Prokrastinasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syahramadan (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Syahramadan (bicara | kontrib) |
||
Baris 39:
Penelitian [[fisiologis]] tentang akar prokrastinasi sering kali berkaitan dengan peran korteks prefrontal,<ref>{{Cite journal|last=Wypych|first=Marek|last2=Michałowski|first2=Jarosław M.|last3=Droździel|first3=Dawid|last4=Borczykowska|first4=Magda|last5=Szczepanik|first5=Michał|last6=Marchewka|first6=Artur|date=2019-08-07|title=Attenuated brain activity during error processing and punishment anticipation in procrastination – a monetary Go/No-go fMRI study|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6685938/|journal=Scientific Reports|volume=9|pages=11492|doi=10.1038/s41598-019-48008-4|issn=2045-2322|pmc=6685938|pmid=31391541}}</ref> area otak yang bertanggung jawab untuk fungsi otak eksekutif seperti kontrol impuls, [[perhatian]] dan perencanaan. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa penundaan sangat terkait dengan fungsi tersebut. Korteks prefrontal juga bertindak sebagai filter, mengurangi rangsangan yang mengganggu dari daerah otak lainnya. Kerusakan atau aktivasi yang rendah di area ini dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk menghindari pengalihan, yang mengakibatkan organisasi yang lebih buruk, kehilangan perhatian, dan peningkatan penundaan. Ini mirip dengan peran lobus prefrontal di [[ADHD]], di mana peran lobus prefrontal tersebut biasanya menjadi tidak dapat diaktivasi.<ref>{{Cite journal|last=Arnsten|first=Amy F.T.|date=2009-05-01|title=The Emerging Neurobiology of Attention Deficit Hyperactivity Disorder: The Key Role of the Prefrontal Association Cortex|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2894421/|journal=The Journal of pediatrics|volume=154|issue=5|pages=I–S43|doi=10.1016/j.jpeds.2009.01.018|issn=0022-3476|pmc=2894421|pmid=20596295}}</ref>
Dalam sebuah penelitian di AS tahun 2014 yang mensurvei prokrastinasi dan impulsivitas pada pasangan saudara kembar yang identik, kedua sifat itu kemudian dikategorikan sebagai "cukup dapat diwariskan". Kedua sifat tersebut tidak dapat dipisahkan pada tingkat genetik (r<sub>genetik</sub> = 1.0), yang berarti tidak ada pengaruh genetik yang unik dari salah satu sifat saja yang ditemukan.<ref name="gustav">{{cite journal|last=Gustavson|first=Daniel E|author2=Miyake A|author3=Hewitt JK|author4=Friedman NP|title=Genetic Relations Among Procrastination, Impulsivity, and Goal-Management Ability Implications for the Evolutionary Origin of Procrastination|journal=Psychological Science|date=4 April 2014|volume=25|doi= 10.1177/0956797614526260|pmid=24705635|issue=6|pages=1178–88|pmc=4185275}}</ref> Penulis
== Aspek dari Prokrastinasi ==
|