Kompang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Qipehe (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Qipehe (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
 
== Sejarah ==
[[File:Musician Borobudur.jpg|jmpl|Salah satu relief di dinding candi [[Borobudur]] menggambarkan pertunjukan ensambel [[gamelan]]]]
[[Berkas:YosriKompang.jpg|jmpl|Kompang Ponorogo di Malaysia]]
Pada awalnya, masyarakat Ponorogo yang kala itu beragama [[Budha]] mengenal alat musik keagaaman sejenis Bedug yang bentuknya pipih seperti Jidor tidak memanjang seperti [[Bedug]] Di Masjid. Setelah Islam Masuk ke Ponorogo, Rakyat Ponorogo yang suka akan kesenian memasukan alat musik Bedug Budha ke dalam kesenian yang bernafaskan Islami, yang kemudian dikenal dengan Kompang. Kompang Ponorogo awalnya sebesar Jidor, hanya saja lebih ramping yang memudahkan dipegang dengan satu sisi kulit hewan pada bingkai Kompang, dengan berjalannya waktu pada saat ini tedapat berbagai macam bentuk Kompang di Ponorogo dengan bentuk yang besar, sedang hingga kecil.
 
Sejarah terkait kompang tidak dapat dipisahkan dari sejarah [[gamelan]] itu sendiri yang merupakan sebuah kesatuan perangkat alat musik yang tercipta di [[pulau Jawa]] sejak berabad-abad yang lalu. Kompang ini secara khusus pada awalnya diciptakan oleh masyarakat Ponorogo yang kala itu masih banyak menganut kepercayaan Animisme, [[Kejawen]], hingga akhirnya ajaran [[Hinduisme]] maupun [[Buddhisme]] masuk. Gamelan (sudah termasuk kompang sebagai salah satu bagian darinya) masih terus lestari hingga pada era ajaran [[Islam]] masuk ke Ponorogo, rakyat Ponorogo yang suka akan kesenian gamelan ini mengasimilasikan gamelan sebagai salah satu sarana pemeriah peribadatan Muslim yang kini lazim dikenali dengan [[Selawat|sholawatan]].
Di Ponorogo, terdapat kesenian Terbangan Ponoragan masih penggunakan peralatan Kompang berbagai ukuran kecil hingga terbesar, bahkan dapat dikatakan jenis [[Rebana]] Terbesar di dunia. Selain kompang pada Terbangan juga diiringi Kendang Reyog dan Gamelan Reyog.
 
Konon pada mulanya, bentuk kompang itu sendiri awalnya sangat besar, hanya saja lebih ramping yang memudahkan dipegang dengan satu sisi kulit hewan pada bingkai kompang. Dengan berjalannya waktu, kini kompang memiliki berbagai macam bentuk yang bervariatif; mulai dari yang kecil hingga besar.
Selain itu, Kompang di Ponorogo turut digunakan pada kegiatan islam seperti diba'an, hadrah, pernikahan, perayaan hari raya islam dan sebuah peresmian acara.
 
Di Ponorogo sendiri, terdapat kesenian Terbangan Ponoragan yang masih penggunakan perkusi kompang dari berbagai ukuran kecil hingga terbesar. Selain kompang, pada kesenian Terbangan ini juga diiringi dengan kesenian [[Reog]]. Selain itu, kompang di Ponorogo masih turut juga digunakan dalam kegiatan-kegiatan religiusitas komunitas Muslim Jawa seperti diba'an, pernikahan, perayaan hari-hari raya Islam, hingga acara-acara peresmian.
 
== Penyebaran ==