Geomorfologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan isi artikel Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
menambahkan isi artikel |
||
Baris 7:
== Ruang lingkup kajian ==
Pada dasarnya ruang lingkup kajian dari geomorfologi adalah bentuk [[Litosfer|permukaan Bumi]]. Dalam pembahasan ilmiah, bentuk permukaan Bumi ini meliputi penemuan dan pengenalan bentuk [[lahan]] dan faktor-faktor pembentuknya. Geomorfologi juga membahas tentang sejarah dan asal-usul bentuk lahan. Selain itu, geomorfologi juga membahas tentang penemuan dan pengenalan aspek-aspek pembentuk bentang lahan dari bentang alam konstruksional maupun bentang alam destruksional.{{Sfn|Suharjo, dkk.|2017|p=1-2}}
=== Objek dan aspek kajian ===
Geomorfologi menetapkan objek kajiannya adalah bentuk lahan. Karenanya, aspek kajian dari gemorfologi dapat dibagi menjadi 4, yaitu morfologi, morfogenesis, morfokronologi, dan morfoaransemen. Morfologi membahas tentang permasalah bentuk dan asal-usul dari permukaan Bumi. Pembahasannya dibagi dua menjadi morfografi dan morfometri. Morfografi memberikan penjelasan secara deskriptif dengan pemerian, sedangkan morfomertri memberikan penjelasan secara kuantitatif melalui pemberian ukuran. Morfogenesis membahas proses morfologi yang menyebabkan terjadinya perubahan bentuk lahan. Pembahasannya dilakukan pada proses perubahan dalam jangka waktu yang singkat maupun dalam jangka waktu yang lama. Morfogenesis membahas perubahan bentuk lahan yang diakibatkan oleh gaya eksogen maupun gaya endogen. Morfokronologi membahas mengenai evolusi penambahan jumlah bentuk lahan akibat proses yang bekerja pada bentuk lahan tersebut. Morfokronologi juga membahas tentang urutan dan umur pembentukan bentuk lahan. Morfoaransemen membahas hubungan antara bentuk lahan dan unsur-unsur pembentuknya. Hubungan antara geomorfologi dengan lingkungan dikaji dalam morfoaransemen. Unsur-unsur pembentukan yang dibahas meliputi kandungan batuan dan air di lahan, struktur lahan, vegetasi lahan dan penggunaan lahan.{{Sfn|Santosa|2016|p=10-11}}
=== Bentang alam ===
Baris 76 ⟶ 79:
=== Sungai sebsekuen ===
Penafsiran geomorfologi dapat dipermudah dengan pemahaman mengenai sungai subsekuen. Sungai subsekuen adalah sungai yang terbentuk di sepanjang suatu garis atau zona yang [[Resistensi|resisten]]. Letak sungai ini secara umum berada pada sungai yang alirannnya mengalir di sepanjang jalur perlapisan batuan. Lapisan batuan ini memiliki resistensi terhadap erosi. Salah satu jenis lapisan batuan ini adalah lapisan [[batu pasir]].{{Sfn|Noor|2012|p=142}}
== Pengelompokan ilmu ==
Pengelompokan ilmu geomorfologi dibedakan menjadi tiga, yaitu geomorfologi sejarah, geomorfologi fungsional dan geomorfologi terapan.{{Sfn|Santosa|2016|p=10}}
=== Geomorfologi terapan ===
Geomorfologi terapan membahas mengenai penerapan ilmu geomorfologi melalui analisis bentuk lahan. Lingkup penerapannya yaitu pemetaan, pengukuran, dan penyelesaian masalah lingkungan fisik. Pemetaan dilakukan pada fenomena geomorfologi dan tanah. Pengukuran dilakukan pada perubahan fisik yang terjadi pada permukaan Bumi. Sedangkan penyelesaian masalah lingkungan fisik dilakukan dengan melihat bentuk lahan yang menjadi permasalahannya. Masalah ini meliputi banjir, erosi, longsor, gempa bumi, gunung berapi, dinamika [[pesisir]], dan fenomena [[air tanah]].{{Sfn|Santosa|2016|p=10}}
== Keterkaitan dengan ilmu lain ==
Baris 81 ⟶ 90:
=== Geomorfologi geografi ===
Geomorfologi memiliki keterkaitan dengan [[geografi]]. Kedua jenis keilmuan ini saling membutuhkan satu sama lain. Keterkaitan antara geomorfologi dan geografi berkaitan dengan ilmu geografi yang disebut geomorfologi geografi. Ruang lingkup ilmunya meliputui hubungan antara geomorfologi dengan objek material dalam geografi. Kajian geomorfologi geografi menghasilakn ilmu bentang lahan, bentang alam dan bentang geografi.{{Sfn|Suharjo, dkk.|2017|p=2}}
== Pencegahan bencana ==
=== Pencegahan banjir ===
Kondisi [[hidrologi]] permukaan dan bawah permukaan berkaitan dengan aspek geomorfologi, khususnya tentang kemiringan lahan. Informasi mengenai kemiringan lahan dimanfaatkan untuk menentukan ukuran dan kecepatan pengaliran air tanah di suatu wilayah. Pengetahuan ini berguna untuk mencegah bencana [[banjir]] pada [[dataran]]. Caranya dengan memilih tapak di dataran yang lebih tinggi daripada wilayah dataran banjir.<ref>{{Cite journal|last=Sucipta|date=1998|title=Karakteristik Geomorfologi Calon Lahan Disposal Limbah Radioaktif Aktivitas Rendah dan Sedang di Daerah Lemahabang|url=https://inis.iaea.org/collection/NCLCollectionStore/_Public/33/052/33052513.pdf?r=1&r=1|journal=Hasil Penelitian Pusat Teknologi Pengolahan Limbah Radioaktif Tahun 1997/1998|pages=79|issn=0852-2979}}</ref>
== Lihat juga ==
Baris 93 ⟶ 107:
* {{Cite book|last=Noor|first=Djauhari|date=2012|url=https://www.academia.edu/16849979/PENGANTAR_GEOLOGI|title=Pengantar Geologi|publisher=Pakuan University Press|edition=2|ref={{sfnref|Noor|2012}}|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Santosa|first=Langgeng Wahyu|date=2016|url=https://www.google.co.id/books/edition/Keistimewaan_Yogyakarta_dari_Sudut_Panda/ndWWDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&pg=PA10&printsec=frontcover|title=Keistimewaan Yogyakarta dari Sudut Pandang Geomorfologi|location=Yogyakarta|publisher=Gadjah Mada University Press|isbn=978-602-386-007-4|pages=10|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Suharjo, dkk.|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geomorfologi_Dasar/r7VVDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=geomorfologi&printsec=frontcover|title=Geomorfologi Dasar: Dinamika Permukaan Bumi dan Dampaknya terhadap Manusia di Berbagai Lingkungan Bentang Lahan|location=Surakarta|publisher=Muhammadiyah University Press|isbn=978-602-361-072-3|ref={{sfnref|Suharjo, dkk.|2017}}|url-status=live}}
{{Geologi |state=expanded}}
|