Juanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Surijeal (bicara | kontrib)
Tambah paragraf
Surijeal (bicara | kontrib)
Baris 21:
 
=== Filipina ===
ThePendeta SpanishSpanyol priest [[Francisco Combés]] describedmenggambarkan {{lang|ceb|karakoa}} indengan greatsangat detailrinci inpada tahun 1667. He was also impressedDia byjuga theterkesan speeddengan andkecepatan craftsmanshipdan ofpengerjaan thekapal vesselsitu, remarkingberkomentar:<ref name="combes">{{cite book|author=[[Francisco Combés]]|title =Historia de las islas de Mindanao, Iolo y sus adyacentes : progressos de la religion y armas Catolicas|year =1667|url =http://bdh.bne.es/bnesearch/detalle/bdh0000014686}}</ref>
 
{{Quote
|text="Kepedulian dan perhatian itu, yang mengatur pembuatan perahu mereka, menyebabkan kapal mereka berlayar seperti burung, sedangkan kapal kita seperti timah dalam hal ini."
|text="That care and attention, which govern their boat-building, cause their ships to sail like birds, while ours are like lead in this regard."
|author=[[Francisco Combés]] |source={{lang|es|Historia de las islas de Mindanao, Iolo y sus adyacentes}} (1667)
}}
 
LikeSeperti otherperahu [[outriggercadik canoe|outrigger vessels]]lainnya, {{lang|ceb|karakoa}} hadmemiliki very''draft'' shallowyang [[Draftsangat (hull)|draft]]sdangkal, allowingmemungkinkan themmereka tountuk navigatebernavigasi righthingga upke togaris the shorelinepantai. TheLambungnya hullpanjang wasdan longsempit anddan narrowterbuat anddari wasbahan madeyang from lightweight materialsringan. The entire vessel canSeluruh bekapal draggeddapat ashorediseret whenke notdarat insaat usetidak ordigunakan toatau protectuntuk itmelindunginya fromdari stormsbadai.<ref name="scott">{{cite book|first1=William Henry|last1=Scott|title =Barangay. Sixteenth-Century Philippine Culture and Society|publisher =Ateneo de Manila University Press|year =1994|page=[https://archive.org/details/BarangaySixteenthCenturyPhilippineCultureAndSociety/page/n35 63]|isbn =9715501389|url =https://archive.org/details/BarangaySixteenthCenturyPhilippineCultureAndSociety}}</ref><ref name="amaya">{{cite web|url=http://www.gmanetwork.com/news/scitech/content/222283/the-world-of-amaya-unleashing-the-karakoa/story/|title=The World of Amaya: Unleashing the Karakoa|author=Patricia Calzo Vega|date=1 June 2011|publisher=GMA News Online|access-date=4 May 2018}}</ref><ref name="blair">{{cite book|editor1-first =Emma Helen|editor1-last=Blair|editor2-first=James Alexander|editor2-last=Robertson|title = The Philippine Islands, 1493-1898|year =1906|url =http://www.gutenberg.org/cache/epub/15157/pg15157-images.html}}</ref>
 
{{lang|ceb|Karakoa}} candapat reachmencapai uppanjang tohingga {{convert|25|m|ft}} in length. VeryKarakoa largeyang {{lang|ceb|karakoa}}sangat canbesar seatdapat upmenampung tohingga aseratus hundredpendayung rowersdi onsetiap eachsisi sidedan andlusinan dozensprajurit warriorsdi on the {{lang|ceb|''burulan}}''.<ref name="scott"/><ref name="amaya"/><ref name="blair"/> VesselsKapal ofsebesar thisini sizebiasanya weremerupakan usuallykapal royalutama flagshipskerajaan and weredan (inaccuratelysecara tidak tepat) referreddisebut tooleh byorang theSpanyol Spanishsebagai as {{lang|es|''joangas}}'' oratau {{lang|es|''juangas}}'' (sing.tunggal: {{lang|es|''joanga}}'', Spanish for "[[Junkkapal (ship)|junk]]"jung, nativedalam {{lang|ceb|bahasa lokal disebut ''dyong}}'' oratau'' {{lang|ceb|adyong}}'').<ref name="blair"/><ref name="carpio">{{cite web|url=http://www.imoa.ph/imoawebexhibit/Splices/|title=Historical Facts, Historical Lies, and Historical Rights in The West Philippine Sea|author=Antonio T. Carpio|pages=8, 9|publisher=Institute for Maritime and Ocean Affairs}}</ref>
 
[[File:Iranun Lanong warship by Rafael Monleón (1890).jpg|thumb|Gambaran ''lanong'' oleh [[Rafael Monleón]]]]
''Lanong'' dapat mencapai panjang {{convert|30|m|ft|abbr=on}} dan lebar {{convert|6|m|ft|abbr=on}} pada bagian tengah. Mereka diawaki oleh 150 hingga 200 orang, dipimpin oleh seorang [[panglima]]. Tidak seperti ''[[karakoa]]'' yang serupa, ''lanong'' dipersenjatai dengan berat khusus untuk pertempuran laut. Haluan menjorok melewati lunas menjadi [[beakhead]] yang juga memasang meriam panjang (''[[Lela (meriam)|lela]]'') dan beberapa meriam putar (''[[lantaka]]'').<ref name="maulana">{{cite web|url=http://opinion.inquirer.net/49671/how-maguindanao-and-cotabato-rulers-helped-sulu-win-sabah|title=How Maguindanao and Cotabato rulers helped Sulu win Sabah|author=Nash Maulana|date=30 March 2013|publisher=Inquirer|access-date=5 May 2018}}</ref><ref name="warren">{{cite book|author=James Francis Warren|title =The Sulu Zone, 1768-1898: The Dynamics of External Trade, Slavery, and Ethnicity in the Transformation of a Southeast Asian Maritime State|publisher =NUS Press|year =2007|pages=257&ndash;258|isbn =9789971693862}}</ref>
 
Pada akhir abad ke-18, [[Orang Lanun|orang Iranun]] umumnya berlayar dalam skuadron 30 hingga 40 joanga dengan satu komandan armada dan seorang nakhoda di setiap joanga. Ada juga banyak pejuang dari berbagai kelompok etnis dan, jika diperlukan, budak.<ref>Warren (2002). p. 170.</ref> Selain pendayung dan kru, setiap joanga membawa pasukan yang berjumlah lebih dari 100 di kapal terbesar. Prajurit itu tidak mengambil bagian dalam berlayar di kapal, dan berada di sana hanya untuk melawan dan melawan kapal musuh. Mereka akan menyerang dengan tongkat bergulat, tombak, [[senapan lontak]] dan [[kampilan]]. Komandan marinir tidak memiliki kendali langsung atas pelayaran kapal itu, tetapi dia adalah seorang perwira yang lebih tinggi dan membuat keputusan dengan berkonsultasi dengan nakhoda tentang apakah akan menyerang pemukiman pesisir atau menyerang suatu kapal yang lewat.<ref>Warren (2002). p. 172.</ref>