Polowijen, Blimbing, Malang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
Baris 192:
Sebagaimana disebutkan dalam sejarah Polowijen diatas bahwa Mpu Purwa dan Ken Dedes hidup di Panawijen. Selain itu, di awal Abad ke-20 di Panawijen hidup seorang pengrajin topeng yang bernama Mbah Reni. Makam Mbah Reni sendiri ada di pemakaman Kelurahan Polowijen.
 
Atas dasar kesejarahan tersebutlah kemudian muncul komunitas yang menamakan diri Kampung Budaya Polowijen<ref>[https://disal.id/2020/12/27/kampung-budaya-polowijen-kota-malang-tempat-untuk-pelestarian-seni-budaya/ Kampung Budaya Polowijen] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210421103645/https://disal.id/2020/12/27/kampung-budaya-polowijen-kota-malang-tempat-untuk-pelestarian-seni-budaya/ |date=2021-04-21 }} Kota Malang, Tempat untuk Pelestarian Seni-Budaya </ref> yang berusaha mengembangkan kembali kerajinan topeng sekaligus tarinya. Komunitas mempunyai kegiatan dalam bentuk seni budaya tari topeng, kerajinan topeng, dll.
 
== Referensi ==