin itu adalah cara yang efektif untuk menaklukan Bradman.<ref name=":0" /> Selain itu, Jardine juga berdiskusi dengan Frank Foster terkait penempatan pemain jaga ''(fielder)'' di pertandingan Australia 1911–1912.<ref name=":0" />
 
Larwood dan Voce kemudian mempraktikkanmenggunakan taktik ini selama sisa pertandingan 1932 dan mendapatimendulang hasil keberhasilanakhir yang bervariasiberagam. Kecenderungannya ialah taktik ini berhasil meningkatkan skor dan membuat cedera pemukul. Ken Farnes mempraktikkan taktik ini, tetapi tidak diikutsertakan dalam pertandingan Ashes. Sementara, Bill Bowes juga menggunakan taktik ini terutama ketika melawan Jack Hobbs.<ref name=":0" />
 
== Seri ''Ashes'' tahun 1932–1933 ==