Beduk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +kat, +iw |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Bedug''' adalah [[alat musik]] tabuh seperti [[gendang]]. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai [[alat komunikasi]] tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu
===Sejarah===
Bedug sebenarnya berasal dari [[India]] dan [[Cina]]. Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika ketika [[Laksamana Cheng Hoo]] datang ke [[Semarang]], mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari [[masjid]]. Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara [[Cina]], [[Korea]] dan [[Jepang]], yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengani waktu shalat atau sembahyang. Saat Orba berkuasa bedug pernah dikeluarkan dari surau dan mesjid karena mengandung unsur-unsur non-Islam. Bedug digantikan oleh pengeras suara. Hal itu dilakukan oleh kaum Islam modernis, namun warga [[Nahdlatul Ulama|NU]] melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang dapat terlihat masih banyak masjid yang mempertahankan bedug.
===Fungsi bedug===
Baris 9:
===Cara pembuatan bedug sederhana===
Pada awalnya, [[kambing]] atau [[sapi]] dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku bedug antara lain kulit kambing, sapi, [[kerbau]], dan
===Permainan Bedug (Seni Ngadulag)===
Seni ngadulag berasal dari daerah [[Jawa Barat]]. Pada dasarnya, bedug memiliki fungsi yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan bedug di tiap-tiap daerah memiliki perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga lahirlah sebuah istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah keterampilan menabuh bedug. Kini keterampilan menabuh bedug telah menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan bedug).
Di daerah Bojonglopang, [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], seni ngadulag telah menjadi sebuah kompetisi untuk mendapatkan penabuh bedug terbaik. Kompetisi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu keindahan dan ketahanan. Keindahan mengutamakan irama dan ritme tabuhan bedug, sedangkan ketahanan mengutamakan daya tahan menabuh atau seberapa lama kekuatan menabuh bedug. Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh bedug mengalami perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh bedug kini juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti [[gitar]], [[keyboard]], dan [[simbal]].
===Bedug terbesar di dunia===
Bedug terbesar di dunia berada di dalam Masjid Darul Muttaqien, alun-alun [[Purworejo]]. Bedug ini merupakan karya besar umat Islam yang pembuatannya diperintahkan oleh Adipati
==Referensi==
* Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid III, (Jakarta, PT. Cipta Adi Pustaka: 1988).
* [http://www.antara.co.id/arc/2008/9/2/asal-usul-bedug/ Asal usul bedug]
* [http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/22/03322777/saat.parade.bedug.singgah.di.kali.bliruk Parade bedug]
* [http://sdn3bojonglopang.wordpress.com/2008/09/03/ngadulag-nabuh-bedug-puasa/ Bedug puasa]
* purworejokab.go.id
* [http://kompas.co.id/read/xml/2008/09/14/16213749/rezeki.bedug.kala.ramadan Bedug kala Ramadan]
[[Kategori:Komunikasi]]
|