Ortopnea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Pernapasan abnormal menggunakan HotCat
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)|name=Ortopnea|synonyms=|image=|caption=|field=[[Kardiologi]]|pronounce={{IPAc-en|ɔː|ˈ|θ|ɒ|p|n|i|ə}}|symptoms=|complications=|onset=|duration=|types=|causes=|risks=|diagnosis=|differential=|prevention=|treatment=|medication=|prognosis=|frequency=|deaths=}}
'''Ortopnea''' adalah sesak napas yang timbul saat posisi berbaring yang membaik ketika posisi duduk atau berdiri.<ref name=":1">{{Cite web|last=Al Fajar|first=Kemal|date=27 April 2021|editor-last=Savitri|editor-first=Tania|title=Sesak Napas Saat Berbaring Bikin Panik, Bisa Jadi Ini Penyebabnya|url=https://hellosehat.com/pernapasan/pernapasan-lainnya/sesak-napas-saat-berbaring-orthopnea/|website=Hello Sehat|access-date=27 Februari 2022}}</ref> Istilah ortopnea berasal dari [[bahasa Yunani]] yaitu kata "''ortho''" yang berarti lurus atau vertikal dan kata "''pnea''" yang berarti bernapas.<ref name=":3">{{Cite web|last=Watson|first=Stephanie|date=12 Desember 2017|title=Orthopnea: Causes, Treatment, and Symptoms|url=https://www.healthline.com/health/orthopnea|website=Healthline|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
 
Gejala yang dialami adalah [[mengi]] dan [[batuk]] saat berbaring, lebih mudah lelah, bengkak di kedua kaki, nafsu makan menurun, dan [[mual]]. Pada penderita dengan ortopnea juga didaptkandidapatkan peningkatan denyut jantung atau [[takikardia]].
 
Penyebab ortopnea adalah [[gagal jantung kongestif]], [[edema paru]], [[bronkitis]], [[asma]], [[penyakit paru obstruktif kronis]], penumoniapneumonia berat, [[efusi pleura]], [[asites]], [[Kelumpuhan|paralisis]] [[Diafragma (anatomi)|diafragma]], [[apnea tidur]], mengorok, [[Gondok|pembesaran kelenjar tiroid]], [[obesitas]], [[emfisema]], kondisi [[cemas]], dan [[serangan panik]].
 
Sesak napas pada posisi berbaring disebabkan karena ketidakmampuan [[Serambi jantung|ventrikel kiri]] memompa darah saat redistribusi cairan tubuh sehingga tekanan [[Pembuluh kapiler|kapiler]] dan [[Pembuluh balik|vena]] paru akan meningkat dan menimbulkan edema paru, terjadi peningkatan resistensi saluran napas, dispnea, dan penuruna komplians dan kapasitas vital paru.
 
Ortopnea bukanlah kondisi penyakit melainkan gejalanya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah untuk mencari tahu penyebab dari ortopnea. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi radiografi[[radiograf dada]], [[elektrokardiogram]], [[ekokardiogram]], tes fungsi paru, analisa gas darah, dan pemeriksaan darah.
 
Terapi untuk ortopnea adalah terapi oksigen, memposisikan penderita setengah duduk (kepala lebih tinggi daripada badan), dan penanganan sesuai dengan penyakit penyebabnya.
Baris 20:
 
== Gejala dan tanda ==
Gejala utama ortopnea adalah sesak saat posisi berbaring yang akan membaik jika penderita tidur setengah duduk atau menumpuk beberapa bantal untuk mengganjal kepala.<ref name=":3" /> Gejala dan tanda lainnya adalah [[mengi]] dan [[batuk]] pada saat berbaring,<ref name=":02">{{Cite web|last=Frysh|first=Paul|date=23 Januari 2020|title=Orthopnea: What Is It?|url=https://www.webmd.com/lung/lung-what-is-orthopnea|website=WebMD|access-date=27 Februari 2022}}</ref> lebih mudah lelah,<ref name=":02">{{Cite web|last=Frysh|first=Paul|date=23 Januari 2020|title=Orthopnea: What Is It?|url=https://www.webmd.com/lung/lung-what-is-orthopnea|website=WebMD|access-date=27 Februari 2022}}</ref> bengkak di kedua kaki,<ref name=":02" /> nafsu makan menurun yang seringnya disebabkan karena keparahan penyakit penyebab,<ref name=":4">{{Cite web|last=Kandola|first=Aaron|date=19 Oktober 2018|editor-last=Whitworth|editor-first=Gerhard|title=What is orthopnea: Symptoms, causes, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/323389|website=www.medicalnewstoday.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref> peningkatan denyut jantung,<ref name=":4" /> dan mual<ref name=":4" />
 
* [[Mengi]] dan [[batuk]] pada saat berbaring<ref name=":02">{{Cite web|last=Frysh|first=Paul|date=23 Januari 2020|title=Orthopnea: What Is It?|url=https://www.webmd.com/lung/lung-what-is-orthopnea|website=WebMD|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* Lebih mudah lelah<ref name=":02">{{Cite web|last=Frysh|first=Paul|date=23 Januari 2020|title=Orthopnea: What Is It?|url=https://www.webmd.com/lung/lung-what-is-orthopnea|website=WebMD|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* Bengkak di kedua kaki<ref name=":02" />
* Nafsu makan menurun<ref name=":4">{{Cite web|last=Kandola|first=Aaron|date=19 Oktober 2018|editor-last=Whitworth|editor-first=Gerhard|title=What is orthopnea: Symptoms, causes, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/323389|website=www.medicalnewstoday.com|access-date=27 Februari 2022}}</ref>
* Peningkatan denyut jantung<ref name=":4" />
* Mual<ref name=":4" />
 
