Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
| situs = {{url|bandung.go.id}}
}}
'''Bandung''' ({{lang-su|[[aksara Sunda]]: {{Sund|ᮊᮧᮒ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ}}}}) adalah [[ibu kota]] provinsi [[Jawa Barat]], [[Indonesia]] serta menjadi kota terbesar ketigakelima di Indonesia setelah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan, [[Kota Surabaya|Surabaya]], [[Medan]] dan [[Makassar]]. Secara kepadatan kota ini merupakan kota terpadat ke-25 di Indonesia setelah [[Jakarta]] dengan kepadatan penduduk mencapai 15.051/km2. Kota ini terletak 140 km sebelah Tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Sedangkan wilayah Bandung Raya ([[Cekungan Bandung|Wilayah Metropolitan Bandung]]) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah [[Jabodetabek]] dan [[Gerbangkertosusila]]. Kota Bandung Berbatasan dengan [[Kota Cimahi]] dan [[Kabupaten Bandung Barat]] di Barat dan Utara, dan [[Kabupaten Bandung]] di Timur dan Selatan.
 
Di kota ini tercatat berbagai sejarah penting, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah [[perguruan tinggi]] teknik pertama di Indonesia (''[[Technische Hoogeschool te Bandoeng]]'' - [[TH Bandung]], sekarang [[Institut Teknologi Bandung]] - [[ITB]]),<ref>Yat, H.Y., (1973), ''Development of higher education in Southeast Asia: problems and issues'', Regional Institute of Higher Education and Development.</ref> lokasi ajang pertempuran pada masa [[kemerdekaan]],<ref>Toer, K.S., Kamil, E., (1999), ''Kronik revolusi Indonesia'', Vol. 1, Kepustakaan Populer Gramedia, ISBN 978-979-9023-27-8.</ref> serta pernah menjadi tempat berlangsungnya [[Konferensi Asia-Afrika]] [[1955]],<ref>Plummer, B.G., (2003), ''Window on freedom: race, civil rights, and foreign affairs, 1945-1988'', UNC Press, ISBN 978-0-8078-5428-0.</ref> suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti [[kolonialisme]], bahkan [[Perdana Menteri]] [[India]] [[Jawaharlal Nehru]] dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.<ref>See, S.T., Acharya, A., (2009), ''Bandung Revisited: The Legacy of the 1955 Asian-African Conference for International Order'', NUS Press, ISBN 978-9971-69-393-0.</ref>