Saturn V: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilham muhammad (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 95:
}}
}}
'''Saturn V''' atau juga dikenal dengan '''Roket BulanApolo''' merupakan roket buatan Amerika serikar dengan kelas Super Berat yang digunakan [[Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat|NASA]] dalam program Apollo antara Tahun 1967-1973. Roket ini memiliki tiga tingkat, yang masing masing menggunakan bahan bakar cair. Roket ini dikembangkan oleh [[Wernher von Braun]], Insinyur Roket dari Jerman yang direkrut oleh Amerika serikat pada masa Perang dunia ke-2. [[Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat|NASA]] menggunakan Roket ini untuk mendaratkan manusia ke Bulan dan meluncurkan Stasiun luar angkasa pertama buatan Amerika serikat, [[Skylab]]
 
Saturn V sudah diluncurkan sebanyak 13 kali dari [[Pusat Luar Angkasa Kennedy|Kennedy Space Center]] dengan rekor keamanan yang cukup mentereng, yakni tidak pernah gagal atau mengalami kecelakaan yang menyebabkan muatan maupun para astronot meninggal dunia.. Sampai Tahun 2021, Saturn V masih menjadi roket tertinggi, terberat, dan paling kuat dari perhitungan daya dorong yang dihasilkan didunia pada roket yang pernah beroperasi. Saturn V juga memegang rekor Peluncuran dengan beban terberat keluar angkasa di dunia, dengan berat Muatan yang dibawa ke Orbit rendah Bumi (LEO) sebesar 310,000 lb (140,000 kg), yang dimana dengan berat Tahap tiga beserta Bahan bakar, Modul Pendaratan, dan Modul Orbit Bulan.
Baris 105:
== Komponen pada Roket Saturn V ==
Saturn V Terdiri dari tiga Tingkat, Yaitu tingkat pertama S-IC, Tingkat kedua S-II, dan Tingkat ketiga S-IVB—beserta Komponen instrumen roket. Semua Tingkat menggunakan Liquid Oxygen sebagai Oxydizer. sedangkan Bahan bakar untuk tingkat pertama menggunakan RP-1, Sementara untuk Tingkat kedua dan ketiga menggunakan liquid hydrogen (LH2). Dimana LH2 mempunyai energi yang besar pada kepadatannya sehingga mampu mengangkat roket ke orbit dengan massanya. sedangkan RP-1 mempunyai energi lebih besar pada kepadatannya dari Volumenya. Akibatnya, RP-1 dipilih untuk bahanbakar tingkat pertama karena volume LH2 yang dibutuhkan akan tiga kali lebih besar dari RP-1 dan akan menciptakan hambatan aerodinamis yang jauh lebih tinggi selama fase Peluncuran melalui atmosfer. Tingkat atas juga menggunakan bahan padat kecil yang membantu memisahkan tingkatan selama peluncuran, dan untuk memastikan bahwa bahan bakar cair berada pada posisi yang tepat untuk disedot ke dalam pompa agar tidak meledak.<ref>{{Cite book|last=Roger E. Bilstein|date=1999-08|url=http://archive.org/details/bub_gb_JnoZTbVLx0MC|title=Stages to Saturn A Technological History of the Apollo/Saturn Launch Vehicle|publisher=DIANE Publishing|others=unknown library|language=English}}</ref>
<references />