Bahasa Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bahasa Melayu Palembang
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 1.139:
 
== Sejarah ==
Bahasa Melayu Palembang merupakan bentuk amalgamasi linguistik [[Bahasa Melayu]] dan Bahasa Yang Lainnya di antara [[bahasa Minangkabau]] (''Baso Minangkabau'') dan [[bahasa Jawa]] (''Basa Jawa'') yang lahir disebabkan oleh faktor kontak perdagangan antar etnis Minangkabau dan etnis Jawa di tanah Melayu Palembang yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, salah satu faktor utama lainnya yakni karena Sumatra (yang termasuk juga Palembang di Sumatra Selatan) pernah berada di bawah kekuasaan langsung JawaKemaharajaan [[Sriwijaya]] untuk masa yang cukup lama khususnya selama era dinasti [[Syailendra]]<ref name=Coedes>{{cite book|last= Coedès|first= George|author-link= George Coedès|editor= Walter F. Vella|others= trans.Susan Brown Cowing|title= The Indianized States of Southeast Asia|year= 1968|publisher= University of Hawaii Press|isbn= 978-0-8248-0368-1}}</ref>{{rp|92}} dan kemaharajaan [[Majapahit]], yang menyebabkan varietas lingustik dalam [[bahasa PalembangMelayu]] dan bahasa-bahasa daerah di sekitarnya sangat dipengaruhi oleh [[bahasa Jawa]], yang merasuk hingga ke kosakata intinya.<ref name="tadmor">{{cite conference |last=Tadmor |first=Uri |title=Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang|conference=5th International Symposium on Indonesian Linguistics|location=Leipzig |date=16–17 June 2001}}</ref> Pernyataan tersebut didukung oleh [[McDonnell]] (2016), yang menyebutkan bahwa bahasa Melayu Palembang adalah sebuah ''[[:en:Koiné language|koiné language]]'' ({{trans}} 'bahasa campuran') yang lahir di Palembang dan wilayah sekitarnya.{{sfn|McDonnell|2016|p=35}}
 
[[William Marsden]] mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek [[bahasa Melayu]] dan [[Bahasa Jawa|Jawa]] variasi halus dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek [[bahasa Melayu]] dan [[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]] yang berciri utama memiliki pengucapan 'o' di posisi akhir kata.{{sfn|Marsden|1811|p=562}}
 
==Referensi==