Boikot Bus Bristol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox historical event|Event_Name=Boikot Bus Bristol|Image_Name=|Imagesize=|Image_Alt=|Image_Caption=|Thumb_Time=|AKA=|Participants=Paul Stephenson, Roy Hackett, Owen Henry, Audley Evans, dan Prince Brown|Location=[[Bristol]], Inggris|Date={{Start date|df=yes|1963|04|30}}|Result=Pekerjaan konduktor non-kulit putih pertama, 17 September 1963|URL=}}The '''Bristol Bus Boycott''' (bahasa Indonesia: Boikot Bus Bristol) adalah boikot yang terjadi pada 1963. Boikot ini bermula dari Bristol Omnibus Company yang menolak untuk mempekerjakan kru bus kulit hitam atau Asia di Bristol, Inggris. Pada saat itu di banyak kota Inggris muncul diskriminasi rasial yang meluas di perumahan dan juga pekerjaan yang disebut dengan ''Coloureds.'' Roy Hackett mendirikan organisasi yang dipimpin oleh Paul Stephenson yang juga sekaligus sebagai juru bicara termasuk Prince Brown, Guy Bailey, Owen Henry, Audley Evans, dan Dewan Pembangunan India Barat. Warga Bristol melakukan boikot selama empat bulan lamanya hingga Bristol Omnibus Company membatalkan kebijakan
Boikot tersebut menarik perhatian nasional terhadap diskriminasi rasial di Inggris dan kampanye tersebut didukung oleh politisi nasional. Intervensi tersebut juga dilakukan oleh Komisaris Tinggi untuk Trinidad dan Tobago dan juga kelompok-kelompok gereja di Inggris. Beberapa orang menganggap bahwa boikot ini berpengaruh terhadap pengesahan Race Relation Act 1965 yang membuat diskriminasi rasial telah melanggar hukum di tempat umum dan Race Relation Act 1968 yang memperluas ketentuan untuk pekerjaan dan di perumahan.
Baris 6:
Pada awal 1960-an, Bristol memiliki kurang lebih 3.000 penduduk dari India dan di antaranya pernah bertugas di militer Inggris selama Perang Dunia Kedua serta beberapa lainnya ada yang baru saja menetap di Bristol. Sebagian besar orang India Barat tinggal di sekitar Jalan Kota di St Pauls. Mereka di sana mengalami diskriminasi di perumahan dan juga pekerjaan mereka serta mengalami kekerasan fisik dari geng pemuda kulit putih, Teddy Boy.<ref>{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=10-11|language=en|url-status=live}}</ref> Komunitas tersebut dapat membangun gereja dan Asosiasi India Barat bertindak sebagai badan perwakilan.<ref>{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=12|language=en|url-status=live}}</ref>
Mereka mengeluhkan adanya
Beberapa kondektur kulit putih menyatakan keprihatinan atas keselamatan mereka jika bus mereka diawaki oleh pria kulit hitam. Kekhawatiran lainnya selain [[rasisme]] adalah sumber tenaga kerja baru yang kompetitif dapat mengurangi pendapatan mereka. Gaji yang didapatkan rendah sehingga para pekerja mengandalkan lembur untuk mendapatkan upah yang lebih baik. Seorang penjaga toko berkata, "orang-orang takut masuknya orang-orang dari tempat lain akan mengurangi potensi pendapatan mereka".<ref>{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=39|language=en|url-status=live}}</ref>
Baris 13:
=== Boikot ===
Prince Brown, Owen Henry, Audley Evans, dan Roy Hackett yang berasal dari India Barat membentuk kelompok aksi yang disebut West Indian Development Council (bahasa Indonesia: Dewan Pembangunan India Barat). Mereka berempat tidak senang akan kurangnya Asosiasi India Barat dalam memerangi diskriminasi. Owen Henry telah bertemu dengan Stephenson yang ayahnya berasal dari Afrika Barat dan pernah kuliah. Mereka memutuskan untuk mengangkat Stephenson menjadi juru bicara kelompok aksi mereka karena Stephenson yang pandai berbicara.<ref>{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=14-15|language=en|url-status=live}}</ref> Stephenson menyiapkan uji kasus untuk membuktikan bahwa
Pada konferensi pers 29 April 1963, mereka mengumumkan tindakan boikot mereka. Pada 30 April 1963, mereka mengklaim tidak ada orang India Barat yang memakai bus dan banyak orang kulit putih yang mendukung gerakan mereka.<ref>{{Cite journal|last=Mansour|first=Claire|date=2014-12-31|title=The Cross-National Diffusion of the American Civil Rights Movement: The Example of the Bristol Bus Boycott of 1963|url=https://journals.openedition.org/miranda/6360|journal=Miranda. Revue pluridisciplinaire du monde anglophone / Multidisciplinary peer-reviewed journal on the English-speaking world|language=en|issue=10|doi=10.4000/miranda.6360|issn=2108-6559}}</ref> ''The Bristol Evening Post'' menunjukkan di sebuah editorial bahwa TGWU menentang sistem apartheid di Afrika Selatan dan menanyakan apa yang dilakukan para TGWU untuk melawan rasisme di barisan mereka sendiri.