Portal Informasi Harga Pangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
||
Baris 10:
Ketiadaan informasi harga bahan pangan yang jelas akan mempengaruhi efisiensi keputusan yang diambil oleh para pelaku ekonomi di tingkat nasional dan daerah. Saat ini masih banyak ditemui ketidakjelasan informasi harga bahan pangan mengingat para pelaku ekonomi menghadapi kesulitan untuk mencari acuan harga pasar bahan pangan, sehingga persepsi masyarakat acap kali lebih dipengaruhi pemberitaan yang kurang berimbang. Di tengah ketiadaan referensi harga pasar bahan pangan, para [[pedagang]] yang umumnya memiliki akses informasi yang lebih baik berpotensi untuk dapat menetapkan harga bahan pangan dengan margin keuntungan yang setinggi-tingginya atau berpotensi untuk melakukan aksi spekulasi. Akumulasi dari ekspektasi negatif masyarakat akibat adanya informasi asimetris akan berpotensi meningkatkan laju inflasi.
Selain itu, pemangku kebijakan khususnya dalam Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat perlu menyusun langkah kebijakan yang cepat dan akurat dalam menstabilkan harga mengingat keterbatasan dalam penyediaan informasi harga, pasokan, stok, dan produksi yang terkini. Informasi yang tersedia saat ini lebih bersifat agregat provinsi sehingga menjadi hambatan dalam menyusun rencana kerja seperti pelaksanaan [[operasi pasar]], [[pasar murah]], maupun percepatan [[raskin]].<ref>{{cite web |url = http://priangan.org/publik/aboutUs |title = PRIANGAN – Portal Informasi Harga Pangan |accessdate = 13 November 2013 |archive-date = 2013-11-12 |archive-url = https://web.archive.org/web/20131112231511/http://priangan.org/publik/aboutUs |dead-url = yes }}</ref>
Inisiasi pembuatan situs ini telah digagas sejak tahun 2012 dengan melakukan integrasi data harga di seluruh dinas/instansi Provinsi Jawa Barat.<ref>{{cite news|url = http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/7629|title = BI Luncurkan Portal Priangan|publisher = Jabarprov.go.id|date = 12 November 2013|accessdate = 13 November 2013|archive-date = 2013-11-13|archive-url = https://web.archive.org/web/20131113002757/http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/7629|dead-url = yes}}</ref> Sebelum Priangan lahir, masyarakat kerap kesulitan mencari acuan sumber informasi harga pangan. Akibatnya, persepsi masyarakat terbentuk karena pengaruh pemberitaan yang kurang berimbang. Kondisi itu lantas menghambat upaya pengendalian inflasi, khususnya di Jabar. Saat ini inflasi Jabar hingga Oktober 2013 secara ''year on year'' mencapai 9,20%.<ref>{{cite news|url = http://jabartoday.com/ekonomi/2013/11/11/1447/15469/priangan-jadi-andalan-kendalikan-inflasi-di-jabar#.UoK29PvBucE|title = Priangan Jadi Andalan Kendalikan Inflasi di Jabar|publisher = Jabar Today|accessdate = 13 November 2013|date = 11 November 2013}}</ref> Priangan dibangun menyusul Rapat Koordinasi Nasional [[Tim Pengendalian Inflasi Daerah]] (TPID) keempat, pada 8 Mei 2013, di Jakarta. Dalam rakornas tersebut, disebutkan bahwa selain Priangan, TPID [[Jawa Timur]] juga membuat sistem yang sama dengan nama [[SISKAPERBAPO]] (Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok), dan TPID [[Jawa Tengah]] yang telah membuat [[SiHaTi]] (Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas).<ref>{{cite web |url = http://www.bi.go.id/mweb/id/Ruang+Media/Siaran+Pers/sp_151713.htm |title = Rakornas TPID 2013 : Memperkuat Kerjasama Daerah Untuk Meningkatkan Perekonomian Domestik & Menjaga Stabilitas Harga Untuk Kesejahteraan Masyarakat |website = bi.go.id |accessdate = 13 November 2013}}</ref>
|