Roberto Durán: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Risanprasetyo (bicara | kontrib)
Risanprasetyo (bicara | kontrib)
Baris 74:
Duran naik ke kelas menengah-super demi melawan [[Sugar Ray Leonard]] untuk ketiga kalinya pada bulan Desember 1989 (pertandingan itu dijuluki ''Uno Más'' — Sekali Lagi — oleh promotor). Dalam pertandingan itu, gelar kelas menengah-super WBC milik Leonard dipertaruhkan, meskipun pihak Leonard bersikeras menginginkan agar pertandingan melawan Durán digelar di kelas tangkapan 162lbs, bukan 168lbs yang menjadi batas kelas menengah-super dan lebih disukai Durán. Pada akhirnya keduanya sama-sama berada berbobot 160lbs yang menjadi batas kelas menengah. Tidak seperti biasanya, Durán tampak kurang menarik di hampir sepanjang pertarungan yang aneh itu. Meskipun Leonard memenangkannya dengan keputusan bulat dan skornya jauh di atas Duran, (120–110, 119–109, 116–111), pada akhir pertandingan itu Leonard tampak lebih parah karena dia mengalami beberapa luka berdarah yang parah. Bibir Leonard terluka oleh serudukan kepala pada ronde keempat, mata kirinya mengalami luka berdarah pada ronde kesebelas dan mata kanannya terluka berdarah pada ronde kedua belas. Luka itu mengharuskannya menerima lebih dari 60 jahitan. Durán tidak bertarung lagi hingga tahun 1991 sehingga harus melepas gelar kelas menengah WBC miliknya yang didapatkannya setelah mengalahkan Barkley. Durán tampaknya dalam kondisi menurun setelah pertandingan melawan Leonard yang ketiga kalinya. Namun, Durán terus bertinju dan dengan usahanya dia berhasil mendapatkan kesempatan bertanding dalam perebutan gelar juara kelas menengah-super dan menengah sabuk IBC yang kurang prestisius pada tahun 1994, 1995, dan 1996.
 
Durán melawan [[Vinny Pazienza]] sebanyak dua kali, yakni pada bulan Juni 1994 dan Januaro 1995, dalam perebutan gelar juara menengah super versi IBC. PazienzaKedua menangpertandingan duaitu kalidimenangkan oleh Pazienza melalui keputusan bulat. InPada thepertandingan first fightpertama, Durán putdua kali merobohkan Pazienza downpada inronde Roundskedua 2dan andkelima. 5Namun, but refereewasit Joe Cortez controversiallysecara ruledkontroversial thememutuskan Roundbahwa 2robohnya knockdownPazienza topada beronde akedua slip.adalah Thekarena firstterpeleset. fightPertandingan divideditu themembuat peoplepara watchingpenonton asberbeda somependapat. feltBeberapa thatmerasa DuránDuran hadtelah wonmemenangkan apertandingan closeyang fightketat, butsedangkan othersyang feltlainnya thatmerasa Pazienza hadtelah wonmenang eithertipis narrowlyatau orbanyak widelysetelah aftermengakhir finishinglima stronglyronde interakhir thedengan lastpenampilan fiveyang roundskuat. The second fight was more lopsided in Pazienza's favour, as despite the official judges giving Pazienza the win by scores of 116–112, 117–111 and 118–110, the TV commentators expressed puzzlement at the closeness of the official scoring as they thought that Pazienza had won every round in a 120–108 shutout.
 
In 1996, Durán fought [[Héctor Camacho]] for the vacant IBC Middleweight Championship. At the end of the fight, fans and TV commentators seemed in complete agreement that Durán had won the fight in an excellent performance, but the three judges saw the fight very differently and awarded Camacho the victory by a very controversial unanimous decision. Durán's old rival, Sugar Ray Leonard, commentating at ringside, was baffled at the scoring and called it an early Christmas gift for Camacho, with the result motivating Leonard enough to come out of a 6-year boxing retirement to face Camacho himself in 1997. In 1997, Durán was defeated by former champion [[Jorge Castro (boxer)|Jorge Castro]] in Argentina. Durán then fought Castro in a rematch bout in Panama and won via unanimous decision, maintaining his unbeaten record in Panama.