Fang Fang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 33:
}}
}}
'''Fang Fang''' ({{zh|c=方方}}) adalah [[nama pena]] dari '''Wang Fang''' (汪芳; {{lahirmati|[[Nanjing]], Tiongkok|11|5|1955}}), seorang penulis Tiongkok yang lahir di [[Nanjing]], [[Jiangsu|Provinsi Jiangsu]]. Fang Fang menempuh pendidikan di [[Universitas Wuhan]] pada tahun 1978 untuk mempelajari sastra Tionghoa. Pada tahun 1982, Fang Fang meluncurkan novel pertamanya ''Da Peng Che Shang'' ({{lang|zh|大篷车上}}). Dari karya-karya yang ia tulis, Fang Fang telah berhasil meraih prestasi, salahia satunya adalahberhasil memenangkan [[Penghargaan Kesusastraan Lu Xun]] pada tahun 2010. <ref>[[Sina.com]], [http://ent.sina.com.cn/s/m/2010-11-16/14353147737.shtml Article on Fang Fang] (in Chinese, [https://translate.google.com/translate?u=http%3A%2F%2Fent.sina.com.cn%2Fs%2Fm%2F2010-11-16%2F14353147737.shtml&sl=zh-CN&tl=en&hl=en&ie=UTF-8 Google English translation])</ref> Selain itu, pada tahun 2020 BBC telah mengungkapkan daftar 100 wanita inspiratif dan berpengaruh dari seluruh dunia selama 2020 dan salah satu yang masuk ke dalam [[BBC News|BBC]] 100 Women 2020 tersebut adalah Fang Fang. <ref>{{Cite web|date=2020-11-23|title=BBC 100 Women 2020: Who is on the list?|url=https://www.bbc.com/news/world-55042935|website=BBC News|language=en-GB|access-date=2022-03-10}}</ref>
 
Karya Fang Fang yang paling terkenal dan mengundang banyak kritik adalah ''[[Wuhan Diary]]'' yang ditulis Fang Fang untuk mendokumentasikan kehidupan di [[Wuhan]] yang pada awalnya tulisan-tulisan tersebut diterima dengan baik. Namun, belakangan memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan yang menilai Fang Fang tidak nasionalis. ''[[Wuhan Diary]]'' ditulis melalui unggahan hariannya di akun Weibo yang berisi kehidupannya selama [[karantina wilayah]] yang hanya tinggal bersama anjing peliharaannya, serta apa yang digambarkan dirinya sebagai sisi kelam aksi pemerintah. Fang Fang mengatakan, ia menulis ''[[Wuhan Diary]]'' sebagai bagian dari proses untuk membantunya menyalurkan pikiran dan merenungkan apa yang terjadi selama [[Karantina wilayah Covid-19 di Tiongkok|karantina wilayah.]] Fang Fang merasakan bagaimana rasanya diisolasi dari seluruh dunia, rasa sakit, dan kemarahan pada pejabat atas apa yang ia pandang sebagai kesalahan dalam penanganan krisis. Pada mulanya, ''[[Wuhan Diary]]'' karya Fang Fang dipuji di dalam negeri oleh media pemerintah [[Tiongkok]] yang menggambarkan tulisan Fang Fang sebagai inspirasi, tetapi reaksi tersebut berubah secara signifikan ketika mereka mendapat perhatian Internasional dan kritik mencapai puncaknya ketika muncul berita bahwa ''[[Wuhan Diary]]'' karya Fang Fang akan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan oleh penerbit ''Harper Collins,'' [[Amerika Serikat]]. Selama [[Pandemi Covid-19|pandemi]], Fang Fang telah menulis 60 ''[[Wuhan Diary]]'' yang mengakibatkan ia dipandang sebagai musuh oleh pihak otoritas. [[Tiongkok]] sensitif tentang citranya di Internasional dan ''[[Wuhan Diary]]'' karya Fang Fang hadir ketika negara [[Tiongkok]] berada di bawah tekanan Internasional yang berat akibat dari wabah [[CoronaVac|virus corona.]] Professor Michael Berry, penerjemah ''[[Wuhan Diary]]'' ke dalam bahasa Inggris mengatakan bahwa Fang Fang bukan pembangkang, ia tidak menyerukan penggulingan pemerintah, tapi ia adalah individu yang mendokumentasikan apa yang ia lihat, rasakan, dan alami selama [[karantina wilayah]] di [[Wuhan|Wuhan.]] Sebagai bagian dari [[BBC News|BBC]] 100 Women 2020, Fang Fang menceritakan kepada [[BBC News|BBC]] bahwa dia tidak menyesal bersuara meski menuai kecaman.<ref>{{Cite news|date=2021-01-19|title=Fang Fang: Author vilified for Wuhan Diary speaks out a year on|url=https://www.bbc.com/news/world-asia-54987675|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2022-03-09}}</ref>
 
Daftar itu termasuk Sanna Marinos, yang memimpin pemerintah koalisi semua-wanita, Finlandia Yeoh, bintang dari film Avatar baru dan Marvel dan Sarah Gilbert, yang memimpin dengan Universitas Oxford ke dalam vaksin virus corona, serta Jane Kesukaan, seorang aktivis iklim dan aktris.
 
Dan dalam tahun yang luar biasa - ketika wanita yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia telah berkorban untuk membantu orang lain - satu nama dalam daftar Wanita 100 telah ditinggalkan kosong sebagai penghormatan.
 
== Referensi==