Sirkuit Jaya Ancol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Baris 8:
Pada Oktober 1969, diselenggarakan Jaya Antjol Race I dengan kondisi sirkuit hanya berupa jalan perumahan biasa dan tikungan yang rusak. Lebar sirkuit ini hanya 7 hingga 10,5 meter dengan panjang lintasan 3.590 meter. Pada Oktober 1970, diadakan Jaya Antjol Race II. Dalam gelaran balap ini, panjang sirkuit diubah menjadi 3.950 meter dan jumlah tikungan ditambah menjadi 12 tikungan.{{Butuh rujukan}}
 
Pada 1971, sirkuit Ancol direnovasi total dengan biaya sekitar 400 juta rupiah. Dana tersebut digunakan untuk pengaspalan hotmix, pembangunan paddock, pit, dan tower. Paddock sirkuit Ancol terdiri dari tiga ruangan yang masing-masing berukuran 150x12 m, 75x12 m, dan 51x5 m. Paddock ini bisa menampung sekitar 100 mobil atau 150 motor balap termasuk perlengkapannya. Di pit terdapat ruangan yang bisa menampung 30 mobil balap atau 50 motor balap, beserta 2 kru pit untuk setiap pembalap. Selain itu, terdapat juga menara kontrol yang terdiri dari 3 lantai, dengan lantai atas digunakan untuk papan skor dan TV serta tempat wartawan dan polisi. Lantai pertama gedung tower ini digunakan sebagai ruangan ''race control'', dokter dan, bendera. Lantai dua gedung digunakan sebagai ruang pengecekan waktu dan kantor panitia lomba.<ref>https://www.alinea.id/nasional/sirkuit-ancol-penghasil-pembalap-nasional-yang-dilupakan-b2cDQ98qG</ref>
 
Sirkuit kembali diperpanjang{{Kapan}} menjadi 4.470 m dengan garis lurus yang melewati rumah makan Duta Toradja sepanjang 1.070 m. Lebar jalan juga ditambah dari 9 meter dan 12 meter menjadi minimal 10 meter dan maksimal 18 meter untuk menunjang aspek keamanan. Berbagai balapan berskala internasional dihadirkan di sirkuit ini, seperti GP Ancol, Endurance 7 jam Ancol, dan lain sebagainya.{{Butuh rujukan}} PT Astra telah mengembangkan Toyota Starlet KP47 dan Toyota Corolla KE30 bersama Tom's Japan khusus untuk spesifikasi sirkuit ini.