Mahisa Campaka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 9:
Akibat hasutan dari pembantunya yang bernama Pranaraja, [[Tohjaya]] berniat membunuh Mahisa Campaka dan sepupunya, [[Ranggawuni]] (putra [[Anusapati]]) karena keduanya dianggap berbahaya terhadap kelangsungan takhta. Usaha pembunuhan itu gagal. Mahisa Campaka dan [[Ranggawuni]] justru mendapat dukungan kuat dari tentara [[Tumapel]] dan berbalik menggulingkan [[Tohjaya]] tahun [[1250]].
Setelah [[Tohjaya]] tewas, [[Ranggawuni]] menjadi ''raja [[Tumapel]]'' bergelar [[Wisnuwardhana]], sedangkan Mahisa Campaka menjabat ''Ratu Angabhaya'' atau ''raja [[Kadiri]] bergelar Bhatara Narasinghamurti. Keduanya memerintah berdampingan. Hal itu dimaksudkan untuk menciptakan kerukunan di antara keturunan [[Ken Arok]] (dalam hal ini diwakili Narasinghamurti) dan keturunan [[Tunggul Ametung]] (yang diwakili [[Wisnuwardhana]]). Pemerintahan bersama itu dalam ''[[Pararaton]]'' diibaratkan seperti dua ular dalam satu liang.
== Keturunan ==
|