Prokrastinasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 31:
Bidang yang relevan lainnya adalah prokrastinasi di bidang industri. Sebuah penelitian dari jurnal "State of the Art" yang berjudul "The Impact of Organizational and Personal Factors on Procrastination in Employees of a Modern Russian Industrial Enterprise published in the Psychology in Russia", membantu mengidentifikasi banyak faktor yang memengaruhi karyawan dalam melakukan kebiasaan prokrastinasi. Beberapa di antaranya termasuk intensitas evaluasi kinerja, pentingnya tugas mereka dalam perusahaan, dan persepsi serta pendapat mereka tentang keputusan manajemen yang berada di tingkat atas.<ref>{{Cite journal|last1=Barabanshchikova|first1=Valentina V.|last2=Ivanova|first2=Svetlana A.|last3=Klimova|first3=Oxana A.|date=2018|title=The Impact of Organizational and Personal Factors on Procrastination in Employees of a Modern Russian Industrial Enterprise|url=http://psychologyinrussia.com/volumes/index.php?article=7375|journal=Psychology in Russia: State of the Art|volume=11|issue=3|pages=69–85|doi=10.11621/pir.2018.0305|doi-access=free}}</ref>
 
== PrespektifPerspektif psikologi ==
Prinsip kesenangan mungkin adalah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya prokrastinasi. Seseorang mungkin lebih suka menghindari emosi negatif dengan menunda tugas-tugas yang dapat membuat membuat stres. Ketika tenggat waktu untuk target pekerjaan mereka semakin dekat, mereka bisa menjadi lebih stres dan mungkin dengan demikian, memutuskan untuk melakukan penundaan lagi untuk menghindari stres ini.<ref>{{cite news|author=Pychyl, T.|date=20 Februari 2012|title=The real reasons you procrastinate — and how to stop|url=https://www.washingtonpost.com/news/wonk/wp/2016/04/27/why-you-cant-help-read-this-article-about-procrastination-instead-of-doing-your-job/|newspaper=The Washington Post|access-date=13 Maret 2022}}</ref> Beberapa [[psikolog]] menganggap bahwa perilaku seperti itu merupakan hasil dari mekanisme untuk mengatasi [[kecemasan]] yang terkait dengan usaha untuk memulai atau menyelesaikan tugas atau keputusan apa pun.<ref>{{Cite book|last=Fiore|first=Neil A|year=2006|url=https://archive.org/details/nowhabitstrategi00fior_0/page/5|title=The Now Habit: A Strategic Program for Overcoming Procrastination and Enjoying Guilt-Free Play|location=New York|publisher=Penguin Group|isbn=978-1-58542-552-5|page=[https://archive.org/details/nowhabitstrategi00fior_0/page/5 5]}}</ref> Piers Steel menunjukkan pada tahun 2010 bahwa kecemasan cenderung mendorong orang untuk mulai bekerja lebih awal hingga larut malam, dan bahwa penelitian tentang prokrastinasi harus berfokus pada impulsivitas, karena kecemasan akan menyebabkan orang menunda hanya jika orang itu berada dalam keadaan impulsif.<ref name="Steel2010">{{cite book|last=Steel|first=Piers|year=2010|url=https://drive.google.com/file/d/14q5lObowMDbSfD12YZCU5YEV_zNwNH9F/view?usp=drivesdk|title=The Procrastination Equation: How to Stop Putting Things Off and Start Getting Stuff Done|location=New York|publisher=HarperCollins|isbn=978-0-06-170361-4|page=13-14 & 31-33}}</ref>