== Penyebab ==
Baris 49 ⟶ 43:
 
== Mekanisme ==
Pada posisi horizontal, distribusi darah di tungkai bawah akan mengalami redistribusi ke paru-paru. Pada individu normal, hal ini hanya akan memberikan sedikit efek. Namun, pada orang tertentu yang tidak mampu memompa cairan keluar dari ventrikel kiri, akan terjadi pengurangan yang signifikan dalam kapasitas vital dan komplians paru.<ref name=":0" /><ref name=":2" /> Kegagalan ventrikel kiri dengan mekanisme kurva Frank-Starling, membuatnya tidak mampu memompa darah tanpa berdilasi. Akibatnya tekanan kapiler dan vena paru akan mengalami peningkatan sehingga timbullah edema paru interstisiel, peningkatan resistensi jalan napas, dan [[dispnea]].<ref>{{Cite web|last=Dumitru|first=Ioana|last2=Baker|first2=Mathue M.|date=2 Maret 2021|editor-last=Windle|editor-first=Mary L.|editor2-last=Ali|editor2-first=Yasmine S.|title=How is orthopnea characterized in patients with heart failure?|url=https://www.medscape.com/answers/163062-86203/how-is-orthopnea-characterized-in-patients-with-heart-failure|website=www.medscape.com|access-date=2022-02-27}}</ref>
 
Selain itu, pada beberapa penyakit sudah terdapat kelebihan beban cairan misalnya pada kondisi gagal jantung kongestif.<ref name=":0" /><ref name=":2" />
Baris 58 ⟶ 52:
Ortopnea bukanlah merupakan penyakit, tetapi adalah gejala. Oleh karena itu, ortopnea terkait dengan kelainan atau kondisi yang lain sehingga diagnosis untuk penyakit yang mendasarinya penting untuk dilakukan.<ref name=":4" /><ref name=":5" />
 
* [[Radiograf dada|Radiografi dada]] atau [[Tomografi terkomputasi|CT scan]] dada dilakukan untuk mengetahui permasalahan di [[jantung]], rongga dada, dan paru-paru.<ref name=":4" />
* [[Elektrokardiogram]] digunakan untuk melihat fungsi jantung.<ref name=":4" />
* [[Ekokardiogram]] akan memberikan gambaran jantung lebih baik daripada elektrokardiogram.<ref name=":4" /><ref name=":5" />
* Tes fungsi paru termasuk di dalamnya pemeriksaan menggunakan spirometri untuk mengetahui fungsi paru.<ref name=":4" /><ref name=":5" />
* Analisa gas darah untuk mengetahui apakah seseorang dengan ortopnea memiliki kadar [[oksigen]] yang sukupcukup di dalam darahnya.<ref name=":4" />
* Pemeriksaan darah.<ref name=":4" />
 
== Penatalaksanaan ==
Terapi utama untuk ortopnea adalah terapi oksigen.<ref name=":2" />{{sfn|Al-Shura, Anika Niambi|2019|p=49}} Untuk mengurangi sesak yang dirasakan penderita, pasien diminta untuk tidur dengan posisi setengah duduk atau menggunakan beberapa bantal untuk menopang kepala.<ref name=":4" /> Jumlah bantal yang digunakan juga menunjukkan derajat ortopnea yang diderita. Semakin banyak bantal yang dipakai, semakin berat ortopneanya.<ref name=":3" />
 
* Untuk individu yang menderita ortopnea akibat obesitas, disarankan untuk mengurangi berat badan.<ref name=":4" />
 
*Jika Pengobatanortopnea untukdisebabkan oleh gagal jantung:, penatalaksanaan dengan pemberian [[inhibitor ACE]] ([[kaptopril]], [[enalapril]], dan [[lisinopril]]),<ref name=":0" /> [[penyekat beta]], dan [[diuretik]] ([[furosemida]]) dapat membantu mengurangi keluhan.<ref name=":2" />{{sfn|Al-Shura, Anika Niambi|2019|p=49}}
 
*Ortopnea Terapiyang oksigendisebabkan oleh penyakit paru akan mengalami perbaikan dengan pemberian steroid inhalasi ([[budesonid]], [[flutikason]]) dan [[bronkodilator]] (albuteril, ipratropium, salmeterol, dan tiotropium).<ref name=":20" />{{sfn|Al-Shura, Anika Niambi|2019|p=49}}
* Meminta pasien untuk tidur dengan posisi setengah duduk atau menggunakan beberapa bantal untuk menopang kepala.<ref name=":4" />
* Untuk individu yang menderita ortopnea akibat obesitas, disarankan untuk mengurangi berat badan.<ref name=":4" />
* Pengobatan untuk gagal jantung: pemberian [[inhibitor ACE]] ([[kaptopril]], [[enalapril]], dan [[lisinopril]]),<ref name=":0" /> [[penyekat beta]], dan [[diuretik]] ([[furosemida]]).<ref name=":2" />{{sfn|Al-Shura, Anika Niambi|2019|p=49}}
* Pengobatan untuk penyakit paru: steroid inhalasi ([[budesonid]], [[flutikason]]) dan [[bronkodilator]] (albuteril, ipratropium, salmeterol, dan tiotropium).<ref name=":0" />{{sfn|Al-Shura, Anika Niambi|2019|p=49}}
 
== Referensi ==