Krisis pemerintahan Bolivia 2019: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
Baris 200:
{{Flag|Peru}} – Pemerintah Peru menyerukan "transisi ke perdamaian" dan pemilu baru di Bolivia.<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/uk-bolivia-election-peru-idUKKBN1XK0Q2|title=Peru calls for restoration of peace in Bolivia, transparent elections|date=10 November 2019|work=Reuters|access-date=14 November 2019|language=en}}</ref>
{{flag|Republik Rakyat Tiongkok}} – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok [[Geng Shuang]] menyerukan dialog antara kedua pihak, agar mereka "menyelesaikan perbedaan mereka secara damai dalam kerangka kerja dan konstitusi dan undang-undang", menambahkan bahwa Tiongkok berharap Bolivia dapat "memulihkan stabilitas sosial segera mungkin".<ref>{{Cite web|url=http://www.globaltimes.cn/content/1169709.shtml|title=Beijing hopes for Bolivia stability - Global Times|website=globaltimes.cn|access-date=12 November 2019|archive-date=2019-11-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20191112145150/http://www.globaltimes.cn/content/1169709.shtml|dead-url=yes}}</ref>
{{flag|Rusia}} – Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak semua kekuatan politik untuk "menunjukkan akal sehat" dan menuduh oposisi Bolivia "melepaskan gelombang kekerasan baru" di negara itu, menyebut peristiwa itu "kudeta yang terorganisir".<ref>{{cite news |title=Rusia tuduh oposisi Bolivia picu gelombang kekerasan|url=https://www.antaranews.com/berita/1158312/rusia-tuduh-oposisi-bolivia-picu-gelombang-kekerasan|agency=Reuters|publisher=Antara|date=11 November 2019}}</ref>
|