'''Batik Besurek''' adalah [[batik]] khas [[Bengkulu]] yang bermotif [[kaligrafi Arab]]. Pada umumnya, batik ini berciri khas motif kaligrafi dengan perpaduan bunga [[rafflesiaRafflesia]] sebagai motifnya yang merupakan simbol khas Bengkulu.
== Etimologi ==
Asal-usulBatik ini dinamakan Batik "Besurek" dikarenakan batik inikarena menggunakan motif-motif bertuliskan kaligrafi Arab. ''Besurek'' merupakan [[Melayu Bengkulu|bahasa Melayu dialek Bengkulu]] yang artinya bersurat atau tulisan.
== Sejarah ==
== Motif ==
Berikut ini beberapa motif yang biasa digunakan dalam Batik Besurek:
* Motif kaligrafi merupakan: motif yang diambil dari huruf-huruf kaligrafi. Batik Besurek untuk upacara adat bertuliskan huruf Arab yang bisa dibaca dan memiliki makna, namun sebagian besar hanya berupa hiasan mirip huruf Arab yang tidak memiliki makna yang jelas.
* Motif rafflesia merupakanRafflesia: motif bergambar [[padma raksasa]] khas bengkuluBengkulu. Motif ini sebagaiadalah motif utama kainbatik besurekBesurek setelahselain kaligrafi Arab.
* Motif burung kuau: merupakan kain besurekmotif bergambar [[burung]] [[kuau]] yang berupa rangkaian huruf-huruf kaligrafi.
* Motif relung kaku adalah: motif Batik Besurek dengan bentuk meliuk-liuk seperti [[tumbuhan paku]].
* Motif rembulan adalah: motif yang dibuat perpaduan antara gambar [[bulan]] dengan motif kaligrafi.
== Pengembangan ==
Motif Besurek telah berkembang dan tetap dilestarikan keberadaannya. Selain sebagai seragam wajib untuk pelajar [[sekolah dasar]] hingga [[sekolah menengah atas]], Batik Besurek juga dijadikan pakaian wajib bagi [[Pegawai Negeri Sipil]] di wilayah Provinsiprovinsi Bengkulu sejak tahun 1990. Peraturan yang ditetapkan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu dalam pengembangan dan pelestarian Batik Besurek.
== Kegagalan menjadi warisan budaya Indonesia ==
Batik Besurek gagal masuk warisan budaya Indonesia sebab Pemerintahpemerintah Provinsiprovinsi Bengkulu tidak mengirimkan utusan pada saat sidang warisan budaya tak benda Indonesia oleh [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan]] yang dilaksanakan pada pertengahan [[Oktober]] [[2014]] di Jakarta. Dalam sidang penetapan warisan budaya Indonesia tersebut, Bengkulu mengusulkan tiga jenis kain batik untuk dinominasikan, yakni Batik Besurek, Kain Lantung, dan Kain Umeak Jang dari [[Kabupaten Rejang Lebong]].<ref>[http://www.beritasatu.com/mode/219836-batik-besurek-bengkulu-gagal-masuk-warisan-budaya-indonesia.html BeritaSatu: Batik Besurek gagal masuk warisan budaya Indonesia]</ref>
Ketiganya gagal disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dikarenakankarena dalam pembahasan tersebut tidak dihadiri oleh wakil Pemprov Bengkulu, sehingga usulan tersebut tidak dibahas sama sekali.
== Lihat pula ==
|