<ref>{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=20|language=en|url-status=live}}</ref> Ketika wartawan menanyai perusahaan bus tentang boikot yang terjadi, Ian Patey yang merupakan manajer umum perusahaan tersebut menyatakan:<blockquote>"Munculnya kru kulit "berwarna" berarti penurunan bertahap staf kulit putih. Memang benar bahwa London Transport mempekerjakan banyak staf "berwarna". Mereka bahkan memiliki kantor perekrutan di Jamaika dan mereka mensubsidi tarif ke Inggris untuk karyawan "berwarna" baru mereka. Sebagai akibatnya, jumlah pekerja kulit putih terus berkurang di Kereta Bawah Tanah London. Anda tidak akan mendapatkan orang kulit putih di London untuk mengakuinya, tetapi siapa di antara mereka yang akan bergabung dengan layanan di mana mereka mungkin mendapati diri mereka bekerja di bawah mandor kulit berwarna? . . . Saya mengerti bahwa di London, pria kulit "berwarna" menjadi sombong dan kasar, setelah mereka dipekerjakan selama beberapa bulan".<ref>{{Cite web|title=What Was the Bristol Bus Boycott and Why Is It Important?|url=https://www.historyhit.com/what-was-the-bristol-bus-boycott-why-is-it-important/|website=History Hit|language=en-GB|access-date=2022-03-15}}</ref><ref>{{Cite web|last=Cumbria|first=Anti Racist|date=2021-10-30|title=The Bristol Bus Boycott|url=https://antiracistcumbria.org/the-bristol-bus-boycott/|website=Anti Racist Cumbria|language=en-US|access-date=2022-03-15}}</ref></blockquote>
Baris 19:
=== Dukungan ===
[[File:Student_march_in_support_of_the_Bristol_Bus_boycott.jpg|al=A group of young people with placards supporting boycott on the street. Behind them on the upper right is a portion of a large stone building, on the upper left the upper floors of a terrace. Behind the people, at street level, motor cars and buses can be seen.|jmpl|Mahasiswa [[Universitas Bristol]] berbaris mendukung boikot.]]
Pada 1 Mei 1963, Mahasiswa Universitas Bristol melakukan pawai protes ke stasiun bus dan markas TGWU. Menurut pers setempat, mereka mendapatkan ejekan dari awak bus saat melewati pusat kota. Anggota parlemen, Tony benn menghubungi Harold Wilson (pemimpin oposisi buruh saat itu) yang berbicara mengenai penentangan
[[Fenner Brockway]], Tony Benn, dan Learie Constantine (mantan pemain kriket) juga mengutuk perusahaan bus tersebut.<ref name=":0">{{Cite book|last=Dresser|first=Madge|date=1986|url=https://drive.google.com/file/d/1afvDcjJhSgXqZQdd9AzlURJmXKcHwJTy/view?usp=sharing|title=Black and White on the Buses: The 1963 Colour Bar Dispute in Bristol|publisher=Bristol Broadsides|isbn=978-0-906944-30-1|pages=21-28|language=en|url-status=live}}</ref> Constantine kemudian menjabat sebagai [[Komisaris tinggi (Persemakmuran Bangsa-Bangsa)|Komisaris Tinggi]] untuk [[Trinidad dan Tobago]]. Constantine menulis surat kepada perusahaan bus dan Stephenson berbicara ke wartawan bahwa dia menentang keras
Cabang lokal TGWU menolak untuk bertemu dengan delegasi dari Dewan Pembangunan India Barat dan perang kata-kata yang semakin sengit terjadi di media lokal. Ron Nethercott, Sekretaris Regional Barat Daya serikat, membujuk seorang anggota TGWU kulit hitam lokal, Bill Smith, untuk menandatangani sebuah pernyataan yang menyerukan negosiasi yang tenang untuk menyelesaikan perselisihan. Mereka mengutuk Stephenson karena menyebabkan potensi bahaya bagi penduduk kulit hitam dan Asia di kota itu.<ref name=":0" /> Nethercott melancarkan serangan terhadap Stephenson di surat kabar ''Daily Herald'' dengan menyebutkan bahwa Stephenson tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Hal ini menyebabkan kasus pencemaran nama baik di pengadilan tinggi sehingga Stephenson menerima biaya ganti rugi pada Desember 1963.<ref>{{Cite web|date=2020-10-22|title=The Bristol Bus Boycott: a lesson to be retaught?|url=https://www.empowordjournalism.com/all-articles/the-bristol-bus-boycott-a-lesson-to-be-retaught/|website=Empoword Journalism|language=en-GB|access-date=2022-03-15}}</ref>
Baris 32:
== Penyelesaian ==
Pendiri buruh kota, Uskup Bristol, dan serikat pekerja, Oliver Stratford Tomkin mengabaikan Stephenson dan mencoba bekerja dengan Bill Smith dari TGWU untuk menyelesaikan perselisihan. Learie Constantine melanjutkan dukungannya untuk kampanye tersebut dan bertemu dengan [[Lord Mayor|Walikota]] Bristol dan [[Sepupu Frank|Frank Cousins]], pemimpin Transport and General Workers Union. Dia pergi ke Transport Holding Company dan membujuk mereka untuk mengirim pejabat untuk berbicara dengan serikat pekerja. Ketua perusahaan memberi tahu Constantine bahwa diskriminasi rasial bukanlah kebijakan perusahaan. Negosiasi antara perusahaan bus dan serikat pekerja berlanjut selama beberapa bulan sampai pertemuan massal dan 500 pekerja bus menyepakati untuk mengakhiri
== Akibat ==
|