Kertawijaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
[[Brawijaya]] adalah nama raja [[Majapahit]] versi naskah-naskah ''babad'' dan ''serat'' yang sangat populer dalam masyarakat [[Jawa]].
 
Di [[Mojokerto]] ditemukan situs makam [[Putri Campa]] yang diyakini sebagai istri [[Brawijaya]]. Batu nisan makam tersebut berangka tahun 1448, jatuh pada masa pemerintahan Kertawijaya. Hal ini menimbulkan pendapat bahwa, tokoh [[Brawijaya]] identik dengan Kertawijaya. Bahkan, dalam bagan silsilah yang ditemukan pada pemakaman [[Ratu Kalinyamat]] di [[Jepara]], ditulis nama Kertawijaya sebagai nama ayahleluhur [[Raden Patah]].
Dikisahkan [[Brawijaya]] memiliki permaisuri bernama '''Ratu Dwarawati''' dari negeri [[Campa]] yang beragama [[Islam]]. [[Brawijaya]] turun takhta tahun 1478 karena dikalahkan putranya dari selir, yang bernama [[Raden Patah]].
 
Tokoh lain yang dianggap identik dengan [[Brawijaya]] adalah [[BhreDyah KertabhumiRanawijaya]] putra [[RajasawardhanaSuraprabhawa]], yang namanya terdapat dalam penutupan naskah ''[[Pararaton]]''. Seringkali [[BhreDyah KertabhumiRanawijaya]] disebut Brawijaya V, sedangkan Kertawijaya disebut Brawijaya I.
Di [[Mojokerto]] ditemukan situs makam [[Putri Campa]] yang diyakini sebagai istri [[Brawijaya]]. Batu nisan makam tersebut berangka tahun 1448, jatuh pada masa pemerintahan Kertawijaya. Hal ini menimbulkan pendapat bahwa, tokoh [[Brawijaya]] identik dengan Kertawijaya. Bahkan, dalam bagan silsilah yang ditemukan pada pemakaman [[Ratu Kalinyamat]] di [[Jepara]], ditulis nama Kertawijaya sebagai nama ayah [[Raden Patah]].
 
Tokoh lain yang dianggap identik dengan [[Brawijaya]] adalah [[Bhre Kertabhumi]] putra [[Rajasawardhana]], yang namanya terdapat dalam penutupan naskah ''[[Pararaton]]''. Seringkali [[Bhre Kertabhumi]] disebut Brawijaya V, sedangkan Kertawijaya disebut Brawijaya I.
 
DikisahkanKisah lain mengatakan bahwa [[Brawijaya]] memiliki permaisuri bernama '''Ratu Dwarawati''' dari negeri [[Campa]] yang beragama [[Islam]]. [[Brawijaya]] turun takhta tahun 1478 karena dikalahkan putranya dari selir, yang bernama [[Raden Patah]].
Identifikasi Kertawijaya dengan [[Brawijaya]] berdasarkan batu nisan putri Campa bertentangan dengan prasasti Waringin Pitu (1447). Menurut prasasti tersebut, nama permaisuri Kertawijaya bukan Ratu Dwarawati, melainkan '''Jayeswari'''.